Monday, August 3, 2009

Maaf dan Harapan Del Piero untuk Juve


Kapten Juventus Alessandro Del Piero meminta maaf kepada para suporternya karena telah gagal mengeksekusi penalti ke gawang Aston Villa. Namun, ia juga senang karena timnya mengalami perbaikan.

"I Bianconeri" gagal membawa trofi Piala Perdamaian di Andalusia, Spanyol, setelah menyerah 4-3 dari Villa, menyusul hasil imbang tanpa gol pada 120 menit laga. Dari enam algojo Juve, tiga di antaranya gagal menyarangkan bola ke gawang Brad Guzan. Andai tendangan Del Piero tak ditahan Guzan, duel itu akan berakhir dengan kemenangan 4-3 untuk "La Vecchia Signora".

"Aku minta maaf karena gagal penalti. Harusnya bisa menjadi penentu kemenangan," ujar Del Piero melalui situs resmi Juventus.

Meski kalah, Del Piero tidak kecewa. Juve setidaknya memperoleh satu pelajaran bahwa malam itu mereka bisa bermain menyerang. "Kami meningkatkan kondisi kami dan kerja tim dan malam ini kami menunjukkan bahwa kami dapat bermain dengan empat striker," tambah sang kapten.

Hal serupa juga diungkapkan pemain baru Juve, Felipe Melo. Melo yang berhasil mencetak gol lewat titik putih merasakan bahwa para pemain anyar "Si Nyonya Besar" mulai klop dengan permainan yang diterapkan pelatih Ciro Ferarra.(zbl)


Bryan Tarore

Juventus

Alessandro del Piero

Thursday, July 30, 2009

Happiness, Personal Image and Wealth


Formula hidup bahagia senantiasa melekat dengan harta, uang, kemasyhuran, ketampanan dan kecantikan. Orang akan bahagia jika memiliki uang, harga serta kekuasaan berlimpah. Kebahagiaan dalam banyak hal, juga lebih berpihak pada sosok-sosok rupawan.
Tapi, tidak. Kekayaan dan kemasyhuran bukan jaminan kebahagiaan sejati. Uang dan harta memang perlu agar hidup bisa layak. Namun, keserbacukupan materi acapkali mendatangkan kecemasan dan prahara.
Contoh, kisah duka Manohara Odelia Pinot. Secara fisik, Manohara lebih dari sempurna. Selain cantik, ia memiliki suami dari keluarga istana Kesultanan Kelantan, Malaysia. Namun, alih-alih mereguk kebahagiaan, Manohara diterjang duka dan nestapa konon sering disiksa Pangeran Tengku Muhammad Fakhry.
Silvio Berlusconi, contoh yang lain. Namanya tercatat pada peringkat ketiga daftar orang-orang terkaya Italia dengan total aset 6 miliar pounsterling. Kerajaan bisnis Berlusconi terbentang dari sektor keuangan hingga sepak bola (AC Milan), dari Mediaset sampai Fininvest. Disamping memiliki tiga stasiun TV dan publishing house, saham Berlusconi bertebaran di bidang asuransi dan properti.
Berlusconi memiliki rumah mewah di Milan, Tuscany, dan Roma. Propertinya tersebar di London, Karibia, dan Amerika Serikat. Vila Berlusconi di Sardinia, tempat Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair dan istrinya, Cherie Blair, mengisi liburan musim panas tahun 2004, memiliki tujuh kolam renang dan kebun kaktus nan eksotik. Namun, jauh dari bahagia kehidupan perkawinan Perdana Menteri Italia ini.
Berlusconi bukan orang kaya pertama di dunia olahraga yang mencampakkan keluarga. Keretakan rumah tangga juga menimpa Bernie Ecclestone, hartawan Formula One, yang bercerai dengan istrinya, Slavica, Maret lalu. Sebelumnya, atlet basket paling sukses, Michael Jordan, berpisah dengan Juanita, istrinya di akhir tahun 2006.
Masihkah kekayaan merupakan jaminan bagi kebahagiaan sejati? Pendapat para pakar psikologi dari university of Rochester mempertegas kondisi yang dihadapi Manohara, Berlusconi, Ecclestone dan Jordan. Kebahagiaan sejati sangat sulit ditemukan di atas tumpukan harga dan uang.
Menurut pakar psikologi, tujuan manusia terdiri atas dua kategori, ekstrinsik dan intrinsik. Kekayaan, kekuasaan, dan personal image adalah tujuan ekstrinsik. Sedangkan, meaningful relationship, kesehatan yang baik dan personal growth termasuk kategori tujuan intrinsik. Pencapaian tujuan-tujuan intrinsik menuntun seseorang kepada kemuliaan diri lebih tinggim, dan sense of well-being lebih besar.
''Semakin besar tujuan ekstrinsik digapai seseorang, kemungkinannya untuk memperoleh kebahagiaan kian berkurang,'' ungkap Edward Deci, salah seorang piskolog dari University of Rochester. Mencapai tujuan ekstrinsik seperti kekayaan dan ketenaran mengantar seseorang kepada kecemasan, hidup tidak tenang, dan ketidakbahagiaan.
Tentu saja, menjadi kaya tidak dilarang. Banyak harta boleh-boleh saja. Apalagi, kalau uang dan harta merupakan buah dari kerja keras. Tapi, hendaklah kekayaan dan kekuasaan tidak membuat seseorang takabur.*



Bryan Tarore


Juventus


Alessandro del Piero

Wednesday, July 15, 2009

Ferrara Yakin Nedved Bertahan di Juve


Turin - Juventus masih ingin mempertahankan Pavel Nedved. Bahkan pelatih Juve Ciro Ferrara telah membujuk Nedved bergabung bersamanya sebagai staff pelatih untuk musim depan.

Playmaker asal Republik Ceko ini memang telah mengumumkan bahwa dia akan gantung sepatu di akhir muism kemarin. Namun Nedved kini sedang mempertimbangkan langkah berikutnya mengenai karirnya.

Sebuah kabar mengejutkan mengabarkan bahwa dia akan kembali beraksi dengan Inter Milan. Namun Nedved telah menolaknya begitu juga dengan tawaran dari Juve untuk bekerja di balik layar.

Meski demikian, Ferrara tidak begitu yakin dengan apa yang telah diucapkan Nedved. Ia merasa dapat membujuk pemain berusia 36 tahun ini untuk mempertimbangkan tawaran yang diberikan Juve untuknya.

"Semalam saya telah berbicara dengan Pavel. Saya mengerti keinginannya saat ini ingin istirahat, namun dia sangat tertarik dengan proposal kami," ungkap Ferrara seperti dilansir Sky Sport.

Allenatore Bianconeri ini pun yakin bahwa Nedved akan bergabung dengannya sebagai staff pelatih. "Dia akan bekerja di lapangan dengan saya. Namun ini belum resmi," tukasnya.(dtc)



Bryan Tarore

Juventus

Alessandro del Piero

Juventus Sah Miliki Melo


Turin - Setelah melewati proses yang cukup melelahkan, Felipe Melo akhirnya resmi menjadi milik Juventus. "Si 'Nyonya Tua" memenangi persaingan dengan Arsenal untuk mendapatkan sang pemain.

Juve harus merogoh kocek sebesar 20,5 juta euro (sekitar Rp. 292 miliar) plus Marco Marchionni untuk mmindahkan Melo dari Fiorentina. Pemain internasional Brasil ini menandatangani kontrak berdurasi lima tahun.

Sebelumnya dikabarkan Arsenal juga tertarik untuk menggaet pemain yang tampil bagus di ajang Piala Konfederasi 2009 itu. Namun akhirnya Juve berhasil melabuhkan Melo ke Turin.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang jangkar ini pun mengaku dirinya memiliki keyakinan tinggi terhadap Bianconeri. Ia pun siap membantu tim barunya itu untuk kembali berjaya, tak hanya di Seri A, tetapi juga di kancah Eropa.

"Saya sangat percaya terhadap tim ini. Tim ini telah kembali kuat dan dapat melawan tim manapun, sebagaimana kami menarrgetkan semua gelar di Italia dan Eropa," tukasnya di situs resmi klub.

Melo kemungkinan besar akan diberi jatah peran besar oleh pelatih Ciro Ferrara. Sebelumnya, sang allenatore telah mengungkapkan bahwa formasi Juve musim depan akan mengalami penyesuaian terkait, dengan kedatangan sejumlah pemain baru termasuk Melo.

Dikatakan Ferrara, Juve tidak lagi akan menggunakan formasi 4-4-2 versi sayap seperti yang diterapkan pada periode-periode sebelumnya. Musim depan “Si Zebra” akan menggunakan formasi diamond. (dtc)


Bryan Tarore

Juventus

Alessandro del Piero

Tuesday, July 14, 2009

Skuad Terbaik Juventus Dekade 2000-2010


TURIN - Dalam 10 tahun terakhir, banyak kejadian yang menarik terjadi dalam sepakbola Italia. Dua klub Ibukota Lazio dan AS Roma memulai awal dekade dengan menjadi juara. Juventus sempat memegang dominasi Scudetto disusul AC Milan.
Krisis The Calciopoli pada 2006 memberikan sinyal perubahan kekuasaan. Juve harus kehilangan dua gelar dan terdegradasi ke Serie B. Bagian dari keputusan adalah mengangkat Inter Milan sebagai juara baru yang mendapat Scudetto, sekaligus melengkapinya di musim 2007, 2008 dan 2009.
Namun, dalam perjalanan 10 tahun tersebut tidak bisa menghilangkan nama Juventus begitu saja. Nama Nyonya Besar tetap ditempatkan sebagai tim terbaik Italia. Goal.com coba menyusun skuad terbaik Bianconeri dalam satu dekade tersebut,

Formasi Tim: 4-4-2

Gianluigi Buffon (2001- sekarang)
Gianluigi Buffon mungkin sudah melewati masa emasnya sebagai kiper terbaik Italia dan dunia. Namun, nama Buffon saat ini tetap masuk dalam jajaran kiper terbaik di dunia. Tiba pada 2001 dari Parma, Buffon memecahkan rekor transfer kiper termahal dengan 52 juta euro.

Tapi harga tersebut langsung dibayar Gigi dengan penyelamatan-penyelamatan terbaik. Buffon mengantarkan Juve merengkuh Scudetto pada musim pertamanya, selanjutnya ditambah tiga gelar Scudetto (dua gelar harus dianulir karena Calciopoli). Buffon memegang enam titel Kiper Terbaik Serie A, tiga kali kiper terbaik UEFA dan mendapat Bola Perak 2006. Hingga saat ini Buffon masih pilihan utama di bawah mistar Juve dan Timnas Italia.

Lilian Thuram (2001-06)
Menjadi pesaing dari Fabio Cannavaro dan Alessandro Nesta sebagai defender terbaik di awal dekade 2000. Tidak dapat disangkal jika Thuram adalah bek terbaik Prancis sepanjang masa. Thuram juga bergabung dengan Juventus dari Parma pada 2001 dengan nilai transfer yang besar.

Dalam lima musim berkarier di Delle Alpi, Thuram kerap memainkan dua posisi, yakni sebagai bek kanan dan bermain di posisi favoritnya, sebagai bek tengah. Thuram adalah gambaran pemain seperti batu karang yang sulit ditembus, pergerakannya cepat, kuat, tak terkalahkan di udara dan ahli menerapkan taktik.

Permainan terbaiknya yang dikenang sepanjang masa adalah perempat final Liga Champions 2003 melawan Barcelona, di Nou Camp. Itu adalah penampilang paling sempurna dari Thuram.

Fabio Cannavaro (2004-06 & 2009- )
Kendati sudah menginjak usia 35 tahun, Fabio Cannavaro meilih untuk kembali membela Juventus. Canna pernah menghabiskan dua musim di Turin antara kurun 2004 hingga 2006. Salah satu pembelian terbaik Luciano Moggi dan penjualan paling aneh Inter Milan.

Cannavaro bergabung dengan Juve sebagai bagian dari pertukaran dengan kiper Fabian Carini. Pemain yang besar di kota Napoli ini bersama dua rekannya asal Parma, Thuram dan Buffon, menciptakan pertahanan kokoh. Canna menjadi bek terbaik dunia di musim terakhirnya dengan Juve dan membawa Italia menjadi juara dunia 2006. Gelar itu mengantarkannya mendapat gelar Ballon d'Or.

Paolo Montero (1996-2005)
Salah satu defender terkuat dalam sejarah Serie A. Montero masih memegang rekor pemain yang paling sering mendapat kartu merah di Italia. Kendati buruk dalam hal disiplin, pemain asal Uruguay ini adalah jajaran defender papan atas dunia selama berkarier dengan Juve.

Montero adalah sosok bek yang sangat mengenal sebuah pertandingan. Dia sangat professional. Tahu semua trik pemain depan lawan. Bila tidak mendapatkan bola, maka Montero akan menerjang pemainnya. Sayang, Montero tidak beruntung di tiga laga final Liga Champions, termasuk pada musim 2003.

Gianluca Pessotto (1995-2006)
Satu dari defender di atas rata-rata pada generasinya. Pessotto pernah menjadi headline di Italia, setelah percobaan bunuh dirinya, ketika Juve tersangkut skandal Calciopoli. Posisi utama Pesotto adalah bek tengah, namun dia bisa ditempatkan sebagai bek kiri dan kanan serta pemain sayap tengah.

Pesotto adalah type pemain yang mungkin tidak mementingkan teknik tinggi. Namun, Pesotto lebih mementingkan permainan efisien. Umpan silangnya kerap berujung gol.

Mauro Camoranesi (2002-sekarang)
Mauro Camoranesi adalah pemain yang namanya besar di Juventus. Bergabung dengan Juve pada usia 26 dari klub kecil Verona pada 2002. Pemain berdarah Argentina ini memiliki skill bagus dan dribbling bola yang baik. Posisinya tidak tergantyikan dalma tujuh musim di Juve, sayang cedera membuatnya kerap absen. Posisinya sebagai winger kanan, memberikan Marcello Lippi ide untuk menjajal Gianluca Zambrotta sebagai bek penuh.

Edgar Davids (1996-2004)
Pemilik kandidat gelandang bertahan terbaik dalam generasinya. Ketika masih bermain, jarang ada pemain lawan yang mau beradu kekuatan dengan Davids. Pemain asal Belanda ini benar-benar menggunakan julukannya, yakni The Pitbull. Davids dikenal punya tekel yang keras dan baik. Patrick Viera dan Emerson gagal menggantikan perannya. Kini Juve punya Momo Sissoko yang dianggap bisa berperan sebagai Davids.

Pavel Nedved (2001-2009)
Pavel Nedved diboyong Juventus untuk diplot sebagai pengganti Zinedine Zidane pada 2001. Juventus harus membayar 41 juta euro kepada Lazio, untuk mendapatkan jasa Nedved. Saat itu tidak ada yang bisa memprediksi apakah Nedved bisa menggantikan peran vital Zidane. Nyatanya, pemain asal Rep Ceska ini mampu menjadi starter dan posisinya tidak tergantikan hingga ia memutuskan mundur dari sepakbola di akhir musim lalu.

Nedved dianggap sebagai gelandang terbaik dari Eropa Timur, yang memiliki kemampuan lengkap. Pemain berambut panjang ini punya masa emas pada musim 2002/2003 kala mendapat gelar Ballon d'Or. Sayang dia gagal mengantarkan Juve juara Liga Champions, setelah harus absen di final melawan AC Milan yang kala itu digelar di Old Trafford. Gol spekatakuler diciptakannya pada perempatfinal melawan Barcelona dan Real Madrid di semifinal.

Gianluca Zambrotta (1999-2006)
Banyak orang melupakan Zambrotta hingga 2002-03, Zambrotta adalah bagian dari gelandang Juventus. Kehadiran Camoranesi membuat Lippi menjajal Zambrotta ke posisi bek, yang ternyata bsia diperankannya dengan baik Antara 2004 dan 2006, Zambrotta adalah jajaran bek terbaik dunia.

Kelebihannya adalah tak kenal lelah dan kerap membantu serangan. Zambrotta punya intelejensi bermain yang baik dan umpan silang yang bagus. Mantan pemain Bari ini juga punya tekel yang sempurna.

Alessandro 'Alex' del Piero (1993-sekarang )
Pemilik rekor bertanding dan top skorer Juventus ini adalah ikon Juventus. Bukan kejutan jika namanya masuk dalam Tim Dekade Juventus. Kendati pernah mendapat saingan dari Zlatan Ibrahimovic, Adrian Mutu, Vincenzo Iaquinta dan Amauri, The Golden Boy tetap menjadi pilihan utama setiap pelatih Juve.

Pemain yang punya seribu trik untuk mengelabuhi lawan ini, juga terkenal spesialis bola mati. Tendangan bebasnya ditakuti semua kiper Serie A. Del Piero juga terkenal cocok ditandemkan dengan siapapun, dari mulai Filippo Inzaghi hingga Amauri. Yang paling fenomenal tentu saja bersama David Tezeguet.

David Trezeguet (2000-sekarang)
Juventus memboyong David Trezeguet untuk menggantikan peran Inzaghi yang dilepas ke AC Milan. Pemain asal Prancis ini bergabung dari Monaco pada musim 2000, ia sukses mencetak 15, 32, 13, 22, 14, 29, 15 dan 20 gol pada delapan musim pertamanya di Serie A. Trezegol adalah pemain asing yang menjadi top skorer di Turin. Sempat dikabarkan akan hengkang di musim ini, Trezeguet dikenal memiliki telepati dengan Del Piero, hingga menjadi duet maut di lini depan.

Skuad Terbaik Juve
Kiper: Buffon
Bek: Thuram - Cannavaro - Montero - Pessotto
Tengah: Camoranesi - Davids - Nedved - Zambrotta
Depan: Trezeguet - Del Piero

(okz)

Bryan Tarore
Alessandro del Piero Juventus

Wednesday, July 1, 2009

Giovinco Sukses Jalani Operasi


TURIN - Bintang muda Juventus, Sebastian Giovinco, sukses menjalani operasi kecil pada hidungnya. Pemain berjuluk The Atomic Ant ini akan kembali dalam 21 hari kedepan.

Seperti dikutip Il Corriere dello Sport, Kamis (02/07), mantan striker Empoli ini terpaksa menjalani operasi di Turin, pada Rabu (01/07). Operasi itu dilakukan untuk mengembalikan fungsi hidung yang kabarnya mengalami gangguan.

Dr. Tubino dari rumah sakit Chivasso, mengumumkan jika operasi yang dilakukan kepada pemain muda potensial Italia itu sudah selesai. Hasil operasi juga berjalan sukses dan tanpa kendala berarti.

Pemain 22 tahun ini diharapkan akan bisa kembali melakukan aktivitas normal dalam tiga pekan kedepan. Poin terpentingnya, Giovinco sudah bisa bergabung dengan skuad pada laga pra musim.

Giovinco sempat tampil untuk Timnas Italia U-21 di Swedia. Beberapa fans fanatik Juve juga berharap Giovinco bisa tetap bermain dengan Bianconeri musim ini. Kehadirannya diharapkan bisa meneruskan peran Alessandro Del Piero.

Musim lalu di bawah kepemimpinan Claudio Ranieri, Giovinco belum mendapat banyak kesempatan. Dirinya hanya tampil sebanyak 19 kali. Kebanyakan, Giovinco duduk di bangku cadangan.(okz)

Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

Poulsen Alat Tukar Juve Buat Rossi


VILLARREAL - Villarreal belum melakukan transaksi penting pada bursa transfer musim ini. The Yellow Submarines kini dikabarkan mengincar nama gelandang Juventus Christian Poulsen, sebagai target utama.

Pemain dengan julukan The Dane, bergabung dengan Bianconeri awal musim lalu. Namun, musim perdana Poulsen berjalan kurang baik. Poulsen pun kini melirik peluang untuk meninggalkan Italia di bursa transfer musim ini.

Sebenarnya, pemain asal Denmark ini sudah sempat dekat dengan Villarreal tiga musim lalu. Tapi, Poulsen malah tersangkut dengan Sevilla yang suskes menjadi andalan di lapangan tengah.

Kini, sesuai dengan pemberitaan di Marca, Kamis (02/07), Villarreal siap menampung Poulsen dan memboyongnya ke El Madrigal, bila memang sudah tidak dibutuhkan Juventus.

The Yellow Submarines harus bersaing ketat dengan klub Turki, Fenerbahce. Tapi, peluang lebih mendukung kepada Villarreal, setelah sang pemain tidak bersedia berlabuh di Turki. Selain itu, Tottenham Hotspur juga dikabarkan melirik Poulsen.

Masalah yang dihadapi Villarreal adalah keuangan. Bila benar-benar serius, manajemen klub bisa menggunakan Giuseppe Rossi sebagai bagian dari transaksi. Bukan rahasia lagi bila Juve tertarik dengan Rossi. Juve bersedia menambah 10 juta euro plus Poulsen kepada Villerreal.(okz)

Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

Trezeguet untuk Benzema?


Turin - Olympique Lyon langsung buru-buru mencari pengganti Karim Benzema yang dilepas ke Real Madrid. Striker Juventus David Trezeguet menjadi bidikan utama mereka.

Benzema akan dilepas ke Madrid setelah tawaran senilai 41 juta euro (Rp 592 miliar) dari klub Spanyol itu diterima Lyon. Madrid dan Benzema kini tinggal merampungkan detail kontrak pribadi.

Mengingat vitalnya peran Benzema di Lyon selama ini, seorang pengganti setara pun harus segera disiapkan. Dilansir situs Football Italia, Trezeguet menjadi buruan utama jawara Prancis tujuh kali itu.

Meski sudah berusia 32 tahun, Trezeguet masih berada dalam kondisi prima. Pengalaman dan mental juara Trez di kompetisi lokal dan Eropa pun bisa membantu Les Gones yang baru kehilangan gelar Liga Prancis ke tangan Bordeaux.

Trezeguet belakangan memang tidak lagi jadi pilihan utama di Juve. Sempat dibekap cedera lutut dua kali, setelah pulih pun mantan striker Monaco itu sulit kembali ke level terbaiknya.

Sebaliknya, Lyon juga bisa menyelamatkan karir internasional Trezeguet yang tidak dilirik oleh pelatih timnas Prancis Raymond Domenech. Dan semua itu bisa Lyon dapat dengan harga 9 juta euro.

Juventus dapat memanfaatkan dana yang mereka dapatkan untuk mencoba mendatangkan penyerang Lazio Goran Pandev atau bomber muda Villarreal, Giuseppe Rossi.(dtc)


Bryan Tarore
Juventus Alessandro del Piero

Tuesday, June 30, 2009

Gigli Pastikan Kontrak Baru Del Piero


TURIN - Juventus belum juga menawarkan kontrak baru untuk bomber sekaligus kapten Alessandro Del Piero. Tak pelak, rumor seputar masa depan striker 34 tahun itu di Olimpico Turin pun mulai merebak.

Kontrak Del Piero sebenarnya baru akan berakhir musim depan. Karena itu, pihak manajemen menegaskan ingin fokus kepada bursa transfer sebelum membicarakan kontrak baru Alex.

Jika hal ini menyangkut pemain lain, langkah Juve tampaknya bisa dimengerti. Namun, mengingat status Del Piero sebagai ikon sekaligus top skor The Old Lady, cukup mengherankan pihak manajemen tidak bergerak cepat mengamankan jasanya.

Hal ini tentu mengingatkan Juventini pada kejadian dua musim lalu. Saat itu, Del Piero dan Juve juga menjalani negosiasi alot seputar kontrak barunya. Il Pinturicchio bahkan sempat mengancam akan hengkang.

Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama, presiden Juve Giovanni Cobolli Gigli segera angkat bicara. Gigli menegaskan bahwa klubnya bakal mempertahankan Del Piero.

"Kami belum membicarakan hal itu. Tapi, tidak ada masalah dengan kontrak Del Piero," tukas Gigli sebagaimana dikutip tribalfootball, Selasa (30/6/2009).

Lebih lanjut, Gigli pun mengungkapkan sejumlah pemain yang akan terus dipertahankan La Vecchia Signora. "Paulo De Ceglie, Claudio Marchisio, dan Sebastian Giovinco. Mereka adalah fondasi dari masa depan Juventus," pungkasnya.(okz)


Bryan Tarore Alessandro del Piero Juventus

Buffon: Juventus Masih Tertinggal dari Inter


Turin - Musim kompetisi Seri A masih dua bulan lagi dibuka. Namun jauh-jauh hari, Gianluigi Buffon sudah mengingatkan rekan-rekannya untuk merapatkan jarak dengan Inter Milan yang dirasanya masih jauh.

Juventus gagal bersaing dengan Inter di musim yang baru berlalu. Meski sempat memberi perlawanan sengit hingga paruh pertama musim, belakangan Bianconeri mulai tercecer dan akhirnya terpaut 10 poin di klasemen akhir.

Kondisi tersebut dikhawatirkan Buffon bakal kembali terjadi musim depan. Karena itulah dia mengingatkan kalau perjuangan terbesar "Si Nyonya Tua" di musim 2009/2010 adalah merapatkan ketertinggalan atas Nerazzurri.

"Kami akan memulai dengan pemain terbaik demi bisa meraih yang terbaik, tapi kami tahu kalau musim panjang dengan beragam target telah menunggu kami," sahut Buffon pada situs resmi klubnya seperti diberitakan Yahoosport.

"Sayangnya, di akhir musim (lalu) kondisinya tak sesuai rencana. Tapi kami terus melanjutkan bermain dengan keseimbangan di liga dan kami harus menghindari adanya jarak dengan Inter," sambung kiper yang sempat santer diberitakan bakal hijrah ke Manchester City itu.

Klub tersukses di Italia itu sebenranya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menghadapi musim depan. Setelah membawa pulang Fabio Cannavaro dari Real Madrid, Juventus juga sukses membujuk Diego Ribas merumput di Stadion Olimpico Turin.(dtc)
Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

Juve Tak Naikkan Anggaran Pembelian


Turin - Juventus tampaknya tak akan melakukan pembelian besar di musim panas ini. Hal itu disebabkan I Bianconeri tak ingin menambah bujet mereka untuk transfer pemain.

Si 'Nyoya Tua' memang baru saja mendapatkan Diego dari Werder Bremen. Pelatih Ciro Ferrara pun masih membutuhkan pemain untuk melengkapi formasi skuadnya menghadapi musim depan.

Meski demikian, tampaknya tak akan mudah bagi Ferrara untuk mendapatkan keinginannya. Dia harus dapat memanfaatkan dengan baik anggaran pembelian yang sangat terbatas.

Konsultan Juve Gian Paolo Montali mengakui keuangan klub saat ini cukup baik. "Klub telah melakukannya dengan baik dari titik pandang finansial," ujarnya seperti dilansir Channel4.

"Kami telah membuktikan kompetitif. Sekarang kami harus melakukan hal yang tepat untuk memperkuat skuadnya dengan pembelian pemain yag berkualitas tinggi," ungkap Montali.

Namun, hal itu tampaknya akan sulit karena Juve tak ingin ingin menambah anggaran pemainnya. "Kami tak ingin menaikan anggaran karena kami tak perlu melakukannya," ujarnya.(dtc)


Bryan Tarore Juventus
Alessandro del Piero

Thursday, June 25, 2009

DEBAT: Tim Terburuk Eropa 2008/09


Kriterianya mudah saja, seorang pemain dapat menjadi kandidat bila ia bermain di klub papan atas Eropa, tampil sangat mengecewakan dan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Inilah pilihan kami (Harian Football) dengan formasi 4-4-2:

Michael Rensing (Bayern Muenchen)
Mengisi tempat yang ditinggalkan oleh kiper hebat Oliver Kahn memang tidak mudah dan tugas itu diemban oleh Rensing mulai musim kemarin. Empat tahun bertugas sebagai cadangan Kahn dan mendapatkan kesempatan mempelajari dirinya dari dekat tentunya cukup membuat Rensing dapat diandalkan menjadi benteng terakhir FC Hollywood. Tetapi bila sampai Franz Beckenbauer menyalahkan Rensing dan frustrasi atas penampilannya, pasti ada yang tidak benar.

Andrea Dossena (Liverpool)
Saat John Arne Riise pindah ke AS Roma, Rafael Benitez membuat pendukung The Reds optimis kalau Dossena adalah pemain yang lebih dari pantas untuk menjadi bek kiri baru di Anfield dan menjadi saingan Fabio Aurelio. Tetapi Dossena dengan cepat tenggelam dan bahkan jarang mendapat tempat di bangku cadangan. Saat Aurelio cedera pun, Benitez lebih percaya kepada bek muda Emiliano Insua. Sekarang kabarnya Dossena tidak mau bermain bagi Liverpool lagi musim depan dan ingin kembali ke Italia. Hanya gol yang dicetaknya ke gawang Edwin van der Sar di Old Trafford yang masih membuat suporter Liverpool mengingat dirinya.

Mikael Silvestre (Arsenal)
Menurut Arsene Wenger, rapuhnya lini belakang The Gunners adalah kurangnya pemain yang berpengalaman di posisi itu. Wenger pun tidak membuang waktu lama untuk menarik Silvestre ke Emirates Stadium. Bek Prancis tersebut sempat menjadi pilihan utama Sir Alex Ferguson bersama Rio Ferdinand di Old Trafford. Sayangnya semua tahun terbaik Silvestre sudah dihabiskan bersama Manchester United. Suporter The Gunners sangat kecewa dengan pemain itu dan menganggapnya sudah "jompo", satu hal yang akhirnya membuat Wenger kehilangan kesabarannya dan berdebat dengan para pemegang saham dalam rapat umum musim lalu.

William Gallas (Arsenal)
Bila akhirnya Wenger pensiun, ia pasti akan menyadari kalau pemberian ban kapten kepada Gallas adalah satu kekeliruan. Musim pertamanya menjadi kapten, Gallas malah duduk di lingkaran tengah dan mengomel seperti anak kecil saat timnya harus menghadapi tendangan penalti dari Birmingham City di menit terakhir. Musim lalu, kapten yang harusnya menjaga keharmonisan tim malah menghancurkannya dengan menceritakan kepada media mengenai keributan yang terjadi antara pemain The Gunners. Wenger pun langsung mencopot posisi itu dan memberikannya kepada Cesc Fabregas.

Christian Lell (Bayern Muenchen)
Pemain muda yang merupakan produk tim remaja Bayern ini menjadi pilihan kami untuk mengisi posisi bek kanan. Sejak diberi kesempatan oleh Ottmar Hitzfeld untuk masuk tim inti Bayern, Lell tidak mampu tampil konsisten musim ini seperti yang ditunjukkan pada musim 2007/08. Semuanya tidak terbantu dengan cedera engkel yang dialaminya. Meski total membela Bayern 24 kali musim lalu, Lell sudah diberitahu kalau karirnya bersama FC Hollywood telah berakhir dan dipersilahkan pindah ke klub lain.

Nani (Manchester United)
Musim ini seharusnya menjadi kesempatan emas bagi Nani untuk memperkuat statusnya sebagai pemain United, apalagi Ryan Giggs tidak bisa sering diturunkan dan Cristiano Ronaldo juga kerap kali dipasang sebagai striker oleh Fergie. Namun posisi Nani malah diambil oleh Park Ji-Sung dan bahkan Wayne Rooney. Puncaknya terjadi saat pertandingan melawan Tottenham Hotspur di kandang dan Setan Merah tertinggal 0-2 saat turun minum. Enggannya Nani turun ke belakang membantu Patrice Evra, membuat Aaron Lennon leluasa untuk merepotkan pertahanan United. Nani tidak muncul kembali saat babak kedua dimulai dan lima gol pun dilesakkan United untuk membalikkan keadaan menjadi 5-2.

Deco (Chelsea)
Masuknya Deco membuat para pendukung The Blues heran di posisi apa ia akan dipasang dalam lini tengah Chelsea yang telah diisi oleh Frank Lampard, Michael Ballack, dan juga Michael Essien. Tetapi dua gol dalam dua pertandingan pertama yang menjadikannya Pemain Terbaik Liga Primer Inggris untuk bulan Agustus menghilangkan keraguan para suporter. Tetapi penampilan Deco kemudian menurun yang juga diikuti oleh klubnya hingga Luiz Felipe Scolari akhirnya dipecat dan digantikan oleh Guus Hiddink. Bukan kebetulan juga bila Deco jarang bermain lagi saat Hiddink menjadi bos di Stamford Bridge. Pemain Portugal kelahiran Brasil itu pun membulatkan tekad untuk keluar dan menuju Inter Milan musim depan.

Ricardo Quaresma (Inter Milan/Chelsea)
Ketika Jose Mourinho memboyong Quaresma ke Giuseppe Meazza, itu dianggap menjadi sinyal baru bagi gaya Nerazzurri yang lebih menyerang. Tetapi semuanya hanya bertahan selama setengah musim saja, The Special One sebal melihat pemain itu yang tetap memilih untuk menggocek bola daripada mengumpan ke rekan lain yang lebih bebas. Karirnya mendapatkan kesempatan kedua saat Scolari membawanya ke Chelsea dengan status pinjaman. Quaresma pun mengatakan kalau rasa percaya dirinya kembali lagi bersama The Blues. Sayangnya, itu juga tidak bertahan lama dengan dipecatnya Scolari. Hiddink pun lebih menyukai Florent Malouda daripada dirinya. Penghargaan Kotak Sampah Emas bagi dirinya sebagai Pemain Terburuk di Serie A mewakili apa yang dialaminya musim lalu.

Julien Faubert (West Ham United/Real Madrid)
Sampai sekarang tidak ada yang tahu mengapa Real Madrid memutuskan untuk menarik Faubert dari Upton Park dengan status pinjaman. Sang pemain sendiri bahkan mengira ia tengah menjadi korban gurauan saat ditelepon oleh pihak Los Merengues. Gelandang Prancis yang bahkan tak dijamin masuk dalam tim inti The Hammers ini akhirnya hanya tampil selama dua kali bagi Madrid dan lebih banyak diingat karena tingkahnya di luar lapangan. Ia pernah absen dalam latihan karena dikiranya hari itu hari libur baginya, dan bahkan tertidur di bangku cadangan saat rekan-rekannya bertarung habis-habisan melawan Villarreal yang berakhir 3-2 bagi kemenangan Yellow Submarine. Kekalahan tersebut memastikan Barcelona menjadi juara La Liga.

Andriy Shevchenko (Chelsea/AC Milan)
Dua tahun setelah meninggalkan San Siro dan gagal total di Chelsea, Shevchenko dengan cepat menyambut kesempatan yang ditawarkan oleh Silvio Berlusconi untuk kembali ke Milan. Tetapi Sheva tidak bisa mengulang lagi masa keemasannya bersama Rossoneri. Dari 26 kali tampil dalam semua kompetisi, hanya dua gol yang bisa dicetaknya. Saatnya pensiun, Sheva?

Ronaldinho (AC Milan)
Tenggelamnya nama Ronaldinho setelah euforia pembeliannya oleh Milan mereda dapat membuat orang lupa kalau mantan Pemain Terbaik di Dunia itu baru berusia 29 tahun dan dapat menyalahkan penampilannya yang tidak maksimal karena jarang diturunkan oleh pelatih Carlo Ancelotti. 10 gol dari 32 kali main bukan hasil yang pantas bagi pemain sekaliber Dinho. Ia pun kemudian kehilangan tempatnya di tim nasional Brasil. Tidak heran bila Dinho ingin segera melupakan musim kemarin dan tak sabar untuk memulai musim baru di bawah asuhan Leonardo. (goal)

Formasi tim:

Shevchenko -- Ronaldinho
Quaresma -- Faubert -- Deco -- Nani
Dossena -- Silvestre -- Gallas -- Lell

D'Agostino Masih Yakin Gabung Juve


Meski negosiasi hampir buntu, gelandang Udinese itu masih menyimpan harapan.


Kisah transfer ini tampaknya akan terus berjalan panjang karena masih ada perbedaan harga dari Juventus dan Udinese untuk memboyong Gaetano D'Agostino dari Friuli.

Kedua klub tampaknya belum menemui kata sepakat, dan D'Agostino pun angkat bicara tentang kekecewaannya dalam kegagalan negosiasi itu.

"Saya tahu negosiasi gagal, tetapi saya harap mereka terus berlanjut. Saya telah setuju dengan (presiden Udinese Giampaolo) Pozzo, yang berjanji akan mengizinkan saya pergi saat saya mencapai level tertentu, dan Juventus bagi saya menjadi langkah maju yang penting," pikir D'Agostino seperti dikutip Sky Sport 24.

Tentang alasan kegagalan negosiasi itu, D'Agostino mengungkapkan, "Saya tak tahu mengapa negosiasi berhenti, besok kita akan tahu lebih banyak."(goal)


Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

Giovinco: Saya Akan Buktikan kepada Juventus


TURIN - Pesepakbola mana sih yang suka dipajang di sisi lapangan? Jadi reguler cadangan adalah momok bagi pemain bola, termasuk Sebastian Giovinco.

Pemain pasukan timnas Italia U-21 ini merajuk. Dia merasa terpinggirkan karena jarang dimainkan The Old Lady. Karena gerah, bintang muda ini ingin mengubah peruntungannya musim depan. Caranya: unjuk talenta di timnas U-21 Italia.

"Saya tahu berapa nilai saya dan apa yang bisa saya berikan. Saya tahu kualitas saya, tapi Juventus mungkin tidak memahami ini," tegas Giovinco dikutip Il Corriere Dello Sport, Jumat (26/6/2009).

"Saya tidak meminta jadi pemain inti. Saya hanya ingin diperhitungkan. Saya ingin bermain untuk posisi saya yang seharusnya, sama dengan pemain lain. Saya tidak suka dikesampingkan. Saya tidak bisa menerima ini," lanjutnya.

"Saya ingin mengirim pesan performa saya untuk Italia ke Turin. Salah satu objektif saya di Kejuaraan Eropa (di Swedia) ini adalah memberikan pesan kepada Juventus," putusnya.(okz)


Bryan Tarore
Juventus Alessandro del Piero

Juve Siap Beralih Ke Felipe Melo


Jika gagal mendapatkan Gaetano d'Agostino, Juventus siap mengalihkan sasaran ke Felipe Melo.

Juventus mulai memasang mata kepada gelandang Fiorentina dan timnas Brasil, Felipe Melo, sebagai alternatif jika transfer Gaetano d'Agostino dari Udinese gagal terwujud.

Menurut Tuttosport, direktur olahraga Alessio Secco akan bertemu dengan pimpinan Udinese untuk memastikan kesepakatan, Kamis (25/6) ini. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda menggembirakan akan terjadinya transfer. Negosiasi tertangguhkan, Juve pun mulai mempertimbangkan Melo.

Bianconeri siap mendatangkan Melo dengan transfer senilai €20 juta, lebih kecil daripada yang diinginkan Udinese untuk D'Agostino.

Melo juga sempat dikabarkan diminati Arsenal. Belum ada pernyataan resmi dari Fiorentina terkait pemain tersebut, yang dibeli dari Almeria seharga €8 juta musim lalu.

Pemain berusia 25 tahun ini tampil mengesankan bersama Brasil di Piala Konfederasi dan menjadi kandidat terkuat bagi Juventus jika transfer D'Agostino benar-benar gagal.(goal)

Bryan Tarore
Juventus
Alessandro del Piero

Del Piero Tak Terganggu Rumor


Gosip mengenai tidak adanya kontrak baru bagi Alessandro Del Piero tidak membuatnya risau.

Belum adanya perpanjangan kontrak baru yang ditawarkan oleh Juventus kepada Alessandro Del Piero tidak membuat pemain tersebut risau.

Seperti diketahui, kontrak Del Piero dengan Bianconeri akan selesai pada akhir musim depan dan ia dapat keluar dengan transfer bebas menuju klub lain mulai Januari 2010 bila tidak ada kontrak baru dari Juve.

Sempat muncul laporan kalau Juve enggan memberi kontrak baru kepada kapten mereka tersebut meningat usianya yang sudah tidak muda lagi.

Meski demikian, pihak Del Piero, lewat kakaknya Stefano yang juga merangkap sebagai agennya, tidak merasa khawatir dengan adanya semua rumor tersebut.

"Saya baru saja kembali dari liburan, dan saya telah membaca semua berita ini mengenai Alex."

"Tidak ada yang dapat kami katakan mengenai semua rumor tersebut. Kami tenang-tenang saja. Kami terus memperhatikan semua yang dikabarkan dan tidak merasa cemas mengenai hal itu."

"Karena tidak ada pertandingan yang berlangsung pada saat ini, maka wajar saja bila banyak rumor yang bermunculan," kata Stefano kepada Calciomercato.it.(goal)

Bryan Tarore


Juventus

Alessandro del Piero

Tiga Bomber Juve Puji Diego


Turin - Seri A musim 2009/2010 belum juga bergulir, namun gelandang Diego Ribas telah mendapatkan pujian dari tiga rekan setim anyarnya di Juventus. Ya, David Trezeguet, Vincenzo Iaquinta, dan Carvalho Amauri menyatakan pujian untuk Diego.

Diego sukses didatangkan Juventus dari Werder Bremen, dan belum juga bermain, gelandang tim nasional Brasil tersebut telah mendapatkan banjir pujian. Pujian datang dari tiga ujung tombak Juventus, yang tampaknya mengharapkan servis Diego musim depan.

“Saya sangat senang dengan kedatangan Diego. Dia pemain kelas dunia dan dia telah membuktikan hal itu. Dia akan sangat penting bagi tim dan saya. Kami bisa membangun suatu yang hebat bersama dan kami bisa menantang semua kompetisi,” ujar Trezeguet kepada Tuttosport.

“Kami (Juventus) akan semakin kompetitif bersama Diego. Ini suatu keuntungan bagi striker memiliki rekan seperti dirinya. Dia memiliki visi dan teknik untuk menciptakan umpan hebat. Kami akan meningkat dalam hal kualitas,” papar Iaquinta.

Sedangkan Amauri mengaku tidak sabar bermain dengan kompatriotnya.

“Saya berbicara dengan Diego di malam dia hampir menjadi pemain Juventus. Dia menanyakan banyak hal mengenai sepak bola Italia. Dia penting bagi striker karena dia mengumpan dengan hebat. Dia nomor satu dan lawan akan mengetahui hal itu dengan segera,” cetus Iaquinta.(ini)

Bryan Tarore Juventus
Alessandro del Piero

Transfer Grosso Tergantung Status Cristcito


Lyon – Masa depan bek tim nasional Italia Fabio Grosso hanya bisa ditentukan oleh bek muda Domenico Cristcito. Hingga kini, Cristcito dimiliki oleh Juventus dan Genoa, dimana Genoa bersikeras menjadikan Cristcito pemain tetap.

Transfer Grosso kembali ke Seri A, sepertinya akan mentah setelah I Bianconeri dan Genoa masih belum mencapai kata sepakat mengenai Cristcito.

Musim lalu, Cristcito menghabiskan kariernya di Genoa dan tampil bagus. Genoa menawari Juve 5.5 juta euro termasuk striker Robert Acquafresca agar mau klub Turin ini mau melepaskan Cristcito sebagai pemain tetap Genoa, seperti yang ditulis Il Corriere dello Sport.

Namun, hingga sekarang kesepakat belum tercapai, Cristcito akan kembali ke Juve dan bisa jadi transfer Grosso runtuh, karena Juve tidak ingin terlalu banyak memiliki bek kiri.

Grosso menjadi salah satu pemain Italia yang tampil mengesankan di ajang Piala Confederasi Afrika Selatan dan Juve ingin memperkuat barisan belakang mereka dengan peraih gelar Piala Dunia ini, namun sepertinya sekarang gagal jika kepemilikan Cristcito tidak diselesaikan dengan cepat,

Kabar terakhir menyebutkan baik Genoa dan Juventus hampir mendekati kesepakatan untuk pemain berusia 22 tahun ini, jadi kemungkinan besar kepindahan Grosso ke OlimpicoTurin masih berjalan.(ini)


Bryan Tarore

Juventus

Alessandro del Piero

Jangan Pernah Ragukan Cannavaro!


Turin – Kritikan yang ditujukan pada kapten tim nasional Italia Fabio Cannavaro menyusul kegagalan Gli Azzurri di ajang Piala Confederasi setelah disingkirkan Brasil dengan skor telak 3-0 langsung dimentahkan agen mantan pemain Real Madrid ini.

Agen Cannavaro, Gaetano Fedele menyatakan pemainnya masih bisa tampil untuk timnas Italia, terlepas dari penampilan buruknya di Afrika Selatan.

Cannavaro dalam sorotan tajam oleh media Italia dimana dia disebutkan terlalu tua untuk bisa menghentikan lawan, di level teratas, namun Fedele langsung membela pemain kelahiran Napoli ini.

“Saya kira,Fabiuo, dengan apa yang telah dia lakukan, dia melakukannya untuk Italia. Saya kira, musim depan akan sangat penting bagi Fabio dan dia selalu datang dengan kekuatan besar ketika dituai masalah dan itu yang membuatnya menjadi juara,” kata Fedele kepada Sky Sport Italia.

Cannavaro kembali ke Juventus dari Real Madrid bulan lalu, namun kembalinya Cannavaro mendapat tentangan dari beberapa tifosi I Bianconeri yang menganggap Cannavaro pengkhianat ketika terjadi skandal Calciopoli dengan meninggalkan Juve bergabung ke Santiago Bernabeu.

Meski demikian, Fedele merasa Cannavaro dengan mudah akan mengatasi keraguan Juventini ini.

“Ini hanya sekelompok kecil yang memanfaatkan situasi ini, tapi kita tidak boleh melupakan sebagian besar tifosi yang menyambut dia kembali. Saya kira, hubungan akan terbangun berdasarkan cinta. Satu laga besar dan semuanya akan kembali normal,” imbuh sang agen.(ini)


Bryan Tarore


Juventus

Alessandro del Piero

Trezeguet Bertahan di Juventus


Turin - Setelah sempat mengancam hengkang, David Trezeguet dipastikan bertahan di Juventus setelah agennya, Antonio Caliendo, memastikan I Bianconeri tidak ingin menjual kliennya.

Sebelumnya Trezeguet sempat menyatakan keinginannya hengkang setelah gagal mendapatkan porsi bermain yang banyak musim lalu. Selain karena cedera, Trezegol juga kalah bersaing dengan Vicenzo Iaquinta, yang penampilannya meningkat tajam musim lalu.

Caliendo memastikan masa depan Trezeguet tetap bersama Juventus musim depan. Persiapan pramusim La Vecchia Signora akan berlangsung dalam dua pekan ke depan, dan Caliendo memastikan kliennya akan berada bersama rekan setimnya saat latihan dimulai.

“Trezeguet adalah pencetak gol yang luar biasa, salah satu yang tajam di Eropa. Ada sedikit pemain profesional seperti dirinya dan dia tidak pernah bolos latihan. Jika dia tidak mampu mempertahankan ketajamannya, saya yakin dia terima jika dijual Juventus,” ujar Caliendo kepada Antenna 3.

“Saya telah melakukan pertemuan di Turin untuk membahas masa depannya, dan hingga saat ini, Trezeguet bertahan di Juventus,” papar Caliendo.

Menanggapi kemungkinan Trezeguet dijadikan sebagai umpan mendapatkan Giuseppe Rossi dari Villarreal, Caliendo menegaskan, “Saya tidak bisa merayakan gol hingga saya melihat bola masuk ke gawang, kedua klub harus mencapai kesepakatan terlebih dahulu”.(ini)


Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

Cristiano Zanetti Bertahan Di Juventus


Gelandang Cristiano Zanetti menegaskan dirinya tidak dimasukkan dalam daftar jual Juventus.

Cristiano Zanetti sempat dispekulasikan termasuk dalam daftar jual pemain Juventus untuk musim depan. Indikasi ini muncul karena minimnya kesempatan bermain dia musim lalu.

Rumor tersebut ternyata mendapat sambutan oleh beberapa klub. Genoa dikabarkan siap menampung gelandang veteran berusia 32 tahun itu.

Akan tetapi Cristiano Zanetti memastikan jika dia akan tetap bertahan di Juventus hingga kontraknya tuntas tahun depan.

"Saya masih menyisakan satu musim dari kontrak saya dan saya ingin bermain hanya dengan kostum Bianconeri," ujar Zanetti kepada Calciomercato.

"Saya berharap bisa membayar kepercayaan fans, yang selalu dekat dengan saya meski di saat sulit sekali pun saat saya masih mengalami cedera. Saya pulih saat ini dan saya tak sabar bisa membuat diri saya berguna untuk Ciro Ferrara," simpul Zanetti.(zbl)

Bryan Tarore

Juventus

Alessandro del Piero

Juventus Korbankan Camoranesi Demi Grosso


Kabar anyar tentang aktivitas Juventus di bursa transfer datang dari Prancis. Juve dikabarkan siap untuk menukar gelandang Mauro German Camoranesi, untuk mendapatkan bek Olympique Lyon, Fabio Grosso.

Seperti dilansir 10sport.com, Kamis (25/6/2009), Juventus dan Olympique Lyon sudah mencapai kata sepakat tentang pertukaran antara dua penghuni Tim Nasional Italia tersebut. Camoranesi diberikan ke Lyon, sementara Grosso kembali ke Italia.

Transaksi ini menjadi barter murni. Karena, tidak ada satu pihak, yang memberikan uang tunai ekstra plus pemain. Lyon sepakat melepas Grosso, karena membutuhkan sosok gelandang kreatif untuk menajamkan kekuatan serangan.

Negosiasi antara kedua klub, sudah terjadi sejak awal pekan ini. Bianconeri bahkans udah menyatakan nama Grosso masuk dalam daftar pemain incaran, yang dibutuhkan untuk mengisi sektor kiri belakang.

Grosso tiba di Lyon sejak 2007, setelah tidak terlalu sukses bersama Inter Milan. Dengan juara tujuh kali berturut Liga Prancis tersebut, Grosso bermain dalam 52 pertandingan, dan mencetak dua gol.

Sementara Camoranesi sebenarnya adalah andalan Juve di sektor sayap kanan. Sayang, pemain berdarah Argentina itu kerap bermasalah dengan cedera yang akhirnya mengalami penurunan kualitas bermain. Pemain 32 tahun ini membela Juve sejak 2002 dan sudah terlibat dalam 198 laga, dengan memproduksi 29 gol.(zbl)


Bryan Tarore


Juventus

Alessandro del Piero

Tuesday, June 23, 2009

PROFIL: Kilas Balik Juventus 1985


Mengenang Juventus 1980-an adalah mengenang seorang Michel Platini.

Apa yang paling bisa diingat dengan Juventus pada periode 1980-an? Michel Platini.

Pada pertengahan 1980-an, pusat dunia sepakbola ada di kaki Platini... dan Juventus. Keberhasilan Italia menjadi juara dunia 1982 ikut terbantu dengan periode keemasan Juve di bawah manajer legendaris, Giovanni Trapattoni.

Sejak bergabung pada 1976, Trapattoni mengubah Juve menjadi tim bermental juara yang ditakuti di Italia dan disegani di Eropa. Besar sebagai pemain bersama AC Milan, karir kepelatihan Mr.Trap malah berjaya bersama Si Nyonya Tua.

Setelah pensiun sebagai pemain, Trap melatih tim taruna Milan dan sempat menjadi pelatih sementara. Pada 1975, Trap dipercaya menangani tim inti Rossoneri. Namun semusim berikutnya, Trap hijrah ke Juve.

Pada musim pertamanya, Trap langsung tancap gas dan sukses merengkuh scudetto musim 1976/77. Sebagai tambahan, Juve dibawanya untuk kali pertama menjuarai Piala UEFA pada musim yang sama.

Skuad Juve pada masa itu adalah yang terbaik di Italia. Setengah dari skuad inti timnas Italia juara dunia 1982 adalah para punggawa Juve, antara lain Gaetano Scirea dan Paolo Rossi.

Sepanjang kiprahnya di Turin pada rentang 1976-1986, Trap mampu membawa Bianconeri enam kali menjuarai Serie A. Total 14 trofi dipersembahkan Trap selama bertugas sebagai manajer Juve. Salah satu yang menjadi penyempurna koleksi tersebut adalah gelar juara Piala Champions 1984/85.

Pada periode tersebut, Serie A diwarnai persaingan ketat antara Juve dengan AS Roma. Keduanya menjadi klub papan atas yang paling disegani pada awal 1980-an. Setelah menjuarai liga dua musim beruntun, 1981 dan 1982, Roma merebut gelar juara 1983 berkat keunggulan empat poin atas Juventus. Gelar tersebut merupakan scudetto kedua bagi Giallorossi sepanjang sejarahnya.

Musim yang sama, Juve harus berbagi konsentrasi karena tampil di Eropa. Juve sukses lolos ke partai puncak Piala Champions, namun hanya untuk ditaklukkan Hamburg SV, melalui gol tunggal Felix Magath. Padahal, sebelum partai final Juve tampil tak terkalahkan. Penawar kekecewaan Juve adalah gelar Piala Italia.

Musim berikutnya, 1983/84, pendulum kembali berputar. Roma serius di ajang Piala Champions dan Juve fokus ke Serie A. Nasib kedua tim semusim sebelumnya kembali terulang. Roma, yang dilatih manajer legendaris Nils Liedholm, lolos ke babak final menghadapi Liverpool. Partai final dimainkan di kandang Roma, stadion Olimpico, tapi Giallorossi harus takluk melalui adu penalti, 5-3 (1-1).

Sebulan sebelum Roma berlaga di final Piala Champions, langkah Juve meraih kembali scudetto kian nyata. Pada pekan ke-28 Serie A, Juve membukukan kemenangan penting, 2-1, atas Inter Milan untuk menjaga selisih empat poin dari Roma.

Saat itu, Serie A masih diikuti 16 tim dan memberlakukan sistem dua poin untuk setiap kemenangan. Juve hanya butuh satu poin untuk memastikan diri sebagai juara liga dan itu terwujud sepekan kemudian. Juve bermain imbang 1-1 melawan Avellino, sedangkan Roma tertahan 2-2 di kandang Catania.

Kesuksesan di Serie A juga ditandai dengan gelar Piala Winners. Platini, yang kian menyatu dengan Juventus, menjadi inspirasi penting saat memukul FC Porto 2-1 di final. Kegemilangan tersebut ditularkan Platini ke timnas Prancis yang dibawanya menjuarai Piala Eropa 1984 di negeri sendiri. Platini sukses menjadi topskor kejuaraan dengan rekor sembilan gol, plus dua kali hattrick ke gawang Belgia dan Yugoslavia.

Platini adalah sebuah anugerah bagi Juventus. Setelah memulai karir di AS Nancy dan berlanjut ke Saint Etienne, Platini mengundang minat banyak klub Eropa. Salah satunya adalah rival abadi Juve, Inter. Namun, Platini yang kerap bermasalah dengan cedera semasa berkarir di Prancis, dianggap Inter tidak terlalu tangguh untuk bermain di Italia.

Saat Platini bermain membela Prancis pada partai uji coba melawan Italia, Februari 1982, Giovanni Agnelli, pemilik pabrikan otomotif Fiat, menginginkan sang pemain untuk membela klubnya, Juventus. Permintaan khusus Agnelli terwujud usai Piala Dunia 1982. Platini bergabung bersama pemain Polandia yang bersinar di Spanyol'82, Zbigniew Boniek. Meski pada awalnya kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barunya, Platini menjelma salah satu pemain terhebat Juventus.

Platini berada di puncak karirnya dan menjadi pemain terbaik di dunia. Penghargaan Ballon d'Or dan capocannonieri dua tahun beruntun, 1983 dan 1984, sukses diraihnya. Musim 1984/85 menjelang, Platini ditantang untuk kembali mengerahkan sihirnya.

Terkecuali di liga, segalanya berjalan lancar bagi Platini dan Juventus. Akibat skandal suap yang marak terjadi di Serie A awal 1980-an, calcioscommesse, penugasan wasit dilakukan secara acak. Sebelumnya, wasit untuk sebuah pertandingan ditunjuk oleh komisi perwasitan, designatori arbitrali.

Kebijakan baru tersebut melahirkan juara baru Italia, Hellas Verona, yang sukses mengungguli Juventus, Inter, dan Milan. Posisi kedua ditempati Torino, sedangkan Juventus terduduk di posisi ketiga klasemen akhir Serie A. Selisih poin Juve cukup lebar dari Verona di puncak klasemen, yaitu tujuh poin.

Tidak demikian halnya dengan Platini, yang lagi-lagi sukses mempertahankan gelar capocannonieri.

Tidak demikian pula dengan kiprah Juve di Piala Champions. Tanpa kesulitan Juve melalui babak pertama dan kedua dengan melibas juara Finlandia, Tampere United, dengan agregat 6-1 dan Grashopper, dari Swiss, dengan agregat 6-2. Si Nyonya Tua kemudian menekuk Sparta Praha, agregat 3-1, untuk bertemu Girondins Bordeaux pada semi-final.

Bordeaux, klub asal negerinya Platini, nyaris menjadi batu sandungan Juve. Kalah 2-0 di kandang lawan, Juve mampu melaju ke laga puncak setelah membalas 3-0 di Turin. Partai final adalah final impian. Juve bertemu Liverpool, tim yang berupaya mempertahankan gelarnya, di stadion Heysel, Belgia.

Final Piala Champions 1984/1985, 29 Mei, stadion Heysel. Sepakbola dunia berkabung. Sejam sebelum pertandingan Juventus melawan Liverpool, pendukung kedua tim bentrok. Akibatnya, 39 fans, kebanyakan tifosi Juve, kehilangan nyawa.

Kick-off sempat tertunda selama satu setengah jam dan wasit Andre Daina memutuskan pertandingan tetap dilangsungkan demi menghindari kerusuhan yang dikhawatirkan terjadi jika laga ditunda. Dua kapten tim, Scirea dan Phil Neal, meminta fans masing-masing bersikap tenang.

Dalam biografinya, presiden Agnelli mengakui, memberi instruksi agar kamar ganti tim dikunci rapat-rapat untuk melindungi keselamatan para pemain, dan juga kabar muram tewasnya puluhan pendukung.

Partai final impian tertutup musibah mengerikan. Satu-satunya gol yang tercipta melalui eksekusi penalti Platini, setelah pelanggaran Gary Gillespie terhadap Boniek, pada menit ke-56. Kedudukan 1-0 untuk Juventus bertahan hingga akhir pertandingan.

Sukses tersebut menjadikan Juventus klub Eropa pertama yang menjuarai semua kejuaraan Eropa, Piala Champions, Piala Winners, dan Piala UEFA. Akhir 1985, Trapattoni melengkapinya dengan gelar Piala Interkontinental setelah mengalahkan Argentinos Juniors melalui adu penalti, 6-4 (2-2). Platini mencetak gol pertama melalui eksekusi penalti dan menjadi eksekutor penentu pada adu penalti untuk membawa Juve meraih gelar dunia pertamanya.

Seperti pada dua kesempatan sebelumnya, Platini kembali sukses meraih Ballon d'Or dan capocannonieri. Luar biasa. Dunia akan mengenang belum ada lagi pemain yang berposisi sebagai gelandang menggondol Ballon d'Or dan capocannonieri Serie A untuk tiga tahun beruntun, 1983, 1984, dan 1985.

Sayangnya, sukses tersebut seakan terselimuti insiden yang mewarnai partai final 1985, Tragedi Heysel. Terkadang, sepakbola bukan segalanya. Di tengah kedukaan, UEFA menjatuhkan sanksi larangan lima tahun bagi klub-klub Inggris untuk berlaga di semua kompetisi Eropa.

Saat Juventus bertemu lagi dengan Liverpool pada perempat-final Liga Champions 2005, The Kop menyampaikan pesan perdamaian dengan membentangkan kertas-kertas yang membentuk kata "Amiczia" atau "persahabatan" dalam bahasa Italia. Meski ada yang menyesalkan ungkapan ini baru terjadi 20 tahun setelah kejadian, sebagian fans Juve mau menghargainya.

Platini pensiun 1987, saat berusia 32 tahun, atau semusim setelah kepindahan Trapattoni ke Inter. Perubahan itu menandai akhir salah satu periode emas Juventus. Untuk beberapa saat, sejak 1985/86, Juve puasa scudetto hingga akhirnya Marcello Lippi membuka kembali periode baru kegemilangan Si Nyonya Tua dengan gelar Serie A, sembilan musim kemudian.

"Hari yang menyedihkan. Salah satu anugerah dari Tuhan kepada kami datang dan telah pergi. Platini akan selalu dikenang sebagai salah satu pemain terhebat Juventus," ujar Agnelli saat mengucapkan selamat pensiun kepada sang maestro.(goal)

Bryan Tarore

Juventus

Alessandro del Piero

Jangan Buang Camo, Juve!


TURIN - Mauro Camoranesi menjadi pemain yang disebut bakal dilelang Juventus musim baru ini. Tapi sang pemain tetap menyatakan kesetiaannya buat Bianconeri.
Juve punya alasan kuat menyingkirkan pemain berdarah Argentina itu, dia dianggap gagal menampilkan permainan terbaik sepanjang musim. Faktor umur dan cedera berkepanjangan juga semakin menambah daftar kelemahan Camoranesi.
Namun seperti dikemukakan agen Camo (panggilan Camoranesi) Sergio Fortunato, kliennya itu tidak pernah berpikir untuk angkat kaki dari Olimpico Turin, dia masih ingin mengabdi buat La Vecchia Signora.
"Camo masih terikat kontrak hingga 2011 dan dia ingin berada di sini sampai karir sepakbolanya tuntas," ucap Fortunato sebagaimana disitat Calciomercato.it, Selasa (23/6/2009).
Secara pribadi, Fortunato tidak melihat suatu masalah pada gelandang serang 32 tahun itu. Dia bahkan berani menyebut Camo sebagai salah satu kunci sukses Juve saat ini dan yang akan datang.
"Cedera telah membuatnya tidak bisa tampil seperti dulu. Saya percaya, Camo akan menjadi bagian penting di skuad Juve dan tentunya di akan kembali meraih sukses," serunya.
"Camo adalah pemain yang unik, sangat sulit mencari pemain sepertinya lagi." Tutup Fortunato.(okz)

Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

Giovinco: Juventus Tidak Mengerti Kualitas Saya


Turin - Bintang muda Juventus Sebastian Giovinco tengah berada dalam kondisi tidak nyaman di Juventus. Menurut Giovinco, klub tidak mengerti kualitasinya.

Giovinco tengah gerah. Ia masih ingin di Juventus, namun manajemen justru berencana menjadikannya dan Claudio Marchisio sebagai bagian dari rencana Juve membeli Gaetano D'Agostino dari Udinese.

Posisi pemain berjuluk The Atomic Ant itu juga semakin rawan usai kedatangan Diego Ribas dari Werder Bremen.

"Saya tahu kualitas saya. Saya tahu potensi saya. Namun mungkin Juve tak memahaminya," keluh Giovinco seperti dilansir dari Goal.

"Sungguh tidak mudah menjadi bagian dalam organisasi di mana Anda tidak tahu tentang apa-apa yang terjadi. Anda selalu berada di belakang semuanya," tambah pengemas 19 penampilan dan dua gol untuk Juventus di Seri A musim lalu tersebut.

Kondisi itu membuat Giovinco merasa tak nyaman. "Saya tidak bisa menerima. Yang jelas saya tidak pernah meminta tempat utama. Saya hanya meminta apa yang sudah saya lakukan menjadi pertimbangan," tutupnya.(dtc)


Bryan Tarore
Juventus
Alessandro del Piero

Monday, June 22, 2009

Trezeguet: Saya Tetap di Juve!


TURIN - Bomber veteran Juventus David Trezeguet nampaknya sudah sangat gerah dengan rumor yang menyebutnya bakal hengkang pada akhir musim ini. Ia pun angkat bicara dengan mengatakan akan tetap mengenakan kostum Bianconeri musim depan.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, Treze ramai diisukan bakal pergi meninggalkan Stadion Olimpico Turin. Sejumlah media massa Italia bahkan berani menyebut, Juventus siap menjadikan mantan striker Prancis itu sebagai alat tukar untuk mendapatkan bintang muda Italia yang merumput bersama Villarreal, Giuseppe Rossi.

Namun, hal itu segera dibantah Trezeguet yang menegaskan dirinya bakal tetap bertahan di Turin. Ia yakin, performanya akan kembali menanjak seiring kondisi kebugarannya yang kian membaik, pascadibekap cedera berkepanjangan, musim lalu.

"Mulai awal Juli nanti, saya akan berada di Turin dan menjalani pemusatan latihan pra-musim serta bersiap menyongsong datangnya musim baru," ungkap Treze sebagaimana diklutip Tuttosport, Senin (22/6/2009).

"Saya masih menyisakan kontrak selama dua musim di Juve. Saya juga tahu, direktur klub mengatakan saya adalah pemain yang tidak dijual dan merupakan bagian sejarah dari klub ini," lanjutnya.

"Saya sadar, tahun lalu saya menjalani musim yang buruk karena cedera dan operasi yang membuat saya absen cukup lama. Tapi, kini saya telah sembuh dan merasa sangat bugar. Saya sudah tak sabar lagi untuk kembali menjadi aktor protagonis di Juventus," imbuh bomber 31 tahun itu.(okz)
Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

Buffon: Italia Harus Direformasi


Gianluigi Buffon menilai, timnas Italia harus direformasi. Kekalahan 0-3 dari Brasil di Piala Konfederasi yang membuat mereka terlempar, menunjukkan bahwa perubahan sangat dibutuhkan.

Italia memang kesulitan menghadapi Brasil. Kurangnya pemain muda dinilai sebagai salah satu penyebabnya, meski pelatih Marcello Lippi membantahnya. Menurut Buffon, sudah saatnya pemain muda meningkatkan kualitas, agar bisa segera menjadi generasi penerus.

"Sangat jelas kami tidak bisa berkembang saat melawan Brasil. Jika kami mampu menggunakan hati dan jiwa, maka kami akan menjadi tim hebat. Tapi, tanpa itu semua, maka kami akan mudah ditakluikkan. Sangat berat buat kami karena Fabio Cannavaro tak bisa berlatih dalam sebulan, sedangkan Gennaro Gattuso absen 7 bulan," jelas Buffon.

"Kami hanya bisa berharap bahwa para pemain muda mencapai kualitas di bulan-bulan mendatang. Sehingga, mereka bisa mengisi kekurangan. harus dipahami, membela Gli Azzurri tak seperti bermain di Liga Serie-A. Butuh pengalaman dan karakter untuk mencapai level sukses," jelasnya.

"Jujur saja tentang Lippi. Aku tak melihat banyak pemain muda yang bisa benar-benar bisa segera mengisi posisi di timnas, agar kami bisa melakukan perubahan signifikan. Mungkin karena Liga Serie-A dalam beberapa tahun kurang berkualitas," lanjutnya.(zbl)


Bryan Tarore


Juventus

Alessandro del Piero

Sunday, June 21, 2009

Trezegol Dijual, Tiago Ditahan


Turin – Juventus ingin memangkas anggaran pengeluaran gaji pemain mereka dan salah satu caranya mengizinkan striker asal Prancis, David Trezeguet untuk meninggalkan Olimpico Turin.

Sporteval.it, melaporkan I Bianconeri ingin mengurangi pengeluaran mereka dan hal ini menjadi salah satu alasan, mereka memutuskan untuk menjual Trezeguet dalam bursa transfer musim ini.

Mempertahankan Trezegol, artinya, Juve harus membayar pemain bergaji selangit ini, sementara dia tetap duduk di bangku cadangan, setelah kalah bersaing dengan Amauri dan Vincenzo Iaquinta.

Sayangnya, menjual Trezeguet sama sekali tidak mudah, hingga kini, Juve masih menunggu tawaran yang terbaik datang, klub seperti Lyon, Arsenal dan Milan menginginkan Trezeguet.

Presiden Juve, Giovanni Cobolli Gigli menegaskan, siap mengirim Trezeguet ke Villarreal sebagai bagian dari tukar guling dengan striker Italia Giuseppe Rossi.

Sementara itu dalam laman resmi Juve, diumumkan, Tiago tidak akan dijual dan dia akan bertahan di Turin untuk beberapa musim agar bisa memberikan bukti jika dia bernilai, sesuatu yang belum bisa dia tunjukkan dalam dua musim terakhir.

Tiago sepertinya akan meninggalkan Juve, musim panas lalu, namun pelatih Ciro Ferrara memilih untuk memberikan kesempatan sekali lagi. Juve juga mengumumkan bek Olof Mellberg telah dilepas ke Olympiakos senilai 2.5 juta euro.(ini)

Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

JuveTawarkan Lippi Posisi Elit


TURIN - Nama Marcello Lippi sudah tidak bisa disanggah telah menjadi satu kestauan dengan Juventus. Bahkan ke depan, hubungan antara keduanya akan terjalin semakin erat lagi.

Bgaimana itu bisa terjadi? Jawabannya sangat sederhana, Bianconerri kembali menarik pria yang kini menjabat sebagai pelatih Timnas Italia itu ke dalam staf manajemen klub.

Bukan sebagai allenatore lagi tentunya, jabatan yang lebih tinggi sudah disiapkan. Lippi diminta memangku posisi presiden klub menggantikan Giovanni Cobolli Gigli.

Seperti dilansir Tribalfootball, Minggu (21/6/2009) wacana tersebut langsung dikemukakan oleh beberapa petinggi Juve sendiri. Mereka berniat merekrut Lippi musim depan 2010/2011, ketika kontraknya bersama Gli Azzurri sudah selesai.

Jika hal tersebut menjadi kenyataan, maka bisa dipastikan Lippi akan di dampingi direktur olah raga Sampdoria saat ini Beppe Marotta. Marotta yang sempat dibidik La Vecchia Signora musim ini mengaku rela bergabung dengan klub yang bermarkas di Olimpico Turin itu jika Lippi juga ada di sana.(okz)
Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

D'Agostino: Saatnya ke Juventus


TURIN - Gelandang Udinese yang menjadi incaran Juventus, Gaetano D'Agostino, sudah tidak sabar ingin segera bergabung dengan The Old Lady.

D'Agostino berharap kepindahannya ke Turin bisa direalisasikan dalam sepekan ini. Tarik ulur kesepakatan antara Udinese dengan Juventus sepertinya akan segera berakhir. D'Agostino berbagi pandangan.

"Saya tidak tahu apakah pekan depan akan menentukan, tapi saya harap demikian karena saya tahu itikad Udinese," jelas D'Agostino kepada Radio Kiss Kiss, Sabtu (20/6/2009).

"Presiden (Giampaolo) Pozzo sudah memperlakukan saya seperti anaknya sendiri, tapi kami memiliki proyek yang sedang dijalankan terkait saya meningkatkan kualitas setelah menghabiskan dua tahun bersama Udinese," paparnya lagi.

"Saatnya untuk melangkah maju (bergabung bersama Juventus) dan kedua klub serta presiden mengetahui ini dan mereka sudah setuju," ungkapnya. (okz)

Bryan Tarore Juventus Alessandro del Piero

Vialli: Diego Sebaik Messi


Pemain legendaris Juventus, Gianluca Vialli, memuji sukses klub itu dalam membeli Diego dari Werder Bremen. Menurutnya, pemain asal Brasil itu punya kualitas sama baiknya dibanding Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Juventus membeli Diego dengan harga 20 juta pounds (sekitar Rp345,7 miliar). Harga itu jauh di bawah nilai Cristiano Ronaldo atau Messi. Namun, menurut Messi, kualitas Diego sama dengan mereka.

"Diego pemain fantastis. Saya menilainya sebagai salah satu dari tiga pemain terbaik dunia di bawah 25 tahun, bersama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo," kata Vialli kepada Tuttosport.

"Kariernya di Jerman memperkuat dirinya dan Juventus harus berterima karena dia mau bergabung. Lini depan Juve akan memiliki salah satu penyerang terbaik dunia," tambahnya.
Vialli juga mengamati Edin Dzeko. Menurutnya, AC Milan akan menjadi kuat jika bisa memilikinya. Sebab, pemain asal Bosnia-Herzegovina itu punya kemampuan tinggi juga.

"Saya akan mengikuti perkembangan transfer apakah Dzeko akhirnya bisa bergabung dengan AC Milan, nanti. Dzeko mengingatkan saya dengan Andriy Shevchenko ketika masih muda. Dia bisa menjadi salah satu penyerang hebat dunia," pujinya.(zbl)


Bryan Tarore

Juventus

Alessandro del Piero

Juventus Tolak Tukar Giovinco


Pertemuan lanjutan antara Juventus dengan Udinese digelar Jumat (19/6) kemarin untuk membahas transfer Gaetano d`Agostino, tapi kesepakatan tak kunjung tercapai.

Zebrette menginginkan Sebastian Giovinco sebagai pertukaran bagi gelandangnya. Keinginan itu tentu menyebabkan masalah. Meski jarang diberi kesempatan oleh eks pelatih Claudio Ranieri musim lalu, Giovinco masih dianggap sebagai pemain yang akan bersinar di masa depan. Selain itu, Giovinco adalah pemain pujaan fans dan hasil binaan sendiri Nyonya Tua.

Direktur olahraga Alessio Secco tak ingin membahasnya lebih lanjut, dan kini sepertinya striker Michele Paolucci, yang dipinjam ke Catania musim lalu, dan sayap Bari, Davide Lanzafame, ditawarkan kepada Udinese.

Belum diketahui reaksi kubu Friulani terhadap penawaran baru Juve ini. Senin lusa, kedua klub akan bertemu lagi untuk membahas akhir saga transfer ini.(zbl)

Bryan

Juventus

Alessandro del Piero