Tuesday, November 18, 2008

Buffon Hampir Pindah ke Milan


Gianluigi Buffon telah menjadi simbol bagi Juventus. Namun kiper internasional Italia ini mengungkapkan bahwa dia punya kesempatan pindah ke AC Milan.

Seperti dilansir dari detiksport.com, Buffon merupakan sebagian dari pemain yang tetap bertahan di klub kota Turin ini disaat Juve terganjal kasus skandal Calciopoli. Beberapa pemain I Bianconeri pun memilih hengkang setelah klub tersebut terlempar ke seri B.

Pada saat itu, Buffon pun merasakan hal yang sama dengan para pemain lainnya yang memilih angkat kaki dari Juventus. Ia pun mengungkapkan bahwa dirinya hampir saja meninggalkan The Old Lady guna bergabung dengan Milan.

"Usai Piala Dunia 2006 saya hampir saja pergi untuk bergabung di Milan, namun saya merasa bukanlah hal tepat untuk pergi. Jika Juve tetap di seri A, mungkin akan berbeda karena saat itu saya tak senang dengan hal tak pasti," ungkap Buffon.

Meski demikian kepindahannya tersebut juga tidak terlaksana karena masalah harga. Namun Buffon mengutarakan bahwa sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang penting untuk memikirkan pindah ke klub lainnya.

"Sekarang itu bukanlah yang utama. Namun jika ada tawaran 50 juta saya yang akan pertama meminta klub untuk menjual saya karena harga sebesar itu bisa digunakan untuk memperkuat skuad," ujar Buffon seperti dilansir Goal. (dtc)




Bryan Tarore

Trez: Alex Terbuat Dari Besi


David Trezeguet saat ini masih mengalami cedera urat di bagian kakinya saat menghadapi Zenit St. Petersburg pada bulan September lalu. Operasi pada kedua lututnya pun sudah dijalani.
Kini, ia hanya menanti masa pemulihan, dan akan direncanakan tampil pada Februari tahun depan. Meski ia tidak tampil, ia selalu memantau perkembangan timnya. Ia merasa, Juventus saat ini berada dalam posisi aman.
Salah satu alasan pendapatnya tentang kemajuan Bianconeri adalah statistik meningkat permainan rekan sekerjanya Alessandro 'Alex' Del Piero.
Kepada Gazzetta Dello Spport, Terezegol memuji sang kapten Juve dengan mengatakan, "Dia (Alex) adalah pemain terbaik di sepakbola Italia, dan akan terus membuat pencapaian hingga beberapa tahun ke depan karena ia terbuat dari besi.".
Ia juga menyatakan, banyak pemain berkelas dunia di luar Juventus, namun tidak ada yang menandingi karakter yang menjadi ciri khas Alex.
Mengingat masa di Seri B, ia mengatakan, scudetto tahun ini akan menjadi spesial baginya.
"Kami akan terus berjuang untuk menjadi kampiun hingga akhir, dan scudetto akan bermakna tersendiri bagi saya, Alex, Buffon, Nedved, dan Camoranesi, karena kami bersama pernah mengenyam rasanya berada di Seri B.". (zbl)


Bryan Tarore

Tuesday, November 11, 2008

Sissoko Terancam Absen lawan Inter


Gelandang Juventus Mohamed Sissoko tengah ketar-ketir menanti keputusan komisi disiplin Serie A. Pada pertandingan melawan Chievo hari Minggu (9/11/2008) lalu, ia tertangkap kamera mengambil kaki Mario Yepes.

Kemenangan Juventus atas Chievo ternoda oleh ulah Momo Sissoko. Pemain asal Mali itu tertangkap kamera menggaet kaki bek klub berjuluk Flying Donkey Yepes dari belakang saat tengah berjalan.

Aksi tercela itu kontan membuat komisi disiplin Serie A mengambil tindakan tegas. Banyak yang meramalkan, mantan pemain Liverpool itu akan mendapat hukuman larangan dua kali bertanding seperti dilansir AP, Selasa (11/11/2008).

Jika keputusan itu benar, maka Sissoko dipastikan tidak akan tampil saat Bianconerri menjamu rival abadi mereka Inter Milan pada 23 November yang akan datang.

Meski demikian pasukan kuda zebra tidak perlu cemas, pasalnya saat itu beberapa pilar mereka seperti Claudio Marchisio, Gianluigi Buffon dan Christian Poulsen kemungkinan sudah bisa kembali ke lapangan.(zbl)




Bryan Tarore

Juve Sambut Poulsen, Marchisio

Performa Juventus di lapangan yang terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir, juga berpengaruh di luar lapangan dengan kembalinya Christian Poulsen dan Claudio Marchisio dari cedera.



Setelah memulai musim ini dengan buruk, Bianconeri kembali bangkit dan menang dalam empat pertandingan berturut-turut di Serie A Italia yang menerbangkan mereka ke posisi kelima klasemen sementara.

Pekan ini, mereka akan menjamu Genoa di Turin, dan mereka optimis untuk kembali menambah kemenangan dalam tangan Si Nyonya Tua.

Harapan untuk menang ini semakin bertambah dengan kehadiran Christian Poulsen dan Claudio Marchisio, yang baru saja sembuh dari cedera ringan, dan kemungkinan akan ambil bagian dalam laga itu.

Berita yang dimuat di situs resmi Juventus itu tentu membuat para fans Juve bahagia dan berharap timnya tak akan mengecewakan mereka.

Sebelumnya, Marchisio diharapkan tampil saat menang 2-0 atas Chievo akhir pekan lalu, namun pihak klub memutuskan untuk memberi istirahat lebih untuk memulihkan cederanya.

Kedua pemain terbukti mampu mengikuti sesi latihan, Senin (10/11), dalam persiapan menjamu Rossoblu, Kamis ini.*(goal)






Bryan Tarore

Juve Bisa Raih Dua Trofi


TURIN - Performa baik yang ditunjukan Juventus pada beberapa laga terakhir, termasuk di Liga Champions, menjadikan Juve sebagai tim yang pantas disegani. Kiper Gianluigi Buffon juga menyebutkan jika timnya pantas meraih Scudetto dan trofi Liga Champions.
Akhir pekan lalu, Juve sukses mempecundangi Chievo Verona 2-0. Walau tercecer dari empat besar (peringkat enam klasemen, 21 poin), Juve hanya terpaut tiga poin dengan pimpinan klasemen Inter Milan.
Pada ajang Liga Champions, Bianconerri tak bisa disentuh raksasa Spanyol, Real Madrid. Alessandro Del Piero kembali memetik kemenangan 2-0 di Santiago Bernabeu, setelah sebelumnya unggul 2-1 di Olimpico Turin.
Catatan gemilang itu membuat Gigi Buffon sontak memuji rekannya. Buffon memang hanya bisa menyaksikan rekannya bertanding dari pinggir lapangan. Kiper internasional Italia ini sedang terkapar cedera yang memaksanya absen bermain.
"Saya baru bisa kembali tampil di awal tahun 2009. Permainan Juve menunjukkan jika posisi saya tidaklah terlalu penting. Ini adalah fakta. Para pemain sudah tahu bagaimana bereaksi dan mengambil keputusan dalam situasi yang sulit," jelas Buffon seperti dikutip Channel4, Selasa (11/11/2008).
Posisi Buffon diambil alih kiper veteran asal Australia Alex Manninger. Penampilan mantan kiper Arsenal dan Fiorentina ini tidak terlalu mengecewakan. Meski refleksnya tak secepat Buffon, Manninger pandai membaca arah bola dan tepat mengambil keputusan. (okz)







Bryan Tarore

Ranieri: Thanks Alex!


Verona - Claudio Ranieri puas dengan kepemimpinan yang ditunjukkan Alessandro Del Piero pada skuadnya. Tak ada kata lain yang bisa diucapkan selain berterima kasih pada Del Piero.
Striker veteran Italia itu masih menebar pesona. Setelah sukses membawa Juve mengatasi Real Madrid, Del Piero kini kembali mencetak gol guna membawa timnya mengalahkan Chievo 2-0 di di Stadio Bentegodi, Minggu (9/11/2008).
Pemain yang akrab disapa Alex ini sukses menjebol gawang lawannya lewat tendangan spesialisasinya yaitu tendangan bebas. Gol dan kemenangan tersebut terasa sangat manis karena Del Piero sedang merayakan ulang tahun yang ke-34.
"Pemain sedang dalam performa bagus dan ingin bertarung. Dalam sebuah kelompok ada seorang juara yang muncul dan itu adalah Del Piero. Alex adalah kapten dan juga pemimpin skuad ini," puji Ranieri seperti dilansir Football Italia.
"Dia mengambil tim di pundaknya di saat yang sulit dan sekarang terbayar pengorbanannya dengan gol yang bagus. Saya senang karena kami dapat meniru kemenangan di Bernabeu," kata pelatih I Bianconeri ini.
Kemenangan ini membuat membuat "Si Nyonya Besar" kembali ke trek perebutan Scudetto. Namun Ranieri memiliki favorit lainnya. "Inter adalah favorit untuk keseluruhan skuad yang dimiliki. Sedangkan Milan lebih dominan karena mereka tak bermain di LIga Champions.". (dts)
Del Piero: Tak Ada Yang Spesial

Del Piero menjadi bintang Juventus dalam beberapa laga terakhir. Tak jarang ia menjadi penentu kemenangan, yang membuatnya panen pujian.
Yang membuat Del Piero jadi sorotan adalah kemampuannya menjebol gawang lawan. Di tiga laga terakhir, ia menggetarkan jala lawan lewat prosesi bola mati.
Semua itu memunculkan pertanyaan, adakah rahasia dari tendangan bebasnya itu. Del Piero menyatakan tidak.
"Pada kenyataannya, tak banyak cara melakukan tendangan bebas. Yang paling penting adalah bola yang kita tendang bisa masuk ke gawang," ujarnya seperti dikutip Reuters.
"Saya sendiri tak tahu rahasianya. Sejak saya muda, saya selalu memerhatikan tendangan bebas dan melatihnya. Semua itu bermula dari latihan dan terus menerus berlatih," pungkas Del Piero.
Masih akan ditunggu sepakan magismu, Del Piero.(zbl)







Bryan Tarore

Del Piero: Aku Kembali Muda


VERONA, SENIN - Umur boleh semakin tua, tapi ketrampilan tak boleh binasa. Itulah semangat yang dikobarkan Alessandro Del Piero. Di saat umurnya tak lagi muda untuk ukuran seorang striker, Alex justru semakin matang dalam bermain sepak bola.
Minggu (9/11) adalah hari ulang tahunnya yang ke-34. Malam harinya, Del Piero mencetak gol sebagaimana keahliannya selama ini, yakni mengeksekusi bola mati. Gol itu menjadi salah satu gol kemenangan atas Chievo Verona yang berakhir dengan skor 2-0.
Bagaimana Alex menanggapi gol di hari ultahnya itu? "Apakah aku seperti umur 20 tahun? Tentu, dengan begitu aku bisa bermain 20 tahun lagi dan bukannya tujuh atau delapan tahun lagi seperti diriku sekarang ini," kata kapten Juventus tersebut.
Ungkapan Del Piero ini memperlihatkan semangat yang tak pernah padam. Jika orang lain menganggap umur tua sebagai peringatan untuk segera pensiun, Del Piero justru menganggapnya sebagai awal dari kematangan sikap dan permainan. "Waktu membantu kita untuk dewasa dan aku senang kini berusia 34 tahun," tambahnya.
Gol ke gawang Chievo adalah ciri khas Del Piero. Ia sudah mencetak 158 gol sepanjang 377 kali penampilannya di Serie A. Pekan lalu, ia menghajar AS Roma dengan gol serupa. Pekan sebelumnya, Real Madrid dibuat tak berkutik dengan kefasihannya membidik tendangan bebas. Del Piero pantas berbangga atas skill-nya itu, tapi ia lebih mementingkan hasil positif bagi timnya.
"Saya senang dengan gol itu, tapi lebih dari itu aku senang atas kemenangan yang membuat kami dapat menjaga momentum dan konsistensi. Kami benar-benar menginginkan kemenangan ini dan sangat penting meniti klasemen setelah mengalahkan Real Madrid," lanjut penggemar Michel Platini dan Diego Maradona tersebut.
Omong-omong soal Maradona, Del Piero puas ketika ia mencetak gol ke gawang Madrid dan saat itu sang legenda Argentina menyaksikannya. Itu menjadi salah satu keinginannya sejak kecil dan ia terus berangan-angan untuk bisa sebaik idolanya tersebut.
"Aku tidak tahu apakah semua yang kucapai selevel dengan idolaku semasa kecil Michel Platini dan Diego Maradona, tapi aku tahu bahwa ketika aku muda aku mengimpikan mereka dan menyaksikan mereka dari dekat, jadi itu mungkin membantuku," katanya.
Kini Del Piero hanya membutuhkan satu gol lagi agar koleksinya genap 250 gol di semua kompetisi sepanjang karier yang dirintisnya sejak memulai debut Serie A pada 12 September 1993. (kcm)






Bryan Tarore

Juventus Dekati Empat Besar

Juventus mulai mantap di jalur kemenangan dan mendekati papan atas Serie A setelah mengalahkan Chievo Verona 2-0 di Stadion Marc Antonio Bentegodi, Minggu (9/11).
Bagi Juventus, ini adalah kemenangan keenamnya secara beruntun di semua ajang. Alhasil, La Vecchia Signora hanya tertinggal tiga poin dari Inter Milan yang memimpin klasemen dengan duduk di posisi keenam.
Juve membuka keunggulan pada saat babak pertama tersisa empat menit melalui tendangan bebas kapten Alessandro Del Piero. Gol ini semakin istimewa karena dicetak tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-34.
Tengah pekan kemarin, Del Piero juga bermain gemilang dengan mencetak seluruh gol kemenangan 2-0 Juve atas tuan rumah Real Madrid dalam ajang Liga Champions.
Sementara gol kedua ke gawang Chievo dilesakkan oleh striker Vincenzo Iaquinta dari titik penalti setelah Andrea Mantovani melakukan handsball di kotak terlarang.
Chievo sendiri harusnya juga mendapat hadiah penalti jika wasit lebih jeli melihat handsball yang dilakukan oleh bek tengah Juve, Nicola Legrottaglie, di pertengahan babak kedua.
Tak mampunya Chievo mencetak gol hingga pertandingan berakhir membuat posisinya di zona degradasi makin kritis. Tim asuhan Giuseppe Lacchini ini duduk di urutan ke-19 dengan nilai enam.
Sementara itu, Lazio juga mulai kembali ke papan atas usai mencukur Siena 3-0 di Olimpico. Lazio pun naik ke urutan tiga dengan nilai 22 dari 11 kali bermain.
Striker Tomasso Rocchi menjadi bintang kemenangan skuad Delio Rossi dengan mencetak dua gol dalam lima menit terakhir. Sementara striker Argentina, Mauro Zarate, mencetak gol pertama pada menit ke-58.
Kemenangan juga menjadi milik Fiorentina dengan memukul Atalanta 2-1 berkat gol Felipe Melo dan Alberto Gilardino dalam waktu tiga menit di babak pertama. Sedangkan gol penghibur Atalanta dicetak Sergio Floccari dari titik penalti di babak kedua.
Sedangkan dari Stadion Luigi Ferraris, tuan rumah Genoa berpesta gol dengan melibas juru kunci Reggina 4-0 lewat aksi hat-trick Gabriel Milito dan satu gol Giuseppe Sculli.
Adapun dari kawasan Sicilia, Catania berhasil bangkit dari ketertinggalan untuk memukul sesama tim Italia selatan, Cagliari, dengan skor 2-1. (zbl)






Bryan Tarore

Ranieri: Idiot atau Einstein


Hanya dalam waktu singkat, Claudio Ranieri berhasil memutar balik kritik yang menyerangnya menjadi pujian. Menurutnya "seorang idiot tidak bisa menjadi Einstein dalam semalam.".
Seperti dilansir dari detiksport.com, Juventus sempat mengalami keterpurukan dalam beberapa minggu ke belakang. Terutama dimulai saat mereka dikandaskan oleh Palermo 2-1. Setelah itu, poin tiga pun seolah enggan mampir ke Turin.
Namun tren kemenangan kini tengah dijalani The Old Lady. Yang paling memancing pujian adalah keberhasilan Ranieri membawa anak asuhnya mengandaskan Real Madrid dua kali di Liga Champions. Mantan pembesut Chelsea ini pun merasa bahwa ini hasil baik ini adalah suatu proses, dan bukanlah kebetulan belaka. Seorang Idiot tidak bisa menjadi Einstein dengan instan.
"Seorang Idiot tidak bisa menjadi Einstein dalam semalam atau dalam jangka waktu 15 hari. Yang bekerja adalah orang yang sama. Saya melakukan kesalahan sebelumnya dan saya akan menggantinya. Perbedaannya adalah dulu saya kalah dan sekarang menang," tukas Ranieri seperti dilansir Channel4.
Kemenangan Juventus atas Chievo dalam Liga Italia pekan ini tentunya akan semakin membuat pujian kembali diarahkan kepada mantan pelatih Valencia dan Chelsea itu. Pujian itu juga yang menurutnya akan menjadi penyemangat timnya, dan bukan beban.
"Saya tidak berfikir pujian akan membahayakan tim, namun sekadar vitamin penambah gairah. Tidak butuh waktu lama untuk kembali di jalur kami, sekarang kami akanmelihat bagaimana kekuatan dan debut Chievo di tangan pelatih barunya," sambung dia.
Dengan Juventus yang tengah lapar kemenangan, Ranieri pun tinggal mengarahkan Alessandro Del Piero cs untuk kembali bermain baik seperti saat mengandaskan Madrid dan AS Roma.
"Kami harus menjaga rasa lapar yang ada dan perasaan tanpa beban seperti yang kami tunjukkan di Bernabeu, itu adalah misi kami. Sebenarnya Juventus dibangun untuk membuat masalah kepada setiap musuh, baik di Eropa dan untuk menang atas Madrid tanpa kebobolan adalah bukan sesuatu untuk diperkirakan," pungkasnya. (dtc)








Bryan Tarore

Friday, November 7, 2008

Il Pinturicchio


Alessandro 'Alex' del Piero ALKISAH pada jaman Renaissance abad 14-15, hiduplah seniman bertalenta yang dijuluki Pinturicchio (pelukis cilik). Pelukis produktif yang terinspirasi dan karenanya tenggelam dalam kebesaran pelukis tenar masa itu, Raphael Perugino. Di abad ini, nama Pinturicchio kembali bergaung, dan Alessandro del Pierro (34) yang menggemakannya. Publik Italia memang menjuluki striker setinggi 173cm ini sebagai Pinturicchio. Sebab mereka punya garis hidup sama. Del Piero juga secara tak langsung banyak dihubungkan dengan pendahulunya, Roberto Baggio. Del Piero sendiri tentu saja tak pernah perduli dengan perbandingan yang dipopulerkan seniman Italia, Gianni Agnelli tersebut. Perbandingan yang sebenarnya melecehkan lantaran ia dianggap tak pernah bisa menyaingi kebesaran Baggio. Menjadi pemain sepakbola terkenal sudah menjadi hal yang disyukurinya.Pasalnya, ketika kecil ia tak pernah bermimpi menjadi pesepakbola handal. Cita-citanya sederhana : hanya menjadi sopir truk besar (lorry driver). Alasannya, lorry driver bisa berkeliling-dunia hal yang kini dilakoninya lewat sepakbola. Lahir dari keluarga sederhana di Conegliano Venetopada 9 November 1974. Ayahnya, Gino, adalah ahli elektronika, sedang ibunya, Bruna, ibu rumah tangga biasa. Bersama tiga temannya, Nelso, Pierpaolo, dan Giovanni-Paolo, Del Piero kerap bermain bola di halaman rumahnya. Ketiga temannya bercita-cita jadi pemain sepakbola. Tapi justru hanya Del Piero yang jadi pemain sepakbola beneran. Jikapun ada yang mendorongnya untuk serius menekuni bola adalah sang kakak, Stefano, yang memang pemain sepakbola profesional. Sayang, karir sang kakak mandeg lantaran cedera berat saat memperkuat Sampdoria. Tahun 1988 saat memperkuat AC San Vendemiano, bakat Del Piero tercium pemandu bakat. Usia 13, ia pun ditarik tim Padova Calcio. Empat tahun kemudian, pada usia 17 tahun ia mulai menjadi pesepakbola profesional, memperkuat Padova di Seri B. Cukup bermain 14 kali, kiprahnya langsung mengundang minat klub raksasa Juventus yang merekrutnya tahun 1993. Di klub berjuluk Nyonya Tua inilah namanya berkibar hingga ia menjadi langganan tim Azzuri, termasuk juga di pentas Piala Eropa 2008 ini. Seperti juga Pinturicchio, Del Piero mungkin tak bisa menjadi legenda utama di Italia. Tapi seperti juga Pinturicchio yang karyanya pada sejumlah gereja di Vatikan masih bisa terus diapresiasi hingga kini, Del Piero juga mungkin bisa menghasilkan sejumlah rekor monumental yang akan terus dikenang sepanjang masa. Sebotol Anggur untuk Donadoni ALESSANDRO Del Piero tak pernah bermain untuk Azzuri sejak Italia imbang 0-0 dengan Prancis pada ujicoba 8 September 2007. Banyak yang memprediksi, striker 33 tahun ini memang akan selamanya hilang dari peredaran timnas Italia. Tapi Del Piero punya tekad pribadi. Ia ingin di senja usianya menyumbangkan yang terbaik untuk tim Azzuri. Kiprahnya di Seri A bersama Juventus pun menggila. Menjadi top skorer dengan 21 gol! Pelatih Roberto Donadoni yang semula melupakannya pun mulai tergugah. Terlebih pahlawan Azzuri pada era 1990-an, Toto Schillaci, mengingatkannya lewat media. Katanya, ini saat yang tepat memanggil Del Piero karena ia sedang dalam performa puncak. "Sangatlah layak timnas memanggil pemain yang sedang dalam penampilan terbagus. Dan orang itu adalah Del Piero." Del Piero sendiri sangat mendambakan bisa memakai lagi kaos Azzuri. Kepada televisi, jauh sebelum ada pemanggilan ke timnas, ia membujuk Donadoni. "Untuk Roberto Donadoni terhormat. Saya minta Anda berpikir kembali. Lihat betapa bagusnya aku saat ini. Dan jika Anda membutuhkan sebotol anggur untuk merubah pikiran, saya akan segera kirimkan." Donadoni ternyata memang tergoda untuk memanggil striker veteran ini. Dan Del Piero punya hutang kepada sang pelatih: sebotol anggur! Saya Top Skorer Sejati BERBICARA penuh emosional di situs Juventus, Alessandro Del Piero mengungkapkan curahan hatinya, bagaimana ia sempat dipandang sebelah mata, sebelum sukses membuktikan ketajamannya dengan menjadi top skorer di Seri B pada 2007, dan top skorer di Seri A 2008 ini. Berikut pernyataan Del Piero: Saya top skorer sejati, untuk kedua kalinya berturut-turut, dan untuk pertamakalinya di Seri A. Jika ingin menyombongkan diri, maka saya mungkin akan berkata,"bukankah saya pernah bilang kepada Anda bahwa saya bisa jadi top skorer?.". Saya bicara kepada mereka, yang tak percaya, dan tak pernah percaya kepada saya Tapi, begitu saya bisa mewujudkan hal ini, yang pertama terlintas dalam pikiran adalah," Anda pernah bilang bahwa saya memang bisa." Itu untuk mereka yang percaya, yang selalu percaya kepada saya. Kepada mereka yang selalu menyemangati, dan bekerja sama dengan saya. Kepada mereka yang selalu bersama saya, berbagi gelora, keringat, kegembiraan, dan menambah motivasi saya untuk meraih kemenangan. Akhirnya, inilah saya yang mencetak 21 gol di Seri A, total 24 gol musim ini. Tapi, di atas jumlah hitungan gol itu, yang paling penting adalah kita bisa kembali berpentas di Liga Champions! Il Fenomeno Vero DI Juventus, klub yang dibelanya sejak debut melawan Foggia pada September 1993, Alessandro Del Piero adalah legenda hidup. Dengan menjadi Capocannoniere alias top skorer seri A 2007-2008, ia menyamai reputasi pendahulunya Paolo Rossi. Rossi, pahlawan Italia di Piala Dunia 1982 yang kebetulan juga dari Juventus, sebelumnya adalah satu-satunya pemain Italia yang pernah jadi top skorer berurutan dari Seri B, lantas di Seri A. Belum cukup, Del Piero pun mencatatkan diri sebagai top skorer sejati di Juventus dengan torehan total 241 gol di berbagai ajang kompetisi. Ia pun menjadi pemain Juventus yang paling sering berlaga, sebanyak 557 kali, menumbangkan rekor pendahulunya, Gaetano Scirea yang menorehkan laga 552 kali. Tak heran, pendukung Juventus memberinya julukan agung "Il Fenomeno Vero" (Real Phenomenon). Ya, Del Piero memang benar-benar fenomenal, setidaknya bagi klub berjuluk La Vecchia Signora alias si Nyonya Tua tersebut. Awalnya Menjadi Kiper ADA cerita lucu tentang masa kecil Alessandro Del Piero. Siapa yang pernah menyangka, pada awalnya posisi Del Piero ternyata adalah kiper! Ya, saat usia tujuh tahun ketika bermain di klub anak-anak lokal, AC San Vendemiano, ia lebih memilih posisi sebagai kiper. Alasannya sangat lugu, khas pembawaan anak kecil: dengan menjadi kiper, ia bisa lebih lama memegang bola dengan tangan dibanding para pemain lain. Ibunya pun mendukung Del Piero menjadi kiper dengan alasan berbeda. Kata sang ibu, dengan jadi kiper, anaknya tak akan terlalu banyak mengeluarkan keringat, dan jauh terhindarkan dari kemungkinan cedera. Untunglah ada kakaknya, Stefano, yang menyadarkan mereka dari pandangan sesat tersebut. "Tidakkah kalian melihat Alex bagus untuk menjadi penyerang?," ujar kakaknya. Sejak itulah, Del Piero pun banting stir menjadi striker. Untung ada sang kakak Ya...








Bryan Tarore

Thursday, November 6, 2008

Benzema ke Spanyol, Trezeguet ke Lyon?


Turin - Striker Juventus David Trezeguet bisa menjadi pengganti ideal Karim Benzema di Olympique Lyon jika striker Prancis berdarah Aljazair jadi hengkang ke klub lain, semisal Real Madris ataupun Barcelona.
Media-media di Prancis menyebutkan, Trezeguet bersiap kembali tanah kelahirannya, awal Januari tahun depan, jika Benzema memutuskan pindah ke Real Madrid atau Barcelona yang terang-terangan mengincar pemain berdarah Aljazair tersebut.
Trezeguet sudah tampil 200 kali membela raksasa Turin tersebut sejak bergabung dengan Juventus dari AC Monaco tahun 2000 silam. Dari penampilannya tersebut, Trezeguet sudah mengemas 130 gol. Tak heran jika Trezeguet merupakan salah satu striker I Bianconeri yang paling subur selama kurun waktu tersebut.
Namun, musim ini, Trezeguet dibekap cedera, penampilan striker gaek Alessandro Del Piero, Vincenzo Iaquinta dan striker anyar Juventus Carvalho Amauri yang semakin mengkilap sepertinya membuat kans Trezeguet untuk bisa bersaing di skuad utama Claudio Ranieri menipis.
Sementara itu, Benzema yang kini menjadi andalan Le Blues di lini depannya kemungkinan akan hengkang dari Lyon, Madrid dan Barcelona sepertinya menjadi tujuan yang ideal bagi Benzema..
Jika memang Benzema siap dilepas Lyon, klub Ligue 1 ini tentu akan berusaha untuk mencari pengganti Benzema, dan Trezeguet bisa menjadi pengganti ideal, apalagi Trezeguet seorang striker berpengalaman yang kemampuan mencetak golnya tidak diragukan lagi.(ini)





Bryan Tarore

Rahasia Penjualan Zidane ke Madrid

Turin – Legenda Prancis Zinedine Zidane akhirnya buka mulut seputar penjualan dirinya ke Real Madrid yang dilakukan Juventus tahun 2001. Setelah sekian lama, akhirnya rahasia itupun terkuat sendiri.
Harian Italia berbasis di Turin, La Stampa menuliskan beberapa potongan pembicaraan antara Zidane dengan asisten Luciano Moggi, D’Onofrio Andrea dan Michele Gallaso yang terjadi di sebuah kamar hotel di dekat bandara Turin, Caselle.
Dalam wawancara tersebut, Zidane mengemukakan beberapa bukti jika penjualan dirinya melibatkan mantan direktur Juventus, Luciano Moggi, Roberto Bettega dan Antonio Giraudo. Moggi yang akhirnya tersangkut skandal Calciopoli mendapatkan hukuman dilarang terlibat dalam urusan sepak bola menyusul menyeruaknya skandal tersebut.
“Jajaran direksi Juventus berkomentar miring mengenai kepindahan saya ke Madrid. Hubungan antara agen saya Alain Migliaccio dengan Juventus mulai retak. Kemudian, kami berbicara asisten Moggi D’Onifrio yang memiliki hubungan baik dengan Bettega, Giraudo dan Moggi, akibat campur tangan mereka, akhirnya saya pindah ke Madrid,” aku Zidane seperti dikutip dari La Stampa.
Pemain berdarah Aljazair ini akhirnya dijual ke Los Merengues tahun 2001 dan memecahkan rekor transfer pemain senilai 52 juta euro. Bersama Madrid, Zidane berhasil mengangkat gelar Liga Champions di musim pertamanya setelah gagal meraih gelar yang sama bersama Juventus selama tiga musim.(ini)






Bryan Tarore

Piero: Champions Masih Prioritas


Kemenangan indah bagi Claudio Ranieri adalah saat dua gol indah Alessandro del Piero berhasil membungkan raksasa Spanyol Real Madrid dalam lanjutan Piala Champions 2008/09.
Kemenangan tersebut menjadi akhir sejarah kelam Bianconeri setelah sebelumnya tidak pernah mencatat kemenangan di Bernabeu semenjak tahun 1962. Pantas jika dikatakan del Piero adalah pahwalan.
Dalam wawancara dengan Juventus Channel, Piero mengakui, dirinya memiliki perhatian lebih terhadap Piala Champions. Meski demikian, ia tetap memiliki hasrat untuk merengkuh dua piala: Champions dan Scudetto dalam satu musim.
"Susah untuk mengatakan mana yang saya lebih dahulukan,” papar Piero.
"(Namun) Saya pikir, Liga Champions lebih menarik untuk dimenangkan karena liga tersebut menghadirkan emosi tertentu bagi Anda. Namun kami akan tetap berusaha memenangkan keduanya, dan kita akan tetap menanti hingga Februari datang.”
Dalam wawancara itu, Piero juga menyempatkan mengomentari tentang pemain muda Sebastian Giovonco yang diprediksi akan menjadi generasi penerusnya di Juve.
"Kami sangat senang dengan kehadirannya di dalam tim. Saya sangat yakin, dirinya akan memberikan kepuasan kepada klub. Saya berharap, ia mampu mencetak gol sebanyak-banyaknya untuk Juventus.” (zbl)





Bryan Tarore

Giovinco Takkan Tinggalkan Juve


Agen pemain muda Juventus Sebastian Giovinco, Claudio Pasqualin, menegaskan bila kliennya tidak akan hengkang dan akan tetap bertahan di Turin.
Giovinco disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda terbaik di Eropa setelah tampil gemilang saat membela tim U-21 Italia dan juga Empoli.
Karenanya pada musim panas lalu Juventus memanggilnya pulang dari Empoli. Namun sampai saat ini, Giovinco jarang mendapat kesempatan bermain dan lebih sering dicadangkan.
Dengan mencuatnya isu bakal direkrutnya gelandang serang Werder Bremen Diego Ribas da Cunha oleh Juve maka Giovinco santer dikabarkan bakal dipinjamkan.
Akan tetapi Pasqualin menyangkal kabar tersebut dan menegaskan bila kliennya akan tetap bertahan bersama tim besutan Claudio Ranieri itu.
"Tidak ada kebenaran dalam pemberitaan bila Giovinco akan hengkang. Seba merupakan pemain bertalenta dan pemain Juventus. Ia akan bertahan di sini. Saya pikir ini hanya mutlak merupakan pembicaraan media dan kabar tersebut tanpa dasar atau kebenaran," tukas Pasqualin.
"Banyak hal yang dikatakan dan ditulis mengenai Giovinco tapi kebenarannya adalah Juve mempercayainya dan ia akan bertahan. Saya pikir ia akan mendapatkan lebih banyak ruang di tim utama dan ia ingin menghabiskan karir bersama Juve," sambung Pasqualin.(bbl)






Bryan Tarore

Del Piero Adalah Superhero


Usai menundukkan Real Madrid, Alessandro Del Piero banyak mendapat sebutan baru, di antaranya Alex The Superhero.
Adalah bos besar Juventus Lapo Elkann yang melabeli Del Piero sebagai seorang superhero, usai membungkam Real Madrid, Kamis (6/11) dinihari dengan dua gol tanpa balasnya.
"Kapten kami lebih dari seorang individu tadi malam, dia adalah superhero," paparnya seperti dikutip Football Italia.
"Orang banyak yang menyebut Del Piero sebagai raja Spanyol, tapi saya berpendapat dia adalah seorang pangeran Italia."
"Pencapaian ini membuat saya bangga dan saya turut bersuka cita untuk pelatih dan para pemain. Kemenangan di Madrid akan memberi kami dukungan moral dan pertanda yang baik," sambungnya.
Elkaan menambahkan kemenangan atas Real menunjukkan performa menjanjikan timnya.
"Dan ketika Anda mencintai Juventus, Anda akan hanya mempercayai Si Nyonya Tua akan hanya mengikuti kompetisi tingkat tinggi," pungkas Elkann.(goal)





Bryan Tarore

Wednesday, November 5, 2008

Sepuluh Hal Menarik Tentang Alessandro Del Piero


Dibalik prestasinya yang gemilang bersama Bianconeri, banyak fakta menarik yang patut diketahui tentang Alessandro Del Piero.


Dalam beberapa tahun terakhir ini, tiap kali nama Juventus disebut hanya ada satu pemain yang langsung muncul di ingatan.

Ia adalah Alessandro Del Piero.

Del Piero telah membela Bianconeri lebih dari 15 tahun dan menjadi pemain terlama yang berada di Turin dari para pemain lainnya musim ini.

Dengan demikian secara otomatis ia telah mencatatkan dirinya dalam lembaran sejarah Juventus sejajar dengan legenda lainnya seperti Gaetano Scirea atau Giampiero Boniperti.

Mari kita simak sepuluh fakta menarik Il Pinturicchio yang akan genap berusia 34 tahun 9 November mendatang.

10. Del Piero lahir di Conegliano Veneto dari pasangan Gino dan Bruna.

9. Kakaknya, Stefano, yang juga sempat menjadi pemain sepakbola di Sampdoria kini menjadi agennya.

8. Gol pertamanya bagi Juventus dicetak saat melawan Reggiana pada pertandingan keduanya.

7. Del Piero memegang rekor sebagai pemain yang paling banyak tampil dan juga yang paling banyak mencetak gol bagi Juventus.

6. Pasangan Del Piero dan istrinya Sonia Amoruso telah dikaruniai seorang putra yang diberi nama Tobias.

5. Selain sepakbola, Del Piero juga menyukai bola basket NBA dan menyukai permainan Steve Nash dari tim Phoenix Suns. Nash sendiri mengatakan kalau Del Piero adalah idolanya.

4. Hattrick pertama Del Piero dalam seragam Bianconeri dicetaknya saat ia tampil sebagai pemain inti untuk pertama kalinya waktu melawan Parma.

3. Ia sempat menjadi pemain dengan pendapatan tertinggi di tahun 2000 hasil kombinasi dari gaji, bonus pertandingan, dan bayaran membintangi iklan produk.

2. Dari semua gelar domestik dan internasional, hanya Piala Eropa yang tak pernah dimenangkannya bersama tim Azzurri.

1. Oasis merupakan salah satu band favorit Del Piero dan ia berteman baik dengan vokalis/gitaris Noel Gallagher. Gallagher dianggap oleh Del Piero sebagai maskot keberuntungan timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006. Del Piero juga sempat muncul di video klip lagu Oasis terbaru Lord Don't Slow Me Down.






Bryan Tarore

Ranieri: Santiago Bernabeu Mencintai Saya


Senyum pelatih Juventus, Claudio Ranieri, makin bisa merekah setelah timnya mengalahkan Real Madrid 2-0 di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu atau Kamis (5/11) dini hari. Bukan hanya jabatannya makin mapan, tapi timnya lolos ke putaran 16 besar.

Menurut Ranieri, dia sudah punya firasat akan menang lawan Madrid, meski timnya bertindak sebagai tamu. Sebab, Stadion Santiago Bernabeu sangat ramah kepadanya. Bahkan, seolah stadion keramat itu mencintainya.

Sebab itu, meski Madrid tim besar dan Juventus tak pernah menang di tempat itu sejak 46 tahun, tapi dia tetap tak punya rasa grogi. Begitu membawa timnya masuk stadion, dia malah merasa optimistis.

"Secara kebetulan atau tidak, stadion ini memberi saya keberuntungan. Saya pernah menang di sini bersama Atletico Madrid dan Valencia, ketika saya masih menjadi pelatih di Spanyol," kata Ranieri.

Terlepas dari itu, para pemainnya memang punya semangat besar. Kemenangan di pertemuan mereka, memberi keyakinan diri Alessandro Del Piero dkk untuk mengulanginya. "Ya, kami sejak awal memang bertekad menang agar memastikan ke babak 16 besar. Sekarang, kami telah menunjukkan menyuguhkan permainan terbaik dan memimpin klasemen grup," ujarnya.

Soal keberuntungan yang berpihak kepada Ranieri, juga diakui pelatih Real Madrid, Bernd Schuster. Menurutnya, timnya menyerah 0-2 karena kalah beruntung.

"Keberuntungan memang tak berada di pihak kami. Tapi, ini kompetisi Liga Champions dan kami harus terus menatap ke depan. Masih banyak pertandingan yang harus kami mainkan," jelas Schuster.

Menurutnya, sebenarnya Madrid sudah bermain bagus. Maka, dia lebih memilih menyalahkan keberuntungan yang tak berpihak daripada para pemainnya. "Apa yang kami lakukan jauh lebih baik dari yang saya harapkan saat lawan Juve," terangnya.






Bryan Tarore

Ranieri Sebut Del Piero Kapten Sejati


Alessandro Del Piero menjadi bintang lapangan saat Juventus menghempaskan Real Madrid 2-0 pada leg kedua babak penyisihan Grup Liga Champions dinihari tadi. Hal ini kontan membuat pelatih Claudio Ranieri memberikan pujian khusus kepada anak emasnya itu.

Del Piero seakan menjadi momok menakutkan bagi Iker Casillas pada laga di Stadion Santiago Bernabeu itu. Betapa tidak, bomber veteran itu sukses dua kali memperdaya kiper terbaik di Spanyol lewat kedua kakinya. Gol pertama diciptakan Ale lewat sepakan kaki kiri, sementara gol kedua dilesakkannya melalui tendangan bebas kaki kanan yang selama ini menjadi senjata ampuhnya.

Untuk itu, setelah pertandingan Ranieri langsung melontarkan sejuta puja-puji kepada Del Piero atas kontribusi besarnya membawa La Vecchia Signora untuk sementara memuncaki klasemen Grup H dengan koleksi 10 poin.

"Del Piero memang selalu menampilkan performa apik setiap kali diturunkan. Dan kali ini, ia sukses menampilkan permainan yang sangat luar biasa," puji Ranieri sebegaimana dilansir AP, Kamis (6/11/2008).

"Sang kapten sangat bersenang-senang hari ini. Ia memegang peran berat di bahunya, namun ia sukses melewatinya dengan indah. Dia mengorbankan ego-nya dan bermain untuk tim. Ia adalah kapten sejati," tambah pelatih yang dijuluki The Tinkerman itu.

"Menurut saya, hasil ini tak hanya sekedar kemenangan 2-0 yang kami raih atas Madrid. Namun, ini kemenangan untuk semua orang yang mendukung penuh Juventus. Yang terpenting dari semua itu adalah, kami berhasil menampilkan performa luar biasa malam ini," tutup mantan pelatih Chelsea dan Valencia itu.

Kemenangan Juventus kali ini memang tak hanya sekedar mempermudah langkah mereka menembus babak 16 besar. Namun kemenangan ini juga berarti Juventus telah berhasil mematahkan rekor tak pernah menang Juve atas Madrid di kandang sejak 46 tahun silam. Terakhir kali Bianconerri menang atas Los Blancos terjadi pada 1962, lewat gol tunggal bomber Juve Omar Sivori.




Bryan Tarore

Del Piero Permalukan Madrid


Alessandro Del Piero kembali menjadi bintang saat Juventus melumat Real Madrid dalam pertandingan lanjutan penyisihan grup Liga Champions yang dihelat di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (5/11) atau Kamis dini hari WIB. Dua gol yang dilesakkannya membuat Juventus unggul 2-0 serta berhak melangkah mulus ke babak 16 besar.

Tuan rumah menggebrak terlebih dahulu, serangan yang dilancarkan Raul Gonzales dkk sempat membuat pemain-pemain bertahan Juventus harus bekerja keras mengamankan daerahnya. Namun, mereka selalu kesulitan menembus ketatnya barisan pertahanan Bianconerri. Kubu Madrid hanya sempat mencuri peluang lewat sepakan spekulasi Fabio Cannavaro dari luar kotak penalti.

Memasuki menit ke-17, ribuan pendukung Madrid tersentak mendapati gawang yang dikawal Iker Cassilas kemasukan. Menerima umpan dari Marco Marchioni, Del Piero menggiring sebentar sebelum melepaskan sepakan yang tidak diduga kedatangannya oleh Cassilas.

Tertinggal satu gol membuat Madrid mengintensifkan serangan. Sergio Ramos sempat mendapat peluang sat ia menerima umpan dari tendangan bebas, namun sepakannya masih melambung dari gawang yang dikawal Alex Manninger. Madrid belum putus asa, menit ke-35 dari serangan balik, Guti mengirim bola kepada Ruud van Nistelrooy. Eksekusi Van Nistelrooy masih belum menemui sasaran.

Menutup babak pertama, Madrid semakin mengintensifkan serangan. Dua kali Royston Drenthe membahayakan gawang Juventus, namun kedua peluang tersebut tidak membuahkan hasil. Peluang pertama digagalkan Olof Mellberg yang menahan tembakannya, sementara peluang kedua lewat umpan lambungnya yang gagal dituntaskan Mahamadou Diarra.

Madrid yang ingin membalas dendam, semakin menggencarkan serangan. Namun ketangguhan pemain-pemain bertahan Juventus menjaga daerahnya membuat Madrid bagai menemui tembok tebal. Justru Del Piero yang berhasil menggandakan keunggulan Juventus di menit ke-67. Tendangan bebasnya meluncur deras ke sudut kanan gawang Madrid.

Demi meningkatkan daya serang, Madrid memasukkan Gonzalo Higuain dan Javier Saviola. Higuain sempat mendapat peluang saat ia menerima umpan silang Drenthe. Namun gawang Juventus tidak terancam karena sepakannya masih melambung. Higuain kembali membuang peluang saat ia gagal menuntaskan umpan Diarra.

Sampai menit-menit akhir pertandingan, Madrid tetap kesulitan menembus pertahanan tamunya. Sebaliknya, Del Piero nyaris menorehkan hattrick di menit ke-87. Menerima operan dari sisi kiri, sepakan Del Piero masih melenceng tipis dari gawang Madrid.

Susunan pemain:
Real Madrid: Casillas, Sergio Ramos, Cannavaro, Heinze (Van der Vaart 81'), Marcelo, Diarra, Guti, Sneijder (Higuain 64'), Drenthe, Raul, Van Nistelrooy (Saviola 81')
Juventus: Manninger, Mellberg, Legrottaglie, Chiellini, Molinaro, Marchionni, Tiago, Sissoko, Nedved, Del Piero (De Ceglie 93'), Amauri (Iaquinta 83')






Bryan Tarore

Aplaus Bernabeu dan Maradona untuk Del Piero


Madrid - Dua gol dari Alessandro Del Piero berhasil menghempaskan Real Madrid 2-0. Hebatnya, bukan hanya kubu Juventus yang senang, tetapi juga seisi Stadion Santiago Bernabeu dan Diego Maradona yang turut hadir pun memberikan standing ovation untuknya.

Dalam pertandingan Kamis (6/11/2008) dinihari WIB, Del Piero dua kali menaklukan Iker Casillas melalui sepakan dari luar kotak penaltinya di babak pertama, dan lewat tendangan bebas andalannya selepas turun minum.

Performa mantapnya itu bahkan membuat publik tuan rumah berdecak kagum. Saat Del Piero keluar lapangan pun, seluruh stadion Santiago Bernabeu bergemuruh memberikan penghormatan kepada kapten Juventus ini.

Di sambut sedemikian hebatnya oleh para suporter lawan, peraih capocannonieri Seri A musim lalu ini pun merasa sangat tersanjung dan banggga. Terlebih karena Juve dan El Real memiliki rivalitas di kancah sepakbola Eropa.

"Ini adalah perasaan yang luar biasa dalam sepakbola. Mencetak dua gol dan memenangi pertandingan besar, kemudian mendapat aplaus dari suporter lawan adalah hal yang sangat tidak terduga dalam suatu rivalitas. Luar biasa!" tukas Del Piero seperti dilansir Channel4.

"Anda hidup untuk malam seperti ini memiliki emosi unik di dalamnya. Saya gembira melihat seisi stadion memberi saya standing ovation ketika meninggalkan lapangan," sambung Alex.

Tidak hanya itu, kehadiran Maradona pun semakin membuat Del Piero bangga. Apalagi sang legenda sepakbola ini juga ikut memberikan standing ovation untuk dirinya.

"Maradona juga ikut berdiri? Saya sangat senang mencetak gol di depannya. Saya berharap dia lebih sering lagi datang menyaksikan kami," bangga Del Piero.




Bryan Tarore