Tuesday, November 18, 2008

Buffon Hampir Pindah ke Milan


Gianluigi Buffon telah menjadi simbol bagi Juventus. Namun kiper internasional Italia ini mengungkapkan bahwa dia punya kesempatan pindah ke AC Milan.

Seperti dilansir dari detiksport.com, Buffon merupakan sebagian dari pemain yang tetap bertahan di klub kota Turin ini disaat Juve terganjal kasus skandal Calciopoli. Beberapa pemain I Bianconeri pun memilih hengkang setelah klub tersebut terlempar ke seri B.

Pada saat itu, Buffon pun merasakan hal yang sama dengan para pemain lainnya yang memilih angkat kaki dari Juventus. Ia pun mengungkapkan bahwa dirinya hampir saja meninggalkan The Old Lady guna bergabung dengan Milan.

"Usai Piala Dunia 2006 saya hampir saja pergi untuk bergabung di Milan, namun saya merasa bukanlah hal tepat untuk pergi. Jika Juve tetap di seri A, mungkin akan berbeda karena saat itu saya tak senang dengan hal tak pasti," ungkap Buffon.

Meski demikian kepindahannya tersebut juga tidak terlaksana karena masalah harga. Namun Buffon mengutarakan bahwa sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang penting untuk memikirkan pindah ke klub lainnya.

"Sekarang itu bukanlah yang utama. Namun jika ada tawaran 50 juta saya yang akan pertama meminta klub untuk menjual saya karena harga sebesar itu bisa digunakan untuk memperkuat skuad," ujar Buffon seperti dilansir Goal. (dtc)




Bryan Tarore

Trez: Alex Terbuat Dari Besi


David Trezeguet saat ini masih mengalami cedera urat di bagian kakinya saat menghadapi Zenit St. Petersburg pada bulan September lalu. Operasi pada kedua lututnya pun sudah dijalani.
Kini, ia hanya menanti masa pemulihan, dan akan direncanakan tampil pada Februari tahun depan. Meski ia tidak tampil, ia selalu memantau perkembangan timnya. Ia merasa, Juventus saat ini berada dalam posisi aman.
Salah satu alasan pendapatnya tentang kemajuan Bianconeri adalah statistik meningkat permainan rekan sekerjanya Alessandro 'Alex' Del Piero.
Kepada Gazzetta Dello Spport, Terezegol memuji sang kapten Juve dengan mengatakan, "Dia (Alex) adalah pemain terbaik di sepakbola Italia, dan akan terus membuat pencapaian hingga beberapa tahun ke depan karena ia terbuat dari besi.".
Ia juga menyatakan, banyak pemain berkelas dunia di luar Juventus, namun tidak ada yang menandingi karakter yang menjadi ciri khas Alex.
Mengingat masa di Seri B, ia mengatakan, scudetto tahun ini akan menjadi spesial baginya.
"Kami akan terus berjuang untuk menjadi kampiun hingga akhir, dan scudetto akan bermakna tersendiri bagi saya, Alex, Buffon, Nedved, dan Camoranesi, karena kami bersama pernah mengenyam rasanya berada di Seri B.". (zbl)


Bryan Tarore

Tuesday, November 11, 2008

Sissoko Terancam Absen lawan Inter


Gelandang Juventus Mohamed Sissoko tengah ketar-ketir menanti keputusan komisi disiplin Serie A. Pada pertandingan melawan Chievo hari Minggu (9/11/2008) lalu, ia tertangkap kamera mengambil kaki Mario Yepes.

Kemenangan Juventus atas Chievo ternoda oleh ulah Momo Sissoko. Pemain asal Mali itu tertangkap kamera menggaet kaki bek klub berjuluk Flying Donkey Yepes dari belakang saat tengah berjalan.

Aksi tercela itu kontan membuat komisi disiplin Serie A mengambil tindakan tegas. Banyak yang meramalkan, mantan pemain Liverpool itu akan mendapat hukuman larangan dua kali bertanding seperti dilansir AP, Selasa (11/11/2008).

Jika keputusan itu benar, maka Sissoko dipastikan tidak akan tampil saat Bianconerri menjamu rival abadi mereka Inter Milan pada 23 November yang akan datang.

Meski demikian pasukan kuda zebra tidak perlu cemas, pasalnya saat itu beberapa pilar mereka seperti Claudio Marchisio, Gianluigi Buffon dan Christian Poulsen kemungkinan sudah bisa kembali ke lapangan.(zbl)




Bryan Tarore

Juve Sambut Poulsen, Marchisio

Performa Juventus di lapangan yang terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir, juga berpengaruh di luar lapangan dengan kembalinya Christian Poulsen dan Claudio Marchisio dari cedera.



Setelah memulai musim ini dengan buruk, Bianconeri kembali bangkit dan menang dalam empat pertandingan berturut-turut di Serie A Italia yang menerbangkan mereka ke posisi kelima klasemen sementara.

Pekan ini, mereka akan menjamu Genoa di Turin, dan mereka optimis untuk kembali menambah kemenangan dalam tangan Si Nyonya Tua.

Harapan untuk menang ini semakin bertambah dengan kehadiran Christian Poulsen dan Claudio Marchisio, yang baru saja sembuh dari cedera ringan, dan kemungkinan akan ambil bagian dalam laga itu.

Berita yang dimuat di situs resmi Juventus itu tentu membuat para fans Juve bahagia dan berharap timnya tak akan mengecewakan mereka.

Sebelumnya, Marchisio diharapkan tampil saat menang 2-0 atas Chievo akhir pekan lalu, namun pihak klub memutuskan untuk memberi istirahat lebih untuk memulihkan cederanya.

Kedua pemain terbukti mampu mengikuti sesi latihan, Senin (10/11), dalam persiapan menjamu Rossoblu, Kamis ini.*(goal)






Bryan Tarore

Juve Bisa Raih Dua Trofi


TURIN - Performa baik yang ditunjukan Juventus pada beberapa laga terakhir, termasuk di Liga Champions, menjadikan Juve sebagai tim yang pantas disegani. Kiper Gianluigi Buffon juga menyebutkan jika timnya pantas meraih Scudetto dan trofi Liga Champions.
Akhir pekan lalu, Juve sukses mempecundangi Chievo Verona 2-0. Walau tercecer dari empat besar (peringkat enam klasemen, 21 poin), Juve hanya terpaut tiga poin dengan pimpinan klasemen Inter Milan.
Pada ajang Liga Champions, Bianconerri tak bisa disentuh raksasa Spanyol, Real Madrid. Alessandro Del Piero kembali memetik kemenangan 2-0 di Santiago Bernabeu, setelah sebelumnya unggul 2-1 di Olimpico Turin.
Catatan gemilang itu membuat Gigi Buffon sontak memuji rekannya. Buffon memang hanya bisa menyaksikan rekannya bertanding dari pinggir lapangan. Kiper internasional Italia ini sedang terkapar cedera yang memaksanya absen bermain.
"Saya baru bisa kembali tampil di awal tahun 2009. Permainan Juve menunjukkan jika posisi saya tidaklah terlalu penting. Ini adalah fakta. Para pemain sudah tahu bagaimana bereaksi dan mengambil keputusan dalam situasi yang sulit," jelas Buffon seperti dikutip Channel4, Selasa (11/11/2008).
Posisi Buffon diambil alih kiper veteran asal Australia Alex Manninger. Penampilan mantan kiper Arsenal dan Fiorentina ini tidak terlalu mengecewakan. Meski refleksnya tak secepat Buffon, Manninger pandai membaca arah bola dan tepat mengambil keputusan. (okz)







Bryan Tarore

Ranieri: Thanks Alex!


Verona - Claudio Ranieri puas dengan kepemimpinan yang ditunjukkan Alessandro Del Piero pada skuadnya. Tak ada kata lain yang bisa diucapkan selain berterima kasih pada Del Piero.
Striker veteran Italia itu masih menebar pesona. Setelah sukses membawa Juve mengatasi Real Madrid, Del Piero kini kembali mencetak gol guna membawa timnya mengalahkan Chievo 2-0 di di Stadio Bentegodi, Minggu (9/11/2008).
Pemain yang akrab disapa Alex ini sukses menjebol gawang lawannya lewat tendangan spesialisasinya yaitu tendangan bebas. Gol dan kemenangan tersebut terasa sangat manis karena Del Piero sedang merayakan ulang tahun yang ke-34.
"Pemain sedang dalam performa bagus dan ingin bertarung. Dalam sebuah kelompok ada seorang juara yang muncul dan itu adalah Del Piero. Alex adalah kapten dan juga pemimpin skuad ini," puji Ranieri seperti dilansir Football Italia.
"Dia mengambil tim di pundaknya di saat yang sulit dan sekarang terbayar pengorbanannya dengan gol yang bagus. Saya senang karena kami dapat meniru kemenangan di Bernabeu," kata pelatih I Bianconeri ini.
Kemenangan ini membuat membuat "Si Nyonya Besar" kembali ke trek perebutan Scudetto. Namun Ranieri memiliki favorit lainnya. "Inter adalah favorit untuk keseluruhan skuad yang dimiliki. Sedangkan Milan lebih dominan karena mereka tak bermain di LIga Champions.". (dts)
Del Piero: Tak Ada Yang Spesial

Del Piero menjadi bintang Juventus dalam beberapa laga terakhir. Tak jarang ia menjadi penentu kemenangan, yang membuatnya panen pujian.
Yang membuat Del Piero jadi sorotan adalah kemampuannya menjebol gawang lawan. Di tiga laga terakhir, ia menggetarkan jala lawan lewat prosesi bola mati.
Semua itu memunculkan pertanyaan, adakah rahasia dari tendangan bebasnya itu. Del Piero menyatakan tidak.
"Pada kenyataannya, tak banyak cara melakukan tendangan bebas. Yang paling penting adalah bola yang kita tendang bisa masuk ke gawang," ujarnya seperti dikutip Reuters.
"Saya sendiri tak tahu rahasianya. Sejak saya muda, saya selalu memerhatikan tendangan bebas dan melatihnya. Semua itu bermula dari latihan dan terus menerus berlatih," pungkas Del Piero.
Masih akan ditunggu sepakan magismu, Del Piero.(zbl)







Bryan Tarore

Del Piero: Aku Kembali Muda


VERONA, SENIN - Umur boleh semakin tua, tapi ketrampilan tak boleh binasa. Itulah semangat yang dikobarkan Alessandro Del Piero. Di saat umurnya tak lagi muda untuk ukuran seorang striker, Alex justru semakin matang dalam bermain sepak bola.
Minggu (9/11) adalah hari ulang tahunnya yang ke-34. Malam harinya, Del Piero mencetak gol sebagaimana keahliannya selama ini, yakni mengeksekusi bola mati. Gol itu menjadi salah satu gol kemenangan atas Chievo Verona yang berakhir dengan skor 2-0.
Bagaimana Alex menanggapi gol di hari ultahnya itu? "Apakah aku seperti umur 20 tahun? Tentu, dengan begitu aku bisa bermain 20 tahun lagi dan bukannya tujuh atau delapan tahun lagi seperti diriku sekarang ini," kata kapten Juventus tersebut.
Ungkapan Del Piero ini memperlihatkan semangat yang tak pernah padam. Jika orang lain menganggap umur tua sebagai peringatan untuk segera pensiun, Del Piero justru menganggapnya sebagai awal dari kematangan sikap dan permainan. "Waktu membantu kita untuk dewasa dan aku senang kini berusia 34 tahun," tambahnya.
Gol ke gawang Chievo adalah ciri khas Del Piero. Ia sudah mencetak 158 gol sepanjang 377 kali penampilannya di Serie A. Pekan lalu, ia menghajar AS Roma dengan gol serupa. Pekan sebelumnya, Real Madrid dibuat tak berkutik dengan kefasihannya membidik tendangan bebas. Del Piero pantas berbangga atas skill-nya itu, tapi ia lebih mementingkan hasil positif bagi timnya.
"Saya senang dengan gol itu, tapi lebih dari itu aku senang atas kemenangan yang membuat kami dapat menjaga momentum dan konsistensi. Kami benar-benar menginginkan kemenangan ini dan sangat penting meniti klasemen setelah mengalahkan Real Madrid," lanjut penggemar Michel Platini dan Diego Maradona tersebut.
Omong-omong soal Maradona, Del Piero puas ketika ia mencetak gol ke gawang Madrid dan saat itu sang legenda Argentina menyaksikannya. Itu menjadi salah satu keinginannya sejak kecil dan ia terus berangan-angan untuk bisa sebaik idolanya tersebut.
"Aku tidak tahu apakah semua yang kucapai selevel dengan idolaku semasa kecil Michel Platini dan Diego Maradona, tapi aku tahu bahwa ketika aku muda aku mengimpikan mereka dan menyaksikan mereka dari dekat, jadi itu mungkin membantuku," katanya.
Kini Del Piero hanya membutuhkan satu gol lagi agar koleksinya genap 250 gol di semua kompetisi sepanjang karier yang dirintisnya sejak memulai debut Serie A pada 12 September 1993. (kcm)






Bryan Tarore

Juventus Dekati Empat Besar

Juventus mulai mantap di jalur kemenangan dan mendekati papan atas Serie A setelah mengalahkan Chievo Verona 2-0 di Stadion Marc Antonio Bentegodi, Minggu (9/11).
Bagi Juventus, ini adalah kemenangan keenamnya secara beruntun di semua ajang. Alhasil, La Vecchia Signora hanya tertinggal tiga poin dari Inter Milan yang memimpin klasemen dengan duduk di posisi keenam.
Juve membuka keunggulan pada saat babak pertama tersisa empat menit melalui tendangan bebas kapten Alessandro Del Piero. Gol ini semakin istimewa karena dicetak tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-34.
Tengah pekan kemarin, Del Piero juga bermain gemilang dengan mencetak seluruh gol kemenangan 2-0 Juve atas tuan rumah Real Madrid dalam ajang Liga Champions.
Sementara gol kedua ke gawang Chievo dilesakkan oleh striker Vincenzo Iaquinta dari titik penalti setelah Andrea Mantovani melakukan handsball di kotak terlarang.
Chievo sendiri harusnya juga mendapat hadiah penalti jika wasit lebih jeli melihat handsball yang dilakukan oleh bek tengah Juve, Nicola Legrottaglie, di pertengahan babak kedua.
Tak mampunya Chievo mencetak gol hingga pertandingan berakhir membuat posisinya di zona degradasi makin kritis. Tim asuhan Giuseppe Lacchini ini duduk di urutan ke-19 dengan nilai enam.
Sementara itu, Lazio juga mulai kembali ke papan atas usai mencukur Siena 3-0 di Olimpico. Lazio pun naik ke urutan tiga dengan nilai 22 dari 11 kali bermain.
Striker Tomasso Rocchi menjadi bintang kemenangan skuad Delio Rossi dengan mencetak dua gol dalam lima menit terakhir. Sementara striker Argentina, Mauro Zarate, mencetak gol pertama pada menit ke-58.
Kemenangan juga menjadi milik Fiorentina dengan memukul Atalanta 2-1 berkat gol Felipe Melo dan Alberto Gilardino dalam waktu tiga menit di babak pertama. Sedangkan gol penghibur Atalanta dicetak Sergio Floccari dari titik penalti di babak kedua.
Sedangkan dari Stadion Luigi Ferraris, tuan rumah Genoa berpesta gol dengan melibas juru kunci Reggina 4-0 lewat aksi hat-trick Gabriel Milito dan satu gol Giuseppe Sculli.
Adapun dari kawasan Sicilia, Catania berhasil bangkit dari ketertinggalan untuk memukul sesama tim Italia selatan, Cagliari, dengan skor 2-1. (zbl)






Bryan Tarore

Ranieri: Idiot atau Einstein


Hanya dalam waktu singkat, Claudio Ranieri berhasil memutar balik kritik yang menyerangnya menjadi pujian. Menurutnya "seorang idiot tidak bisa menjadi Einstein dalam semalam.".
Seperti dilansir dari detiksport.com, Juventus sempat mengalami keterpurukan dalam beberapa minggu ke belakang. Terutama dimulai saat mereka dikandaskan oleh Palermo 2-1. Setelah itu, poin tiga pun seolah enggan mampir ke Turin.
Namun tren kemenangan kini tengah dijalani The Old Lady. Yang paling memancing pujian adalah keberhasilan Ranieri membawa anak asuhnya mengandaskan Real Madrid dua kali di Liga Champions. Mantan pembesut Chelsea ini pun merasa bahwa ini hasil baik ini adalah suatu proses, dan bukanlah kebetulan belaka. Seorang Idiot tidak bisa menjadi Einstein dengan instan.
"Seorang Idiot tidak bisa menjadi Einstein dalam semalam atau dalam jangka waktu 15 hari. Yang bekerja adalah orang yang sama. Saya melakukan kesalahan sebelumnya dan saya akan menggantinya. Perbedaannya adalah dulu saya kalah dan sekarang menang," tukas Ranieri seperti dilansir Channel4.
Kemenangan Juventus atas Chievo dalam Liga Italia pekan ini tentunya akan semakin membuat pujian kembali diarahkan kepada mantan pelatih Valencia dan Chelsea itu. Pujian itu juga yang menurutnya akan menjadi penyemangat timnya, dan bukan beban.
"Saya tidak berfikir pujian akan membahayakan tim, namun sekadar vitamin penambah gairah. Tidak butuh waktu lama untuk kembali di jalur kami, sekarang kami akanmelihat bagaimana kekuatan dan debut Chievo di tangan pelatih barunya," sambung dia.
Dengan Juventus yang tengah lapar kemenangan, Ranieri pun tinggal mengarahkan Alessandro Del Piero cs untuk kembali bermain baik seperti saat mengandaskan Madrid dan AS Roma.
"Kami harus menjaga rasa lapar yang ada dan perasaan tanpa beban seperti yang kami tunjukkan di Bernabeu, itu adalah misi kami. Sebenarnya Juventus dibangun untuk membuat masalah kepada setiap musuh, baik di Eropa dan untuk menang atas Madrid tanpa kebobolan adalah bukan sesuatu untuk diperkirakan," pungkasnya. (dtc)








Bryan Tarore

Friday, November 7, 2008

Il Pinturicchio


Alessandro 'Alex' del Piero ALKISAH pada jaman Renaissance abad 14-15, hiduplah seniman bertalenta yang dijuluki Pinturicchio (pelukis cilik). Pelukis produktif yang terinspirasi dan karenanya tenggelam dalam kebesaran pelukis tenar masa itu, Raphael Perugino. Di abad ini, nama Pinturicchio kembali bergaung, dan Alessandro del Pierro (34) yang menggemakannya. Publik Italia memang menjuluki striker setinggi 173cm ini sebagai Pinturicchio. Sebab mereka punya garis hidup sama. Del Piero juga secara tak langsung banyak dihubungkan dengan pendahulunya, Roberto Baggio. Del Piero sendiri tentu saja tak pernah perduli dengan perbandingan yang dipopulerkan seniman Italia, Gianni Agnelli tersebut. Perbandingan yang sebenarnya melecehkan lantaran ia dianggap tak pernah bisa menyaingi kebesaran Baggio. Menjadi pemain sepakbola terkenal sudah menjadi hal yang disyukurinya.Pasalnya, ketika kecil ia tak pernah bermimpi menjadi pesepakbola handal. Cita-citanya sederhana : hanya menjadi sopir truk besar (lorry driver). Alasannya, lorry driver bisa berkeliling-dunia hal yang kini dilakoninya lewat sepakbola. Lahir dari keluarga sederhana di Conegliano Venetopada 9 November 1974. Ayahnya, Gino, adalah ahli elektronika, sedang ibunya, Bruna, ibu rumah tangga biasa. Bersama tiga temannya, Nelso, Pierpaolo, dan Giovanni-Paolo, Del Piero kerap bermain bola di halaman rumahnya. Ketiga temannya bercita-cita jadi pemain sepakbola. Tapi justru hanya Del Piero yang jadi pemain sepakbola beneran. Jikapun ada yang mendorongnya untuk serius menekuni bola adalah sang kakak, Stefano, yang memang pemain sepakbola profesional. Sayang, karir sang kakak mandeg lantaran cedera berat saat memperkuat Sampdoria. Tahun 1988 saat memperkuat AC San Vendemiano, bakat Del Piero tercium pemandu bakat. Usia 13, ia pun ditarik tim Padova Calcio. Empat tahun kemudian, pada usia 17 tahun ia mulai menjadi pesepakbola profesional, memperkuat Padova di Seri B. Cukup bermain 14 kali, kiprahnya langsung mengundang minat klub raksasa Juventus yang merekrutnya tahun 1993. Di klub berjuluk Nyonya Tua inilah namanya berkibar hingga ia menjadi langganan tim Azzuri, termasuk juga di pentas Piala Eropa 2008 ini. Seperti juga Pinturicchio, Del Piero mungkin tak bisa menjadi legenda utama di Italia. Tapi seperti juga Pinturicchio yang karyanya pada sejumlah gereja di Vatikan masih bisa terus diapresiasi hingga kini, Del Piero juga mungkin bisa menghasilkan sejumlah rekor monumental yang akan terus dikenang sepanjang masa. Sebotol Anggur untuk Donadoni ALESSANDRO Del Piero tak pernah bermain untuk Azzuri sejak Italia imbang 0-0 dengan Prancis pada ujicoba 8 September 2007. Banyak yang memprediksi, striker 33 tahun ini memang akan selamanya hilang dari peredaran timnas Italia. Tapi Del Piero punya tekad pribadi. Ia ingin di senja usianya menyumbangkan yang terbaik untuk tim Azzuri. Kiprahnya di Seri A bersama Juventus pun menggila. Menjadi top skorer dengan 21 gol! Pelatih Roberto Donadoni yang semula melupakannya pun mulai tergugah. Terlebih pahlawan Azzuri pada era 1990-an, Toto Schillaci, mengingatkannya lewat media. Katanya, ini saat yang tepat memanggil Del Piero karena ia sedang dalam performa puncak. "Sangatlah layak timnas memanggil pemain yang sedang dalam penampilan terbagus. Dan orang itu adalah Del Piero." Del Piero sendiri sangat mendambakan bisa memakai lagi kaos Azzuri. Kepada televisi, jauh sebelum ada pemanggilan ke timnas, ia membujuk Donadoni. "Untuk Roberto Donadoni terhormat. Saya minta Anda berpikir kembali. Lihat betapa bagusnya aku saat ini. Dan jika Anda membutuhkan sebotol anggur untuk merubah pikiran, saya akan segera kirimkan." Donadoni ternyata memang tergoda untuk memanggil striker veteran ini. Dan Del Piero punya hutang kepada sang pelatih: sebotol anggur! Saya Top Skorer Sejati BERBICARA penuh emosional di situs Juventus, Alessandro Del Piero mengungkapkan curahan hatinya, bagaimana ia sempat dipandang sebelah mata, sebelum sukses membuktikan ketajamannya dengan menjadi top skorer di Seri B pada 2007, dan top skorer di Seri A 2008 ini. Berikut pernyataan Del Piero: Saya top skorer sejati, untuk kedua kalinya berturut-turut, dan untuk pertamakalinya di Seri A. Jika ingin menyombongkan diri, maka saya mungkin akan berkata,"bukankah saya pernah bilang kepada Anda bahwa saya bisa jadi top skorer?.". Saya bicara kepada mereka, yang tak percaya, dan tak pernah percaya kepada saya Tapi, begitu saya bisa mewujudkan hal ini, yang pertama terlintas dalam pikiran adalah," Anda pernah bilang bahwa saya memang bisa." Itu untuk mereka yang percaya, yang selalu percaya kepada saya. Kepada mereka yang selalu menyemangati, dan bekerja sama dengan saya. Kepada mereka yang selalu bersama saya, berbagi gelora, keringat, kegembiraan, dan menambah motivasi saya untuk meraih kemenangan. Akhirnya, inilah saya yang mencetak 21 gol di Seri A, total 24 gol musim ini. Tapi, di atas jumlah hitungan gol itu, yang paling penting adalah kita bisa kembali berpentas di Liga Champions! Il Fenomeno Vero DI Juventus, klub yang dibelanya sejak debut melawan Foggia pada September 1993, Alessandro Del Piero adalah legenda hidup. Dengan menjadi Capocannoniere alias top skorer seri A 2007-2008, ia menyamai reputasi pendahulunya Paolo Rossi. Rossi, pahlawan Italia di Piala Dunia 1982 yang kebetulan juga dari Juventus, sebelumnya adalah satu-satunya pemain Italia yang pernah jadi top skorer berurutan dari Seri B, lantas di Seri A. Belum cukup, Del Piero pun mencatatkan diri sebagai top skorer sejati di Juventus dengan torehan total 241 gol di berbagai ajang kompetisi. Ia pun menjadi pemain Juventus yang paling sering berlaga, sebanyak 557 kali, menumbangkan rekor pendahulunya, Gaetano Scirea yang menorehkan laga 552 kali. Tak heran, pendukung Juventus memberinya julukan agung "Il Fenomeno Vero" (Real Phenomenon). Ya, Del Piero memang benar-benar fenomenal, setidaknya bagi klub berjuluk La Vecchia Signora alias si Nyonya Tua tersebut. Awalnya Menjadi Kiper ADA cerita lucu tentang masa kecil Alessandro Del Piero. Siapa yang pernah menyangka, pada awalnya posisi Del Piero ternyata adalah kiper! Ya, saat usia tujuh tahun ketika bermain di klub anak-anak lokal, AC San Vendemiano, ia lebih memilih posisi sebagai kiper. Alasannya sangat lugu, khas pembawaan anak kecil: dengan menjadi kiper, ia bisa lebih lama memegang bola dengan tangan dibanding para pemain lain. Ibunya pun mendukung Del Piero menjadi kiper dengan alasan berbeda. Kata sang ibu, dengan jadi kiper, anaknya tak akan terlalu banyak mengeluarkan keringat, dan jauh terhindarkan dari kemungkinan cedera. Untunglah ada kakaknya, Stefano, yang menyadarkan mereka dari pandangan sesat tersebut. "Tidakkah kalian melihat Alex bagus untuk menjadi penyerang?," ujar kakaknya. Sejak itulah, Del Piero pun banting stir menjadi striker. Untung ada sang kakak Ya...








Bryan Tarore

Thursday, November 6, 2008

Benzema ke Spanyol, Trezeguet ke Lyon?


Turin - Striker Juventus David Trezeguet bisa menjadi pengganti ideal Karim Benzema di Olympique Lyon jika striker Prancis berdarah Aljazair jadi hengkang ke klub lain, semisal Real Madris ataupun Barcelona.
Media-media di Prancis menyebutkan, Trezeguet bersiap kembali tanah kelahirannya, awal Januari tahun depan, jika Benzema memutuskan pindah ke Real Madrid atau Barcelona yang terang-terangan mengincar pemain berdarah Aljazair tersebut.
Trezeguet sudah tampil 200 kali membela raksasa Turin tersebut sejak bergabung dengan Juventus dari AC Monaco tahun 2000 silam. Dari penampilannya tersebut, Trezeguet sudah mengemas 130 gol. Tak heran jika Trezeguet merupakan salah satu striker I Bianconeri yang paling subur selama kurun waktu tersebut.
Namun, musim ini, Trezeguet dibekap cedera, penampilan striker gaek Alessandro Del Piero, Vincenzo Iaquinta dan striker anyar Juventus Carvalho Amauri yang semakin mengkilap sepertinya membuat kans Trezeguet untuk bisa bersaing di skuad utama Claudio Ranieri menipis.
Sementara itu, Benzema yang kini menjadi andalan Le Blues di lini depannya kemungkinan akan hengkang dari Lyon, Madrid dan Barcelona sepertinya menjadi tujuan yang ideal bagi Benzema..
Jika memang Benzema siap dilepas Lyon, klub Ligue 1 ini tentu akan berusaha untuk mencari pengganti Benzema, dan Trezeguet bisa menjadi pengganti ideal, apalagi Trezeguet seorang striker berpengalaman yang kemampuan mencetak golnya tidak diragukan lagi.(ini)





Bryan Tarore

Rahasia Penjualan Zidane ke Madrid

Turin – Legenda Prancis Zinedine Zidane akhirnya buka mulut seputar penjualan dirinya ke Real Madrid yang dilakukan Juventus tahun 2001. Setelah sekian lama, akhirnya rahasia itupun terkuat sendiri.
Harian Italia berbasis di Turin, La Stampa menuliskan beberapa potongan pembicaraan antara Zidane dengan asisten Luciano Moggi, D’Onofrio Andrea dan Michele Gallaso yang terjadi di sebuah kamar hotel di dekat bandara Turin, Caselle.
Dalam wawancara tersebut, Zidane mengemukakan beberapa bukti jika penjualan dirinya melibatkan mantan direktur Juventus, Luciano Moggi, Roberto Bettega dan Antonio Giraudo. Moggi yang akhirnya tersangkut skandal Calciopoli mendapatkan hukuman dilarang terlibat dalam urusan sepak bola menyusul menyeruaknya skandal tersebut.
“Jajaran direksi Juventus berkomentar miring mengenai kepindahan saya ke Madrid. Hubungan antara agen saya Alain Migliaccio dengan Juventus mulai retak. Kemudian, kami berbicara asisten Moggi D’Onifrio yang memiliki hubungan baik dengan Bettega, Giraudo dan Moggi, akibat campur tangan mereka, akhirnya saya pindah ke Madrid,” aku Zidane seperti dikutip dari La Stampa.
Pemain berdarah Aljazair ini akhirnya dijual ke Los Merengues tahun 2001 dan memecahkan rekor transfer pemain senilai 52 juta euro. Bersama Madrid, Zidane berhasil mengangkat gelar Liga Champions di musim pertamanya setelah gagal meraih gelar yang sama bersama Juventus selama tiga musim.(ini)






Bryan Tarore

Piero: Champions Masih Prioritas


Kemenangan indah bagi Claudio Ranieri adalah saat dua gol indah Alessandro del Piero berhasil membungkan raksasa Spanyol Real Madrid dalam lanjutan Piala Champions 2008/09.
Kemenangan tersebut menjadi akhir sejarah kelam Bianconeri setelah sebelumnya tidak pernah mencatat kemenangan di Bernabeu semenjak tahun 1962. Pantas jika dikatakan del Piero adalah pahwalan.
Dalam wawancara dengan Juventus Channel, Piero mengakui, dirinya memiliki perhatian lebih terhadap Piala Champions. Meski demikian, ia tetap memiliki hasrat untuk merengkuh dua piala: Champions dan Scudetto dalam satu musim.
"Susah untuk mengatakan mana yang saya lebih dahulukan,” papar Piero.
"(Namun) Saya pikir, Liga Champions lebih menarik untuk dimenangkan karena liga tersebut menghadirkan emosi tertentu bagi Anda. Namun kami akan tetap berusaha memenangkan keduanya, dan kita akan tetap menanti hingga Februari datang.”
Dalam wawancara itu, Piero juga menyempatkan mengomentari tentang pemain muda Sebastian Giovonco yang diprediksi akan menjadi generasi penerusnya di Juve.
"Kami sangat senang dengan kehadirannya di dalam tim. Saya sangat yakin, dirinya akan memberikan kepuasan kepada klub. Saya berharap, ia mampu mencetak gol sebanyak-banyaknya untuk Juventus.” (zbl)





Bryan Tarore

Giovinco Takkan Tinggalkan Juve


Agen pemain muda Juventus Sebastian Giovinco, Claudio Pasqualin, menegaskan bila kliennya tidak akan hengkang dan akan tetap bertahan di Turin.
Giovinco disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda terbaik di Eropa setelah tampil gemilang saat membela tim U-21 Italia dan juga Empoli.
Karenanya pada musim panas lalu Juventus memanggilnya pulang dari Empoli. Namun sampai saat ini, Giovinco jarang mendapat kesempatan bermain dan lebih sering dicadangkan.
Dengan mencuatnya isu bakal direkrutnya gelandang serang Werder Bremen Diego Ribas da Cunha oleh Juve maka Giovinco santer dikabarkan bakal dipinjamkan.
Akan tetapi Pasqualin menyangkal kabar tersebut dan menegaskan bila kliennya akan tetap bertahan bersama tim besutan Claudio Ranieri itu.
"Tidak ada kebenaran dalam pemberitaan bila Giovinco akan hengkang. Seba merupakan pemain bertalenta dan pemain Juventus. Ia akan bertahan di sini. Saya pikir ini hanya mutlak merupakan pembicaraan media dan kabar tersebut tanpa dasar atau kebenaran," tukas Pasqualin.
"Banyak hal yang dikatakan dan ditulis mengenai Giovinco tapi kebenarannya adalah Juve mempercayainya dan ia akan bertahan. Saya pikir ia akan mendapatkan lebih banyak ruang di tim utama dan ia ingin menghabiskan karir bersama Juve," sambung Pasqualin.(bbl)






Bryan Tarore

Del Piero Adalah Superhero


Usai menundukkan Real Madrid, Alessandro Del Piero banyak mendapat sebutan baru, di antaranya Alex The Superhero.
Adalah bos besar Juventus Lapo Elkann yang melabeli Del Piero sebagai seorang superhero, usai membungkam Real Madrid, Kamis (6/11) dinihari dengan dua gol tanpa balasnya.
"Kapten kami lebih dari seorang individu tadi malam, dia adalah superhero," paparnya seperti dikutip Football Italia.
"Orang banyak yang menyebut Del Piero sebagai raja Spanyol, tapi saya berpendapat dia adalah seorang pangeran Italia."
"Pencapaian ini membuat saya bangga dan saya turut bersuka cita untuk pelatih dan para pemain. Kemenangan di Madrid akan memberi kami dukungan moral dan pertanda yang baik," sambungnya.
Elkaan menambahkan kemenangan atas Real menunjukkan performa menjanjikan timnya.
"Dan ketika Anda mencintai Juventus, Anda akan hanya mempercayai Si Nyonya Tua akan hanya mengikuti kompetisi tingkat tinggi," pungkas Elkann.(goal)





Bryan Tarore

Wednesday, November 5, 2008

Sepuluh Hal Menarik Tentang Alessandro Del Piero


Dibalik prestasinya yang gemilang bersama Bianconeri, banyak fakta menarik yang patut diketahui tentang Alessandro Del Piero.


Dalam beberapa tahun terakhir ini, tiap kali nama Juventus disebut hanya ada satu pemain yang langsung muncul di ingatan.

Ia adalah Alessandro Del Piero.

Del Piero telah membela Bianconeri lebih dari 15 tahun dan menjadi pemain terlama yang berada di Turin dari para pemain lainnya musim ini.

Dengan demikian secara otomatis ia telah mencatatkan dirinya dalam lembaran sejarah Juventus sejajar dengan legenda lainnya seperti Gaetano Scirea atau Giampiero Boniperti.

Mari kita simak sepuluh fakta menarik Il Pinturicchio yang akan genap berusia 34 tahun 9 November mendatang.

10. Del Piero lahir di Conegliano Veneto dari pasangan Gino dan Bruna.

9. Kakaknya, Stefano, yang juga sempat menjadi pemain sepakbola di Sampdoria kini menjadi agennya.

8. Gol pertamanya bagi Juventus dicetak saat melawan Reggiana pada pertandingan keduanya.

7. Del Piero memegang rekor sebagai pemain yang paling banyak tampil dan juga yang paling banyak mencetak gol bagi Juventus.

6. Pasangan Del Piero dan istrinya Sonia Amoruso telah dikaruniai seorang putra yang diberi nama Tobias.

5. Selain sepakbola, Del Piero juga menyukai bola basket NBA dan menyukai permainan Steve Nash dari tim Phoenix Suns. Nash sendiri mengatakan kalau Del Piero adalah idolanya.

4. Hattrick pertama Del Piero dalam seragam Bianconeri dicetaknya saat ia tampil sebagai pemain inti untuk pertama kalinya waktu melawan Parma.

3. Ia sempat menjadi pemain dengan pendapatan tertinggi di tahun 2000 hasil kombinasi dari gaji, bonus pertandingan, dan bayaran membintangi iklan produk.

2. Dari semua gelar domestik dan internasional, hanya Piala Eropa yang tak pernah dimenangkannya bersama tim Azzurri.

1. Oasis merupakan salah satu band favorit Del Piero dan ia berteman baik dengan vokalis/gitaris Noel Gallagher. Gallagher dianggap oleh Del Piero sebagai maskot keberuntungan timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006. Del Piero juga sempat muncul di video klip lagu Oasis terbaru Lord Don't Slow Me Down.






Bryan Tarore

Ranieri: Santiago Bernabeu Mencintai Saya


Senyum pelatih Juventus, Claudio Ranieri, makin bisa merekah setelah timnya mengalahkan Real Madrid 2-0 di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu atau Kamis (5/11) dini hari. Bukan hanya jabatannya makin mapan, tapi timnya lolos ke putaran 16 besar.

Menurut Ranieri, dia sudah punya firasat akan menang lawan Madrid, meski timnya bertindak sebagai tamu. Sebab, Stadion Santiago Bernabeu sangat ramah kepadanya. Bahkan, seolah stadion keramat itu mencintainya.

Sebab itu, meski Madrid tim besar dan Juventus tak pernah menang di tempat itu sejak 46 tahun, tapi dia tetap tak punya rasa grogi. Begitu membawa timnya masuk stadion, dia malah merasa optimistis.

"Secara kebetulan atau tidak, stadion ini memberi saya keberuntungan. Saya pernah menang di sini bersama Atletico Madrid dan Valencia, ketika saya masih menjadi pelatih di Spanyol," kata Ranieri.

Terlepas dari itu, para pemainnya memang punya semangat besar. Kemenangan di pertemuan mereka, memberi keyakinan diri Alessandro Del Piero dkk untuk mengulanginya. "Ya, kami sejak awal memang bertekad menang agar memastikan ke babak 16 besar. Sekarang, kami telah menunjukkan menyuguhkan permainan terbaik dan memimpin klasemen grup," ujarnya.

Soal keberuntungan yang berpihak kepada Ranieri, juga diakui pelatih Real Madrid, Bernd Schuster. Menurutnya, timnya menyerah 0-2 karena kalah beruntung.

"Keberuntungan memang tak berada di pihak kami. Tapi, ini kompetisi Liga Champions dan kami harus terus menatap ke depan. Masih banyak pertandingan yang harus kami mainkan," jelas Schuster.

Menurutnya, sebenarnya Madrid sudah bermain bagus. Maka, dia lebih memilih menyalahkan keberuntungan yang tak berpihak daripada para pemainnya. "Apa yang kami lakukan jauh lebih baik dari yang saya harapkan saat lawan Juve," terangnya.






Bryan Tarore

Ranieri Sebut Del Piero Kapten Sejati


Alessandro Del Piero menjadi bintang lapangan saat Juventus menghempaskan Real Madrid 2-0 pada leg kedua babak penyisihan Grup Liga Champions dinihari tadi. Hal ini kontan membuat pelatih Claudio Ranieri memberikan pujian khusus kepada anak emasnya itu.

Del Piero seakan menjadi momok menakutkan bagi Iker Casillas pada laga di Stadion Santiago Bernabeu itu. Betapa tidak, bomber veteran itu sukses dua kali memperdaya kiper terbaik di Spanyol lewat kedua kakinya. Gol pertama diciptakan Ale lewat sepakan kaki kiri, sementara gol kedua dilesakkannya melalui tendangan bebas kaki kanan yang selama ini menjadi senjata ampuhnya.

Untuk itu, setelah pertandingan Ranieri langsung melontarkan sejuta puja-puji kepada Del Piero atas kontribusi besarnya membawa La Vecchia Signora untuk sementara memuncaki klasemen Grup H dengan koleksi 10 poin.

"Del Piero memang selalu menampilkan performa apik setiap kali diturunkan. Dan kali ini, ia sukses menampilkan permainan yang sangat luar biasa," puji Ranieri sebegaimana dilansir AP, Kamis (6/11/2008).

"Sang kapten sangat bersenang-senang hari ini. Ia memegang peran berat di bahunya, namun ia sukses melewatinya dengan indah. Dia mengorbankan ego-nya dan bermain untuk tim. Ia adalah kapten sejati," tambah pelatih yang dijuluki The Tinkerman itu.

"Menurut saya, hasil ini tak hanya sekedar kemenangan 2-0 yang kami raih atas Madrid. Namun, ini kemenangan untuk semua orang yang mendukung penuh Juventus. Yang terpenting dari semua itu adalah, kami berhasil menampilkan performa luar biasa malam ini," tutup mantan pelatih Chelsea dan Valencia itu.

Kemenangan Juventus kali ini memang tak hanya sekedar mempermudah langkah mereka menembus babak 16 besar. Namun kemenangan ini juga berarti Juventus telah berhasil mematahkan rekor tak pernah menang Juve atas Madrid di kandang sejak 46 tahun silam. Terakhir kali Bianconerri menang atas Los Blancos terjadi pada 1962, lewat gol tunggal bomber Juve Omar Sivori.




Bryan Tarore

Del Piero Permalukan Madrid


Alessandro Del Piero kembali menjadi bintang saat Juventus melumat Real Madrid dalam pertandingan lanjutan penyisihan grup Liga Champions yang dihelat di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (5/11) atau Kamis dini hari WIB. Dua gol yang dilesakkannya membuat Juventus unggul 2-0 serta berhak melangkah mulus ke babak 16 besar.

Tuan rumah menggebrak terlebih dahulu, serangan yang dilancarkan Raul Gonzales dkk sempat membuat pemain-pemain bertahan Juventus harus bekerja keras mengamankan daerahnya. Namun, mereka selalu kesulitan menembus ketatnya barisan pertahanan Bianconerri. Kubu Madrid hanya sempat mencuri peluang lewat sepakan spekulasi Fabio Cannavaro dari luar kotak penalti.

Memasuki menit ke-17, ribuan pendukung Madrid tersentak mendapati gawang yang dikawal Iker Cassilas kemasukan. Menerima umpan dari Marco Marchioni, Del Piero menggiring sebentar sebelum melepaskan sepakan yang tidak diduga kedatangannya oleh Cassilas.

Tertinggal satu gol membuat Madrid mengintensifkan serangan. Sergio Ramos sempat mendapat peluang sat ia menerima umpan dari tendangan bebas, namun sepakannya masih melambung dari gawang yang dikawal Alex Manninger. Madrid belum putus asa, menit ke-35 dari serangan balik, Guti mengirim bola kepada Ruud van Nistelrooy. Eksekusi Van Nistelrooy masih belum menemui sasaran.

Menutup babak pertama, Madrid semakin mengintensifkan serangan. Dua kali Royston Drenthe membahayakan gawang Juventus, namun kedua peluang tersebut tidak membuahkan hasil. Peluang pertama digagalkan Olof Mellberg yang menahan tembakannya, sementara peluang kedua lewat umpan lambungnya yang gagal dituntaskan Mahamadou Diarra.

Madrid yang ingin membalas dendam, semakin menggencarkan serangan. Namun ketangguhan pemain-pemain bertahan Juventus menjaga daerahnya membuat Madrid bagai menemui tembok tebal. Justru Del Piero yang berhasil menggandakan keunggulan Juventus di menit ke-67. Tendangan bebasnya meluncur deras ke sudut kanan gawang Madrid.

Demi meningkatkan daya serang, Madrid memasukkan Gonzalo Higuain dan Javier Saviola. Higuain sempat mendapat peluang saat ia menerima umpan silang Drenthe. Namun gawang Juventus tidak terancam karena sepakannya masih melambung. Higuain kembali membuang peluang saat ia gagal menuntaskan umpan Diarra.

Sampai menit-menit akhir pertandingan, Madrid tetap kesulitan menembus pertahanan tamunya. Sebaliknya, Del Piero nyaris menorehkan hattrick di menit ke-87. Menerima operan dari sisi kiri, sepakan Del Piero masih melenceng tipis dari gawang Madrid.

Susunan pemain:
Real Madrid: Casillas, Sergio Ramos, Cannavaro, Heinze (Van der Vaart 81'), Marcelo, Diarra, Guti, Sneijder (Higuain 64'), Drenthe, Raul, Van Nistelrooy (Saviola 81')
Juventus: Manninger, Mellberg, Legrottaglie, Chiellini, Molinaro, Marchionni, Tiago, Sissoko, Nedved, Del Piero (De Ceglie 93'), Amauri (Iaquinta 83')






Bryan Tarore

Aplaus Bernabeu dan Maradona untuk Del Piero


Madrid - Dua gol dari Alessandro Del Piero berhasil menghempaskan Real Madrid 2-0. Hebatnya, bukan hanya kubu Juventus yang senang, tetapi juga seisi Stadion Santiago Bernabeu dan Diego Maradona yang turut hadir pun memberikan standing ovation untuknya.

Dalam pertandingan Kamis (6/11/2008) dinihari WIB, Del Piero dua kali menaklukan Iker Casillas melalui sepakan dari luar kotak penaltinya di babak pertama, dan lewat tendangan bebas andalannya selepas turun minum.

Performa mantapnya itu bahkan membuat publik tuan rumah berdecak kagum. Saat Del Piero keluar lapangan pun, seluruh stadion Santiago Bernabeu bergemuruh memberikan penghormatan kepada kapten Juventus ini.

Di sambut sedemikian hebatnya oleh para suporter lawan, peraih capocannonieri Seri A musim lalu ini pun merasa sangat tersanjung dan banggga. Terlebih karena Juve dan El Real memiliki rivalitas di kancah sepakbola Eropa.

"Ini adalah perasaan yang luar biasa dalam sepakbola. Mencetak dua gol dan memenangi pertandingan besar, kemudian mendapat aplaus dari suporter lawan adalah hal yang sangat tidak terduga dalam suatu rivalitas. Luar biasa!" tukas Del Piero seperti dilansir Channel4.

"Anda hidup untuk malam seperti ini memiliki emosi unik di dalamnya. Saya gembira melihat seisi stadion memberi saya standing ovation ketika meninggalkan lapangan," sambung Alex.

Tidak hanya itu, kehadiran Maradona pun semakin membuat Del Piero bangga. Apalagi sang legenda sepakbola ini juga ikut memberikan standing ovation untuk dirinya.

"Maradona juga ikut berdiri? Saya sangat senang mencetak gol di depannya. Saya berharap dia lebih sering lagi datang menyaksikan kami," bangga Del Piero.




Bryan Tarore

Thursday, October 30, 2008

Juventus Incar Modric


INILAH.COM, Turin – Situasi pelik yang tengah dialami gelandang Tottenham Hotspur Luka Modrid langsung dimanfaatkan Juventus. I Bianconeri siap menggaet pemain tim nasional Kroasia tersebut dengan status pinjaman dari Spurs, dalam bursa transfer Januari.

Juventus sendiri sudah mengirimkan perwakilannya untuk bertemu dengan pelatih anyar Spurr Harry Redknap agar bisa membicarakan kesepakatan ini.

Menurut Tuttosport, Juventus akan memperkuat skuad Claudio Ranieri dalam bursa transfer Januari mendatang, setelah dilanda krisis di lini tengah. Tidak heran jika Modric menjadi target utama Juventus.

Kapten Kroasia ini penampilannya luar biasa di EURO 2008, sayang setelah pindah ke White Hart Lane, Modric malah melempem.

Pemecatan pelatih Juande Ramos sepertinya juga berimbas pada Modric, begitu Redknapp menukangi Spurs, mantan pelatih Portsmouth ini lebih suka membangkucadangkan Modric, seperti terlihat saat melawan Arsenal yang berkesudahan 4-4 di Emirates.

Tuttosport mengklaim Modric ingin hengkang dari Spurs setelah tidak puas dirinya dibuang dari skuad utama Spurs. Sepertinya Spurs akan mengizinkan anak asuh Slaven Bilic ini pindah ke Olimpico Turin dengan status pinjaman serta opsi permanen di akhir musim ini.





Bryan Tarore

Ranieri: Juve Mulai Menanjak

Pelatih Juventus Claudio Ranieri senang dengan kemenangan 2-1 atas tuan rumah Bologna. Ia lega karena kini Juve sudah mulai kembali ke jalur yang semestinya.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Renato Dall'Ara, Rabu (29/10), Pavel Nedved menjadi penentu kemenangan I Bianconeri. Mantan pemain timnas Kroasia itu mencetak dua gol, pada menit ke-12 dan 56. Satu gol dari tuan rumah dicetak oleh Marco Di Vaio pada menit ke-74.

Dengan hasil ini, Juventus kini naik dua peringkat ke urutan delapan klasemen Liga Serie A. la Vecchia Signoria mengantongi nilai 15, lima poin di bawah pemimpin sementara, Udinese. Ini adalah kemenangan ketiga berturut-turut setelah menekuk Real Madrid di Liga Champions, pekan lalu. Minggu (26/10)lalu mereka berada di posisi ke-10 setelah menang 1-0 atas Torino setelah mendapat hasil buruk dalam pertandingan sebelumnya.

Atas kemenangan ini, Ranieri menyatakan kelegaannya. Kini mereka dapat kembali berkonsentrasi untuk meraih poin demi poin menuju papan atas klasemen. "Hal terpenting saat ini adalah kembali ke jalur yang benar jadi kami dapat mulai mendaki kembali," kata Ranieri.

Wajar jika Ranieri lega sebab "Si Nyonya Tua" tampil tanpa beberapa pemain terbaiknya. Kiper Gianluigi Buffon dan striker Alessandro Del Piero masih belum pulih. David Trezeguet, Christian Poulsen, Hasan Salihamidzic, Cristiano Zanetti, Paolo De Ceglie, dan Claudio Marchisio juga masih cedera.

"Tentu kami memiliki beberapa masalah karena cedera tidak selesai-selesai dan dengan pertandingan setiap tiga hari beberapa pemain mengambil risiko absen hingga enam laga, bahkan dengan cedera ringan sekalipun," tambah Ranieri.

Setelah pertandingan ini, Ranieri akan mempertimbangkan untuk mengistirahatkan Amauri untuk sementara waktu. Selama ini pemain Brasil tersebut selalu turun dalam setiap pertandingan di semua kompetisi dan tampak kelelahan di Bologna.(zbl)






Bryan Tarore

'Juve di Jalur yang Benar'

Bologna - Juventus kembali berhasil memetik kemenangan di Seri A dengan mengalahkan Bologna 2-1. Menurut Claudio Ranieri, The Old Lady telah berada pada jalur yang benar menuju scudetto.

Sebelum meraih dua kemenangan berturut-turut atas Torino dan Bologna, hasil positif tidak kunjung menyambangi Juve. Bahkan di kandang sendiri pun Alessandro Del Piero cs sempat ditekuk Palermo 2-1.

Adalah Pavel Nedved yang pada pertandingan tersebut menjadi bintang. Gelandang senior tersebut mencetak dua gol. Dengan kemenangan tersebut, Juve pun telah kembali pada jalur perebutan scudetto, bersaing dengan tim-tim lainnya di Seri A.

"Hal yang terpenting sekarang adalah tetap berada di jalur yang tepat, jadi kami dapat memulai untuk mendaki ke puncak," tukas Ranieri seperti dilansir Channel4.

Kini tren kemenangan kembali hinggap di bahu "Si Nyonya Tua" setelah di Liga Champions mereka juga mengalahkan Real Madrid 2-1. Istimewanya lagi, Juve bisa meraih tiga angka di kala tengah dilanda krisis akibat badai cedera yang melanda para pemain kunci mereka.

"Tentu saja kami memiliki masalah, cedera pemain tidak kunjung hilang dan dengan pertandingan di setiap tiga hari beberapa pemain top sangat riskan untuk tidak bisa bermain sampai enam pertandingan. Bahkan jika mereka dikabarkan cedera sedikit saja," sambung mantan pembesut Chelsea ini.

Melawan Bologna, Kamis (30/10/2008) dini hari WIB tadi, Juve memang tidak diperkuat beberapa pemain pilarnya seperti Gianluigi Buffon, Del Piero, David Trezeguet, Christian Poulsen, Hasan Salihamidzic, Cristiano Zanetti, Paolo De Ceglie dan Claudio Marchisio.

Juve saat ini berada di peringkat ke-9 Liga Italia, selisih lima angka dari Udinese yang berada di puncak klasemen.(dtc)






Bryan Tarore

Nedved Angkat Juve


Dua gol gelandang veteran Pavel Nedved memastikan kemenangan 2-1 Juventus atas tuan rumah Bologna.

Tuan rumah Bologna masih terbenam di dasar klasemen sementara Serie A Italia. Segenap daya upaya pasti akan dikerahkan Rossoblu untuk memperbaiki posisinya. Faktor itulah yang diwanti-wanti pelatih Juventus Claudio Ranieri kepada para pemainnya sebelum pertandingan.

Juventus pun tampil menekan lebih dahulu. Amauri beberapa kali menjadi target umpan-umpan silang para pemain Juve. Pemain belakang Bologna pun menjaga striker kelahiran Brasil itu dengan penuh kewaspadaan. Namun, pada saat yang sama Pavel Nedved tampil mengesankan dan menjadi juru selamat klubnya.

Menit ke-12, dua pemain dilewati Nedved sebelum melepaskan tendangan yang menaklukkan kiper Francesco Antonioli di bawah mistar.

Bologna langsung bangkit mengancam melalui aksi-aksi Davide Bombardini dan Nicola Mingazzini. Saat yang sama, pertahanan tuan rumah tetap direpotkan oleh duet striker Juve, Amauri-Vincenzo Iaquinta. Setengah jam pertandingan, Amauri seharusnya dapat menggandakan keunggulan Bianconeri. Begitupun dengan peluang yang didapat Marco Marchionni. Namun, mereka gagal memaksimalkan peluang.

Juventus terus mengandalkan permainan umpan silang pada babak kedua. Sundulan Amauri, menyambut umpan silang Nedved, masih membentur mistar pada menit ke-51. Lima menit setelahnya, gelandang senior asal Republik Ceko itu sendiri yang menuntaskan serangan Juve menjadi gol. Umpan silangnya membentur bek Bologna dan mengecoh Antonioli.

Bologna mencari gol balasan melalui beberapa peluang Marco di Vaio. Sang striker sukses menjebol eks timnya itu pada menit ke-74. Sundulan Di Vaio tak dapat ditahan Alex Manninger, dan Bologna bak mendapat nafas baru.

Namun, hingga empat menit injury time yang diberikan wasit, tuan rumah gagal mendulang gol penyeimbang. Beban masih enggan pergi dari bahu Daniele Arrigoni, sedangkan Ranieri pelan-pelan mulai bernafas lega.(goal)

Susunan pemain:
Bologna
Antonioli; Zenoni / Marchini (46'), Moras, Bombardini, Terzi; Lavecchia / Bernacci (89'), Mudingayi, Castellini, Mingazzini / Carrus (67'); Marazzina, Di Vaio.
Juventus Manninger; Mellberg, Chiellini, Knezevic, Molinaro; Tiago / Camoranesi (84'), Sissoko / Ekdal (60'), Marchionni, Nedved; Iaquinta, Amauri / Giovinco (70').





Bryan Tarore

Wednesday, October 29, 2008

Piero Dan Legro Absen

JUVENTUS tidak akan diperkuat oleh dua pemain intinya, Alessandro del Piero dan Nicola Legrottaglie saat bertandang ke Bologna.

Pelatih Claudio Ranieri akan memberikan Del Piero masa istirahat setelah ia melewati dua pertandingan penting di Serie A dan Real Madrid dalam lanjutan Liga Champions.

Keputusan The Tinkerman untuk mengistirahatkan 'Pinturicchio' di bangku cadangan akan memberikan kesempatan kepada Vincenzo Iaquinta untuk berlaga di samping Amauri.

Nicola Legrottaglie juga sebenarnya sudah masuk dalam rancangan Ranieri, namun cedera yang dialami oleh pemain bertahan tersebut saat latihan membuat Ranieri tidak menurunkannya di laga melawan Bologna.

Mauro Camoranesi, yang baru saja sembuh dari cedera, akan ikut bertanding meski sebagai pemain pengganti. Itu pun jika Ranieri merasa perlu memasukkannya.

Juve, selama sepuluh tahun terakhir, tidak pernah mengalami kekalahan dari Bologna, karenanya mereka yakin bisa mencuri poin dari skuad asuhan Daniele Arrigoni.

Mereka bertekad untuk memperkecil jarak dengan pimpinan puncak klasemen Udinese yang hanya berbeda lima poin saja.(goal)




Bryan Tarore

Moggi Siap Kejutkan Sepakbola Italia

SETELAH memenangkan banding di Pengadilan Federal, mantan direktur Juventus Luciano Moggi kini dapat memanfaatkan celah untuk kembali terlibat di sepakbola Italia.

Menurut La Nazione, Pengadilan Federal Italia memenangkan banding yang diajukan pengacara Paolo D'Onofrio terhadap larangan 14 bulan terlibat dalam sepakbola Italia.

Luciano dihukum Komisi Disiplin Asosiasi Sepakbola Italia FIGC, beserta beberapa mantan wasit, karena keterlibatan mereka dalam membuat sistem komunikasi kompleks dengan menggunakan nomor ponsel Swiss.

Moggi, 71, pun dapat kembali terjun ke kancah sepakbola Italia karena ia tak lagi menjadi anggota FIGC saat dihukum, sehingga ia mungkin memanfaatkan celah sebagai konsultan transfer sewaan untuk tim Serie A Italia.

Karena ia tak terlibat secara langsung dalam sebuah klub, mungkin ia dapat terhindar dari hukuman Pengadilan Olahraga Italia.

Suporter Juve menyatakan kekecewaan mereka terhadap kepergian Moggi pekan lalu, setelah direktur olahraga Bianconeri Alessio Secco banyak dikritik karena dinilai gagal dalam soal transfer pemain.

Namun tetap saja, apakah Nyonya Tua bersedia untuk menaruh nasibnya ke tangan orang yang menyebabkan degradasi pertama ke Serie B dalam sejarah mereka yang gemilang?

Patut kita tunggu.






Bryan Tarore

Camoranesi Siap Bela Juve Lagi

KRISIS pemain cedera yang dialami Juventus berangsur-angsur mulai pudar. Salah satu pemain yang sudah sembuh dan akan segera tampil adalah Mauro Camoranesi.

Inkonsistensi Juventus tak terlepas dari kendala cedera beberapa pemain. Sejumlah pemain penting harus absen dalam waktu yang relatif lama.

Allenatore Juve, Claudio Ranieri, sepertinya sudah terbiasa dengan kondisi ini sehingga bisa meramu tim dengan susunan skuad 'seadanya'. Kemenangan pun bisa dipetik Juve dalam dua laga terakhir, yaitu saat menundukkan Real Madrid di ajang Liga Champions dan Torino di event Serie A Italia.

Akan tetapi masalah kembali datang. Beberapa pemain tersisa kembali dibebat cedera. Mereka antara lain Hasan Salihamidzic, Zdenek Grygera dan Paulo de Ceglie.

Namun Ranieri patut berlega hati. Di saat beberapa pemainnya cedera dan dipastikan absen, pemain yang terlebih dulu dibebat cedera kini sudah sembuh dan siap diturunkan. Salah satu pemain yang akan segera tampil adalah Mauro Camoranesi.

Gelandang Italia berdarah Argentina itu pulih dari cedera lutut yang membuatnya absen tiga minggu. Kini ia mulai bisa berlatih dan kemungkinan baru akan diturunkan saat melawan Bologna minggu ini.(goal)







Bryan Tarore

Tuesday, October 28, 2008

Amauri: Juventus Adalah Negaraku

TURIN, SELASA - Striker Juventus, Amauri, sudah tak peduli lagi apakah akan dipakai tim nasional Italia atau Brasil. Saat ini, dia mengaku sudah puas membela Juventus dan menilai klub itulah tim nasionalnya.
Amauri memang keturunan Brasil. Dia dalam proses pindah warga negara Italia. Dia berharap masuk timnas Brasil. Namun jika tak dipanggil, dia berharap masuk timnas Italia. Sebab itu dia berusaha mendapatkan kewarganegaraan Italia.
Namun, respon pelatih Italia, Marcello Lippi tak juga jelas. Sementara pelatih timnas Brasil, Gunga, juga mengisyaratkan kurang tertarik kepadanya.
"Aku merasa bahwa Juventus merupakan satu-satunya tim nasionalku pada saat ini," jawabnya kepada Datasport.it.
Amauri sudah mencetak 3 gol di Liga Serie-A musim ini. Secara keseluruhan, dia juga sudah mengemas 5 gol di semua kompetisi.
"Mencetak gol saat pertandingan derby lawan Turino lalu sangat menyenangkan. Sebab, itu pertandingan spesial. Pavel Nedved juga pantas mendapat pujian, karena membuat assist yang bagus," katanya.
"Setelah mengalahkan Real Madrid dan Torino, aku bisa dengan tegas mengatakan, Juventus sekarang tak takut kepada siapa pun," tambahnya. (kcm)






Bryan Tarore

Wednesday, October 22, 2008

Awal Kebangkitan Juventus

TURIN - Juventus akhirnya menemukan titik cerah setelah mengalami sejumlah kekalahan di ajang Serie A. Secara mengejutkan, tim besutan Claudio Ranieri itu berhasil menghempaskan raksasa Spanyol, Real Madrid 2-1 pada lanjutan Liga Champions, Rabu (22/10/2008).

Meskipun tampil di stadion kebanggaannya, Stadion Olimpico, Juve tidak diunggulkan untuk menang. Wajar memang, jika mengingat penampilan buruk Bianconerri di ajang Serie A.

Namun, tak disangka Alessandro Del Piero dkk menunjukkan permainan yang solid pada pertandingan kali ini.

Juve tampil menyerang sejak pertandingan dimulai. Bahkan, Juve hanya butuh waktu lima menit sebelum akhirnya mencetak keunggulan pertama atas El Real.

Kerjasama antara duo striker, Del Piero dan Amauri berbuah manis. Setelah menerima umpan dari Amauri, Del Piero langsung menjebol gawang Iker Casillas dengan tendangan jarak jauh yang fantastis. Keunggulan 1-0 untuk Juventus.

Los Blancos tampaknya sedikit terguncang dengan gol tersebut. Terbukti, counter attack yang dilancarkan Raul dkk terlihat terburu-buru, sehingga sejumlah peluang gagal dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, penjagaan ketat barisan pertahanan Bianconerri pun cukup menyusahkan pemain El Real.

Skor 1-0 pun tidak berubah hingga turun minum.

Juventus kembali menyerang dengan cepat di babak kedua. Kali ini, umpan Pavel Nedved kepada Amauri berhasil diselesaikan dengan sempurna. Header dari Amauri kembali menggetarkan gawang Casillas di menit ke-48. 2-0 Juve memimpin.

Madrid berusaha keras untuk bangkit. Pelatih Bernd Schuster menurunkan Arjen Robben untuk menggantikan Gonzalo Higuain.

Robben terbukti efektif dalam meningkatkan serangan El Real. Hanya berselang satu menit setelah turun ke lapangan, Robben nyaris menciptakan gol balasan dengan melayangkan umpan silang manis kepada Rafael van der Vaart. Sayang, sundulan Van der Vaart masih memantul di mistar gawang Ales Manninger.

Kesempatan Madrid menyusul Juve akhirnya dating di menit ke-65. Umpan silang Gabriel Heinze menemukan bomber Ruud van Nistelrooy yang, secara mengejutkan, tidak dikawal para defender Bianconerri. Nistelrooy pun dengan mulus menyundul umpan Heinze ke gawang Manninger.

Dalam sisa waktu pertandingan, Madrid terus berusaha mengejar ketinggalan. Namun, pertahanan solid Juve serta performa Manninger yang luar biasa dalam menjaga gawang membuyarkan impian Madrid.

Pada menit ke 94, wasit akhirnya menghentikan pertandingan dan menandai kemenangan 2-1 untuk Juventus.

Susunan Pemain:

Juventus: Alex Manninger, Cristian Molinaro, Giorgio Chiellini, Nicola Legrottaglie (Olof Mellberg), Zdenek Grygera, Pavel Nedved, Claudio Marchisio (Hasan Salihamidzic), Mohammed Sissoko, Marco Marchionni, Alessandro Del Piero, Amauri (Vincenzo Iaquinta)

Real Madrid: Iker Casillas, Sergio Ramos, Pepe, Fabio Cannavaro, Gabriel Heinze, Gonzalo Higuain (Arjen Robben), Fernando Gago, Raul, Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart (Roysten Drenthe) , Ruud van Nistelrooy








Bryan Tarore

Del Piero Fantastis!

TURIN - Kemenangan Juventus atas Real Madrid pada lanjutan Liga Champions, Rabu (22/10/2008) tidak diragukan lagi membuat pelatih Claudio Ranieri bersukacita. Ia pun memuji sang kapten, Alessandro Del Piero atas permainannya yang impresif.

"Saya sangat senang dengan hasil ini, ini adalah hasil yang bagus untuk Juventus," ucap Ranieri seperti disitat Sky Sports.

"Del Piero? Dia sungguh fantastis. Dia selalu ingin menjadi yang pertama, dia ingin menjadi juara. Itu sangat bagus," lanjut mantan pelatih Chelsea dan Valencia itu.

Ditanya mengenai kepastian posisinya sebagai pelatih di Bianconerri, Ranieri tetap optimis dapat bertahan di Stadion Olimpico.

"Mengenai pekerjaan saya, kadang itu aman, kadang tidak. Tapi, semua orang tahu saya pantang menyerah, dan saya akan terus berjuang," pungkasnya.

Kemenangan ini membawa Juventus memuncaki klasemen Grup H dengan perolehan tujuh poin dan menjadi kandidat favorit, bersama El Real untuk lolos ke babak knockout.





Bryan Tarore

Ranieri Aman?

Turin - Claudio Ranieri sanggup memenuhi ekspektasi manajemen Juventus untuk memenangi duel melawan Real Madrid. Namun masih ada kemungkinan ia terlempar dari kursi pelatih. Kok?

Seperti diwartakan beberapa media Italia, Ranieri kabarnya dituntut manajemen La Vecchia Signora memenangi matchday ketiga Liga Champions melawan Real Madrid, jika ingin mengamankan posisinya. Pada akhirnya tuntutan tersebut dipenuhi Ranieri dengan kemenangan 2-1.

Walau demikian, isu pemecatan belum sepenuhnya reda. Kubu Juve dikabarkan sudah melakukan pembicaraan khusus dengan Roberto Mancini yang disiapkan untuk menggantikan Ranieri.

Diklaim calciomercarto.com, Mancini sudah melakukan pertemuan dengan ofisial Juventus. Pertemuan itu dikemas berlangsung antara Mancini dengan presiden Juventus Giovanni Cobolli Gigli dan chief executive Jean Claude Blanc. Hasil dari pertemuan tersebut, kedua pihak sudah melakukan kesepakatan secara verbal, yaitu Mancini siap ditugaskan dan bersedia menerima pemotongan gaji untuk menggantikan Ranieri.

Benarkah demikian? Belum ada kejelasan mengingat kubu Juve belum melakukan klarifikasi. Adapun Ranieri lebih memilih bersikap menunggu ketimbang panik.

"Kadangkala aman tapi juga terkadang tidak," ujarnya saat diwawancara Sky Sports seusai pertandingan. "Tapi semua orang tahu saya adalah seorang petarung dan saya akan terus berusaha (mengamankan posisi saya)."





Bryan Tarore

Sunday, October 19, 2008

Hari yang aneh

Tepat Pukul 04.01 WITA, teriakanku begitu nyaring....setelah gol Amauri di menit ke 61.....tapi sayang suasana itu hanya bertahan 3 menit setelah Napoli mampu membalas lewat gol Marek Hamsik.
Tenang dan penuh pengharapan kembali terjadi dalam pikiranku. Pertandingan menjadi membosankan setelah Napoli mampu membalikan keadaan 10 menit sebelum bubaran melalui gol Ezequiel Lavezzi memanfaatkan kebodohan bek Juventus.
Terdiam, bingung.....dalam pikiranku hanya tiga kata
"Hari yang aneh".





Bryan Tarore

Saturday, October 18, 2008

Ranieri: Nggak Ada Masalah

Pelatih Juventus Claudio Ranieri menyangkal timmya berada di dalam krisis meski kalah dari Napoli.

Juventus kembali menderita kekalahan di tangan Napoli. Meski demikian, pelatih Claudio Ranieri tidak berfikir, Juve tengah berada di dalam krisis. Ia masih merasa, posisinya aman.

“Saya merasa aman, kami hanya melewati masa-masa sulit, namun kami tidak berada di dalam krisis,” ujarnya paska kekalahan 2-1 dari Napoli. “Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh pihak klub. Namun, saya rasa kami akan tetap kompak dan mendiskusikan situasi ini dengan tenang.”

Ranieri mengakui, ada beberapa kesalahan mendasar yang dilakukan anak asuhnya sehingga tidak mampu mempertahankan kemenangan yang sudah diraih melalui gol Amauri.

Terkait dengan penggantian kapten Alessandro Del Piero dengan defender Paolo De Ceglie, yang menimbulkan banyak kritik, Ranieri mengatakan: "Saya berfikir tentang pertandingan ke depan melawan Real Madrid, karenanya, saya memutuskan untuk menggantikan sang kapten dan membawa masuk Marco Marchionni untuk menggantikan Hasan Salihamidzic dengan tujuan menekan mereka dari arah sayap. Namun, Christian Poulsen menderita cedera, karenanya saya harus membuat perubahan.”

"De Ceglie adalah seorang full back, namun punya naluri menyerang, dan pergerakan Pavel Nedved akan menutupi kekosongan di lini tengah.”

Melihat kondisi tersebut, Ranieri juga berfikir saat itu, bermain imbang sudah cukup. Dengan kekalahan ini, Juventus harus puas dengan posisi ke-11, dan mengantongi sembilan poin.



Bryan Tarore

Friday, October 10, 2008

Siapa Bilang Kami Pecah?

Turin – Striker Juventus Carvalho Amauri membantah timnya telah terpecah belah menyusul hasil buruk I Bianconeri awal musim Seri A ini.
Pemain kelahiran Brasil ini berharap timnya bisa mengubah situasi sulit ini secepatnya, sebelum segala sesuatunya menjadi lebih parah.
Selama tiga pekan terakhir, penampilan skuad Claudio Ranieri jauh dari harapan. Terakhir mereka terpaksa harus mengakui bekas klub Amauri, Palermo.
Kekalahan Juventus dari Palermo ini menjadi pukulan telak setelah sebelumnya bermain imbang melawan Catania, Sampdoria di Seri A dan bermain imbang dengan BATE Borisov di pentas Liga Champions.
Bahkan, ada kabar, Ranieri akan dipecat oleh manajemen Juventus, namun Amauri yakin, masalah ini terlalu dibesar-besarkan saja oleh media.
“Krisis ini tidak sebesar yang terlihat oleh orang luar. Saat ini mungkin bukan waktu yang tepat, tapi juga ada tim lain yang masih mengincar gelar scudetto dan mereka juga tidak dalam permainan terbaiknya,” sanggah Amauri.
Menurut Amauri, timnya masih memiliki pemain-pemain dengan segudang pengalaman dan mereka masih tetap bersatu.
“Kami akan kalem saja melalui situasi sulit ini. Pemain-pemain senior selalu memberi kami sesuatu yang lebih. Dan saya bisa menjamin Anda, tidak ada perpecahan di ruang ganti kami,” tegasnya.
Amauri menambahkan, sebagai tim, tentunya Juventus ingin meraih semua gelar dan setelah sempat bermain di Seri B, hal itu membuat Juventus semakin kuat.
“Bermain di Seri B memberi contoh, apa yang seharusnya dilakukan sebagai seorang pemain Juventus. Kami juga memiliki pemain muda seperti Sebastian Giovinco, yang menunjukkan betapa bagusnya dia, dia akan menuai masa depan sebagai pemain sayap atau sebagai striker kedua,” kata Amauri lagi.
Tujuan Juventus, menurut Amauri, masih terus mengincar final Liga Champions yang akan digelar di Roma.
“Tapi selain itu, kami juga akan berjuang untuk meraih gelar scudetto,” tambahnya.(ini)




Bryan Tarore

Secco Siapkan €38 Juta Untuk Modric

Seperti halnya Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris, penampilan Juventus tak terlalu gemilang di Serie A Italia. Masalah mereka banyak disebabkan macetnya alur serangan yang dimulai dari lini tengah tim.
Direktur olahraga Alessio Secco sudah membidik serangkaian pemain di Inggris, seperti pemain Liverpool Xabi Alonso. Tapi perhatian kini dialihkan ke White Hart Lane, tempat Luka Modric gagal memberikan bukti kepantasan dirinya saat dibeli Spurs £16 juta dari Dinamo Zagreb pada bursa transfer lalu.
Secco dikenal sebagai pengagum pemain timnas Kroasia itu dan dia siap bertarung memperebutkan tanda tangan Modric dengan tawaran senilai €38 juta.
Fans Juve sudah mengungkapkan kekecewaan mereka atas kebijakan dan upaya Secco saat mendatangkan pemain baru. Langkah ini dipercaya menjadi upaya meredam kekecewaan itu, namun fans malah berpendapat uang sebanyak itu seharusnya dapat dipergunakan untuk mendatangkan pemain sekelas Frank Lampard atau Steven Gerrard ke Vinovo.
Pelatih Claudio Ranieri belum berkomentar tentang rencana ini. Secco pun bersiap mengumpulkan pundi-pundi untuk berangkat ke London untuk mewujudkan keinginannya.(zbl)



Bryan Tarore

Alonso Terlalu Lamban Bagi Ranieri

Alasan utama dibalik kegagalan pemain Spanyol Xabi Alonso untuk pindah ke Juventus di jendela transfer pemain yang lalu terungkap sudah.
Pelatih Bianconeri Claudio Ranieri mengungkapkan kalau ia batal membeli Alonso karena pemain tengah itu terlalu lamban pergerakannya.
“Alonso memang pemain yang kami inginkan. Tetapi walaupun ia pemain yang luar biasa dan profesional yang hebat, saya dibuat heran oleh pergerakannya yang lamban di lapangan tengah.”
“Ia cocok berada di lapangan tengah Liverpool di mana para pemainnya rajin turun ke belakang untuk membantu pertahanan. Namun bila ia berada di Juventus, akan sulit baginya untuk turun bertahan karena Mauro Camoranesi dan Pavel Nedved adalah bukan tipe pemain yang dapat mundur bertahan,” ujar Ranieri.
Kubu Liverpool dan Juventus sebelumnya telah melakukan negosiasi harga bagi Alonso, dan sobat Mikel Arteta itu juga mengatakan kalau ia mau pindah ke Turin.
Akhirnya Juventus menghentikan perundingan dan kegagalan itu juga menyebabkan Gareth Barry yang diinginkan Rafa Benitez menggantikan Alonso tetap berada di Aston Villa.(zbl)


Bryan Tarore

Thursday, October 9, 2008

Ranieri Bantah Berselisih dengan Pemain

Pelatih Juventus Claudio Ranieri membantah kabar yang beredar di Italia yang menyatakan bila ada perselisihan di antara pemain senior dengan dirinya.

Juventus tampil buruk di awal musim 2008/2009 karena pada pekan lalu dikalahkan Palermo 2-1 setelah tiga laga sebelumnya cuma mampu bermain imbang.

Hasil buruk tersebut membuat posisi Ranieri terancam dan menurut kabar yang beredar ia dikabarkan bakal segera didepak dari posisinya, meski akhirnya pengurus Juve membantah bakal memecat mantan arsitek Chelsea itu.

Apalagi beberapa pemain senior Juve semacam Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, Pavel Nedved dan David Trezeguet dikabarkan berselisih dengan Ranieri.

Namun Ranieri menegaskan bila ia masih mendapat dukungan dari pemainnya dan tidak ada keributan di ruang ganti timnya seperti yang diberitakan media Italia.

"Saya tidak cemas karena ruang ganti kami. Saya akan meyakinkan anda bila tidak ada keributan melawan saya di sini," tukas Ranieri.

Ranieri mengakui bila saat ini merupakan momen yang sulit bagi Juve, tapi percaya mereka akan dapat bangkit pada laga selanjutnya.

"Saya meyakinkan bila kami akan baik. Satu-satunya hal yang mencemaskan saya pada saat ini adalah cedera dan tidak memiliki pemain yang pergi bersama tim nasional mereka," papar Ranieri.



Bryan Tarore

Juve Krisis karena Salah Beli Pemain

Pemain legendaris Italia Paolo Rossi menilai hasil-hasil buruk yang didapat Juventus belakangan ini dikarenakan kesalahan mereka pada bursa transfer musim panas lalu.Juventus saat ini tengah berada dalam keadaan krisis setelah gagal memetik kemenangan dalam empat laga terakhir. Bahkan akhir pekan lalu mereka ditekuk Palermo setelah tiga hasil imbang beruntun.

Hasil buruk tersebut membuat posisi pelatih Claudio Ranieri dalam tekanan yang mana dalam beberapa hari terakhir ia gencar dikabarkan bakal didepak.

Krisis yang dihadapi Juve itu menarik perhatian Rossi, yang pernah menjadi pahlawan I Bianconeri pada era 1980-an. Menurutnya Juve melakukan beberapa kesalahan dalam membeli pemain di musim panas lalu. Rossi menilai pembelian Olof Mellberg dan Christian Poulsen sebagai kegagalan.

"Saya terkejut dengan krisis ini di Juventus tapi itu hanya sedikit. Selain Amauri, Juve tidak melakukan pembelian pemain berkualitas lainnya. Poulsen dan Mellberg merupakan pemain yang tidak dapat merubah masalah di tim," tukas Rossi.

Namun demikian Rossi masih memberikan dukungan penuh kepada Ranieri. Apalagi Juve juga gagal mendatangkan pemain tengah berkelas semacam Alberto Aquilani, Rafael van der Vaart dan Xabi Alonso di bursa transfer musim panas lalu.

"Saya tidak berpikir adil untuk berbicara mengenai pemecatan Ranieri. Barangkali banyak dari pemain yang ingin ia beli tidak diwujudkan Juve. Tapi saya tidak berpikir ia harus disalahkan atas semua ini."

"Juve kehilangan kualitas di lini tengah. Mereka hampir mendapatkan Rafael van der Vaart dan Xabi Alonso tapi Juve menyerah terhadap mereka dan itu memalukan," tegas Rossi.


Bryan Tarore

Giovinco Selangkah Lagi Perpanjang Kontrak

Menurut kabar yang dilansir La Gazzetta dello Sport, bintang muda Juventus Sebastian Giovinco sudah setuju untuk memperpanjang kontraknya yang mana penandatangannya akan dilakukan setelah jeda internasional.

Giovinco saat ini disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda terbaik yang dimiliki Italia setelah tampil memukau dalam beberapa penampilannya.

Musim lalu, Giovinco dipinjamkan ke Empoli dan bermain gemilang sehingga Juve memutuskan untuk memanggilnya kembali di musim ini.

Setelah di awal musim lebih sering dicadangkan, Giovinco belakangan ini mulai mendapat kesempatan untuk bermain sebagai starter. Ternyata Giovinco membayar kepercayaan itu dengan tampil memukau.

Karenanya Juve ingin segera memberikan kontrak baru kepada Giovinco. Apalagi Arsenal diketahui tertarik untuk menggunakan tenaga Giovinco.

Sayangnya negosiasi perpanjangan kontrak menemui jalan terjal karena Giovinco diketahui meminta kenaikan gaji dan Juve enggan memberikan gaji terlalu besar.

Negosiasi saat ini masih berlangsung dan menurut La Gazzetta dello Sport, Giovinco akan meneken perpanjangan kontrak pekan depan setelah selesai membela Italia U-21.

Nantinya Giovinco akan meneken kontrak hingga tahun 2013 dengan bayaran satu juta euro per musimnya.




Bryan Tarore

Moggi Kritik Juve

Turin - Aktor utama skandal calciopoli Juventus, Luciano Moggi, ikut bersuara melihat krisis yang dialami mantan klubnya itu. Ia mengkritik kebijakan transfer Bianconeri.

Seperti diklaim kalangan media Eropa, Juventus dinilai sedang krisis saat ini. Rujukannya adalah hasil pertandingan dalam beberapa laga terakhir.

Catat saja, dalam empat laga terakhir, Juve hanya mampu mengoleksi tiga angka. Bahkan saat menjamu Palermo akhir pekan lalu, Alessandro del Piero dipaksa menahan malu usai takluk 2-1. Imbas dari semua ini, posisi Claudio Ranieri jadi terancam, walaupun banyak dukungan masih mengalir untuk allenatore Juve itu.

Terkait dengan kondisi tersebut, Luciano Moggi tak ketinggalan untuk menyampaikan pendapatnya. Secara umum, ia mengkritik kebijakan transfer yang menjadi alasan utama keterpurukan Juve saat ini.

"Tim ini akan menjalani musim kompetisi yang bagus bila memanfaatkan potensi mereka. Mereka harusnya menahan Adrian Mutu dan tidak mendatangkan Amauri, pemain yang tidak dibutuhkan Juve," ucapnya kepada Libero.

"Mereka bisa lebih menghemat pengeluaran, agar bisa mendatangkan bek yang bagus, terutama gelandang yang bisa mengatur tempo agar bisa mencegah Mauro Camoranesi bermain di luar porsinya."

"Bila mereka melakukannya, mereka akan mendapat skuad yang kompetitif, tapi malahan terlibat dalam jual beli pemain yang cukup aneh," tandasnya.

Adapun Juve sudah mendatangkan delapan pemain sejauh ini, untuk menambal tujuh pemain yang hengkang ke klub lain. Dari delapan pemain tersebut, ada empat yang memiliki nama cukup mentereng, yaitu Amauri, Olaf Mellberg, Sebastian Giovinco dan Cristian Poulsen. Empat pemain lainnya adalah Albin Ekdal, Claudio Marchisio, Paolo de Ceglie dan Dario Knezevic.



Bryan Tarore

Juventus Gelar Rapat Darurat

Hasil yang diperoleh Juventus dalam beberapa pertandingan terakhir, menyiratkan krisis sedang terjadi di kubu Biamconerri. Sang pelatih, Claudio Ranieri, pun menjadi sasaran tembak. Tekanan untuknya datang bertubi-tubi, dari Juventini, serta dari media Italia. Santer terdengar kalau ia akan segera didongkel dari posisinya tersebut.

Manajemen Juventus pun melakukan rapat darurat di tempat latihan tim, Vinovo, pada Rabu (8/10) pagi waktu setempat. Dalam rapat tersebut, hadir CEO Juventus, Jean-Claude Blanc, Chairman Giovanni Cobolli Gigli, Direktur Olahraga Alessio Secco, dan para pemain.

Untuk sementara, Ranieri boleh bernafas lega. Sebab manajemen tim masih menaruh kepercayaan padanya. “Ranieri dipilih untuk memimpin tim ini dalam proyek jangka panjang. Hal ini masih berlaku. Kami akan duduk bersama dengannya serta seluruh pendukungnya, untuk menganalisa situasi dan berusaha mencari solusi terbaik,” papar Cobolli Gigli seperti dikutip Channel 4.

Sebelumnya, Secco dan Blanc yang datang lebih awal di kompleks latihan Juventus, telah melakukan pembicaraan sekitar 45 menit dengan Ranieri dan para pemain yang tidak sedang dalam persiapan timnas negaranya masing-masing. Namun ada sedikit fakta menarik saat keduanya melakukan pembicaraan dengan para pemain. Yakni dua pemain senior Juventus, Alessandro Del Piero dan Pavel Nedved, memberi sinyal kalau mereka menginginkan pelatih baru.


Bryan Tarore

Monday, October 6, 2008

Ranieri Bakal Hebatkan Juve

Meski gagal membawa Juventus kembali ke performa terbaiknya, Claudio Ranieri masih mendapat dukungan presiden Giovanni Cobolli Gigli.


Juve menunjukkan performa yang jauh menurun bila dibandingkan pada awal musim atau tahun lalu. Bahkan pada empat laga terakhir, Bianconeri hanya bisa membukukan tiga angka.

Malahan pada laga melawan Palermo di Olympico, Turin kemarin, Juve takluk dengan skor 2-1. Kekalahan itu secara otomatis makin memanaskan spekulasi Ranieri bakal didepak dalam waktu dekat.

Walau kalangan media dan fans sudah mendesaknya untuk lengser, manajemen Juve sepertinya lebih memilih bersikap sebaliknya. Ranieri masih mendapat dukungan untuk meneruskan tugasnya di Juve, setidaknya dari presiden klub Cobolli Gigli.

"Juventus percaya kepada tim dan pelatih," bukanya kepada Tuttosport.

"Seluruh anggota tim telah menunjukkan mereka akan keluar dari masalah ini. Ini juga bukan kesalahan Ranieri bagaimanapun jalan ceritanya. Kita juga harus tidak lupa, Ranieri membawa kami ke Liga Champions."

"Bulan September adalah bulan yang cukup sulit bagi kami dan tidak mengarah ke jalan yang kami harapkan. Namun, tidak ada pembelaan atas semua ini. Saya yakin Ranieri dan jajaran staffnya akan bisa membawa Juventus kembali hebat," papar Gigli.(goal)



Bryan Tarore

Madrid Tentukan Nasib Ranieri

Menurut harian Tuttosport, posisi Claudio Ranieri sebagai pelatih Juventus akan ditentukan saat menghadapi Real Madrid, meski presiden Giovanni Cobolli Gigli menyatakan posisi Ranieri aman. Kegagalan Juventus untuk meraih kemenangan dalam empat pertandingan terakhir membuat posisi mantan pelatih Parma itu terancam.

Meski Gigli telah menyatakan kursi pelatih La Vecchia Signora akan tetap aman setidaknya hingga akhir musim, namun dua partai Liga Champions mendatang dikabarkan akan menjadi penentuan nasib Ranieri.

Napoli, Torino, dan Roma akan menjadi lawan berikut yang menanti Juventus, tetapi dua laga menghadapi Real Madrid tampaknya menjadi pertaruhan posisi Ranieri.

Gianluca Vialli, Ciro Ferrara, Frank Rikjaard, dan Roberto Donadoni diunggulkan untuk menjadi pelatih baru Juventus.

Untungnya, sejarah tampaknya memihak pada Ranieri. Bianconeri hanya pernah mengganti pelatih selama satu kali saat musim sedang berjalan, itu pun Marcello Lippi yang berinisiatif untuk mengundurkan diri dan bukan dipecat pada musim 1998/99.

Ranieri harus segera menemukan cara mengasah lini depan Juventus, yang hanya mencatat skor 1-0 sebagai keunggulan terbesar mereka musim ini, jika ingin bertahan di Turin.





Bryan Tarore

Ranieri Tensi Tinggi

Turin - Juventus memang baru satu kali menelan kekalahan di musim ini, namun performa "Si Zebra" pun dinilai jauh dari memuaskan. Inilah momen-momen menegangkan buat sang pelatih, Claudio Ranieri.

Belakangan ini pria berusia 57 tahun itu mulai dikutak-katik kedudukannya sebagai allenatore Juventus. Banyak media massa setempat menyebutkan ia tidak memuaskan para petinggi "Si Nyonya Tua".

Statistik pertandingan yang telah dilakoni Alessandro del Piero dkk di awal musim ini adalah tolok ukurnya. Dari enam partai di Seri A, jumlah kemenangan yang mampu mereka dulang hanya dua, sedangkan hasil seri malah lebih banyak, yakni tiga kali.

Dari tiga pertandingan terakhirnya, berturut-turut Juventus tak mampu menang, termasuk pertengahan pekan lalu melawan tim gurem dari Belarusia, BATE Borisov, di kancah Liga Champions.

Pertandingan tadi malam, Minggu (5/10/2008), memberi kekalahan pertama buat Juventini. Di kandang sendiri, publik Stadio Olimpico Grande Torino menyaksikan tim kesayangannya menderita kekalahan 1-2 dari Palermo.

Dijebol lebih dulu oleh Fabrizio Miccoli di menit 24, Del Piero sempat menyamakan skor di menit 39. Namun, sejak Momo Sissoko di-espulso di menit 41, Juve pun bermain dengan 10 pemain. Di 10 menit terakhir pertandingan Palermo mencetak gol kemenangannya lewat kaki Levan Mchedlidze.

"Ini momen yang sulit," aku Ranieri tentang kondisi tim dan dirinya saat ini. "Tapi kami ingin terus berjuang dan melakukan apa saja yang dibutuhkan. Anak-anak sudah melakukan apa yang mereka mampu."

Periode yang sulit itu juga disebutkan presiden klub, Giovanni Coboli Gigli. Namun ia mengatakan bahwa pihaknya tidak berencana memecat Ranieri, sebagaimana diisukan bahwa beberapa "sesepuh" menginginkan Ciro Ferrara mengambil alih tempat Ranieri.

"Kami tak punya keraguan pada pelatih (Ranieri). Ini memang momen yang sulit, tapi Anda kami menyaksikan bahwa kami akan segera bangkit. Kami harus kompak dan dekat dengan Ranieri. Skuad ini masih sangat valid dengan kualitas luar biasa," tutur Coboli Gigli.

"Saya membantah keras jika ada yang bilang klub ini punya masalah dengan Ranieri. Susah untuk menjawab apakah tim ini memiliki banyak isu. Yang jelas, secara pribadi saya tak sanggup meladeni 25 orang yang berbeda."

Ranieri punya cukup banyak waktu untuk mengembalikan moral timnya, sekaligus kepercayaan Coboli Gigli. Setelah kompetisi lokal jeda untuk agenda internasional, berikutnya Juve akan menghadapi Real Madrid di Liga Champions.


Bryan Tarore

Juve Kehilangan Tiga Poin Di Turin

Dengan sepuluh pemain, Si Nyonya Tua tidak mampu mempertahankan hasil imbang. Gol Levan Mchedlidze mengantarkan Palermo unggul 2-1 atas Juventus.


Juventus yang telah melewati tiga permainan imbang tengah mengalami permasalah cedera serius. Mereka tampil tanpa diperkuat oleh Andrade, Zanetti, Zebina, Trezeguet, Legrottaglie, dan Iaquinta. Giorgio Chiellini juga tidak dipasang di lini belakang dan posisinya diambil alih oleh Dario Knezevic. Claudio Ranieri memasang Sebastian Giovinco tepat di belakang Alessandro Del Piero dan Amauri, sementara Gianluigi Buffon sudah pulih dan siap berdiri dibawah mistar.

Sementara Palermo tidak diperkuat oleh tiga pemain mereka: Budan, Fontana, dan Succi. Fabrizio Miccoli berada di depan bersama dengan Edison Cavani, dan diharapkan mampu melanjutkan penampilan manisnya melawan klub lamanya.

Babak Pertama

Juventus mengawali pertandingan dengan tekanan tatkala Del Piero melakukan tendangan bebas pisang yang langsung mengarah kepada Marco Amelia. Giovinco juga mencicipi asyiknya menyerang meski kemudian berhasil dihalau oleh Moris Carrozzieri, sementara heading Zdenek Grygera hasil umpan pojok masih terlalu melebar dan melewati gawang.

Usaha Palermo dimulai saat pertandingan berlangsung pada menit ke-15, Fabio Simplicio melesakkan tendangan setengah voli dari jarak 25 yards yang langsung melambung di atas gawang. Teror kembali muncul saat Mattia Cassani melakukan terobosan dari arah kanan, berhasil menembus pertahanan Juventus di jarak enam yards. Untung lini belakang Juve masih terkunci rapat. Usaha pun berakhir sia-sia.

Kerja sama Giovinco dan Amauri juga terlihat membahayakan dari sayap kiri, umpan Giovinco terlalu lemah disundul oleh Amauri.

Claudio Ranieri terkejut saat Palermo membungkam pemain Juventus pada menit ke-23. Tendangan bebas yang langsung diolah oleh Cavani berhasil diselamatkan oleh Buffon, namun Miccoli beraksi cepat dengan menggunakan bola liar tersebut. Palermo menmimpin sementara. 1-0.

Miccoli hampir saja membuat kejutan kedua setelah berhasil melewati Knezevic. Sayangnya, tendangan voli dari pemain tersebut melebar meski sudah berada pada posisi tepat. Usaha tersebut menjadi usah aterakhir Miccoli lantaran ia mengalami cedera dan langsung digantikan oleh Giulio Migliaccio.

Juventus sejauh ini belum melakukan serangan membahayakan. Tendangan bebas Giovinco masih mengarah tepat ke tubuh Amelia. Keadaan bertambah buruk lantaran Olof Mellberg, pada menit ke-33 mengalami cedera, dan Hasan Salihamidzic harus masuk menggantikan posisinya.

The Bianconeri berhasil menyamakan kedudukan tepat pada menit ke-38 melalui tendangan khas Del Piero melalui tendangan bebas. Tendangan pisang itu berhasil mengecoh kiper Amelia. Kedudukan berubah, 1-1.

Semangat Juve yang sedang naik tiba-tiba harus dikejutkan lantaran Momo Sissoko melakukan tackling keras. Pemain yang sudah mendapat kartu kuning sebelumnya ini harus rela keluar lapangan, meninggalkan sepuluh temannya berjuang menahan laju serang Palermo. .

Peluit wasit berbunyi tanda babak pertama berakhir.

Babak Kedua

Palermo langsung memulai babak kedua dengan melakukan serangan. Adalah Antonio Nocerino mencoba melakukan ujian kepada Buffon dengan tendangan jarak jauhnya. Cesare Bovo juga melakukan usaha yang sama melalui tendangan bebas. Buffon masih terlalu disiplin menjaga gawang.

Giovinco melakukan terobosan solo, memberikan hadiah tendangan bebas buat Juventus dari jarak 25 yard. Sayang Del Piero tida bisa mengulang kembali kisah suksesnya pada babak pertama. Bola terlalu jauh dari jarak gawang Palermo.

Menit ke-59, pemain Palermo Bresciano mengalami cedera dan langsung digantikan olej Mchedlidze.

Claudio Ranieri menyadari bahwa Juve butuh kreativitas dan suplai bola dari lini tengah. Karenanya, ia mengorbankan Poulsen dan memasukkan Mauro Camoranesi. Sayang, belum banyak perubahan terjadi dikubu Juventus.

Menit ke-75 minutes, Palermo kembali membangun serangan, meski Cavani sudah terjebak offside

Melihat serangan Palermo, Ranieri membuat perubahan pemain dengan memainkan Nedved guna menggantikan Giovinco, yang pada pertandingan tersebut bermain cukup baik. Tidak lama semenjak pergantian, Palermo kembali memimpin pertandingan. Pemain pengganti Mchedlidze berhasil dengan mudah merobek jala Buffon. Kedudukan berubah menjadi 2-1 untuk tim tamu.

Juve terus mendesak, meski waktu lebih cepat berlalu. Hasil tersebut bertahan hingga peluit panjang berbunyi.

Susunan Pemain:
Juventus: Buffon, Grygera, Mellberg (Salihamidzic 33), Knezevic, De Ceglie, Marchisio, Poulsen (Camoranesi 64), Sissoko, Giovinco (Nedved 79), Amauri, Del Piero

Palermo: Amelia, Cassani, Carrozzieri, Bovo, Balzaretti, Nocerino (Tedesco 78), Liverani, Simplicio, Bresciano (Mchedlidze 59), Cavani, Miccoli (Migliaccio 29)

Gol: Fabrizio Micoli (Palermo, 24'), Alessandro Del Piero (Juventus, 38'), Levan Mchedlidze (Palermo, 81').

Bryan Tarore