Thursday, October 30, 2008

Juventus Incar Modric


INILAH.COM, Turin – Situasi pelik yang tengah dialami gelandang Tottenham Hotspur Luka Modrid langsung dimanfaatkan Juventus. I Bianconeri siap menggaet pemain tim nasional Kroasia tersebut dengan status pinjaman dari Spurs, dalam bursa transfer Januari.

Juventus sendiri sudah mengirimkan perwakilannya untuk bertemu dengan pelatih anyar Spurr Harry Redknap agar bisa membicarakan kesepakatan ini.

Menurut Tuttosport, Juventus akan memperkuat skuad Claudio Ranieri dalam bursa transfer Januari mendatang, setelah dilanda krisis di lini tengah. Tidak heran jika Modric menjadi target utama Juventus.

Kapten Kroasia ini penampilannya luar biasa di EURO 2008, sayang setelah pindah ke White Hart Lane, Modric malah melempem.

Pemecatan pelatih Juande Ramos sepertinya juga berimbas pada Modric, begitu Redknapp menukangi Spurs, mantan pelatih Portsmouth ini lebih suka membangkucadangkan Modric, seperti terlihat saat melawan Arsenal yang berkesudahan 4-4 di Emirates.

Tuttosport mengklaim Modric ingin hengkang dari Spurs setelah tidak puas dirinya dibuang dari skuad utama Spurs. Sepertinya Spurs akan mengizinkan anak asuh Slaven Bilic ini pindah ke Olimpico Turin dengan status pinjaman serta opsi permanen di akhir musim ini.





Bryan Tarore

Ranieri: Juve Mulai Menanjak

Pelatih Juventus Claudio Ranieri senang dengan kemenangan 2-1 atas tuan rumah Bologna. Ia lega karena kini Juve sudah mulai kembali ke jalur yang semestinya.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Renato Dall'Ara, Rabu (29/10), Pavel Nedved menjadi penentu kemenangan I Bianconeri. Mantan pemain timnas Kroasia itu mencetak dua gol, pada menit ke-12 dan 56. Satu gol dari tuan rumah dicetak oleh Marco Di Vaio pada menit ke-74.

Dengan hasil ini, Juventus kini naik dua peringkat ke urutan delapan klasemen Liga Serie A. la Vecchia Signoria mengantongi nilai 15, lima poin di bawah pemimpin sementara, Udinese. Ini adalah kemenangan ketiga berturut-turut setelah menekuk Real Madrid di Liga Champions, pekan lalu. Minggu (26/10)lalu mereka berada di posisi ke-10 setelah menang 1-0 atas Torino setelah mendapat hasil buruk dalam pertandingan sebelumnya.

Atas kemenangan ini, Ranieri menyatakan kelegaannya. Kini mereka dapat kembali berkonsentrasi untuk meraih poin demi poin menuju papan atas klasemen. "Hal terpenting saat ini adalah kembali ke jalur yang benar jadi kami dapat mulai mendaki kembali," kata Ranieri.

Wajar jika Ranieri lega sebab "Si Nyonya Tua" tampil tanpa beberapa pemain terbaiknya. Kiper Gianluigi Buffon dan striker Alessandro Del Piero masih belum pulih. David Trezeguet, Christian Poulsen, Hasan Salihamidzic, Cristiano Zanetti, Paolo De Ceglie, dan Claudio Marchisio juga masih cedera.

"Tentu kami memiliki beberapa masalah karena cedera tidak selesai-selesai dan dengan pertandingan setiap tiga hari beberapa pemain mengambil risiko absen hingga enam laga, bahkan dengan cedera ringan sekalipun," tambah Ranieri.

Setelah pertandingan ini, Ranieri akan mempertimbangkan untuk mengistirahatkan Amauri untuk sementara waktu. Selama ini pemain Brasil tersebut selalu turun dalam setiap pertandingan di semua kompetisi dan tampak kelelahan di Bologna.(zbl)






Bryan Tarore

'Juve di Jalur yang Benar'

Bologna - Juventus kembali berhasil memetik kemenangan di Seri A dengan mengalahkan Bologna 2-1. Menurut Claudio Ranieri, The Old Lady telah berada pada jalur yang benar menuju scudetto.

Sebelum meraih dua kemenangan berturut-turut atas Torino dan Bologna, hasil positif tidak kunjung menyambangi Juve. Bahkan di kandang sendiri pun Alessandro Del Piero cs sempat ditekuk Palermo 2-1.

Adalah Pavel Nedved yang pada pertandingan tersebut menjadi bintang. Gelandang senior tersebut mencetak dua gol. Dengan kemenangan tersebut, Juve pun telah kembali pada jalur perebutan scudetto, bersaing dengan tim-tim lainnya di Seri A.

"Hal yang terpenting sekarang adalah tetap berada di jalur yang tepat, jadi kami dapat memulai untuk mendaki ke puncak," tukas Ranieri seperti dilansir Channel4.

Kini tren kemenangan kembali hinggap di bahu "Si Nyonya Tua" setelah di Liga Champions mereka juga mengalahkan Real Madrid 2-1. Istimewanya lagi, Juve bisa meraih tiga angka di kala tengah dilanda krisis akibat badai cedera yang melanda para pemain kunci mereka.

"Tentu saja kami memiliki masalah, cedera pemain tidak kunjung hilang dan dengan pertandingan di setiap tiga hari beberapa pemain top sangat riskan untuk tidak bisa bermain sampai enam pertandingan. Bahkan jika mereka dikabarkan cedera sedikit saja," sambung mantan pembesut Chelsea ini.

Melawan Bologna, Kamis (30/10/2008) dini hari WIB tadi, Juve memang tidak diperkuat beberapa pemain pilarnya seperti Gianluigi Buffon, Del Piero, David Trezeguet, Christian Poulsen, Hasan Salihamidzic, Cristiano Zanetti, Paolo De Ceglie dan Claudio Marchisio.

Juve saat ini berada di peringkat ke-9 Liga Italia, selisih lima angka dari Udinese yang berada di puncak klasemen.(dtc)






Bryan Tarore

Nedved Angkat Juve


Dua gol gelandang veteran Pavel Nedved memastikan kemenangan 2-1 Juventus atas tuan rumah Bologna.

Tuan rumah Bologna masih terbenam di dasar klasemen sementara Serie A Italia. Segenap daya upaya pasti akan dikerahkan Rossoblu untuk memperbaiki posisinya. Faktor itulah yang diwanti-wanti pelatih Juventus Claudio Ranieri kepada para pemainnya sebelum pertandingan.

Juventus pun tampil menekan lebih dahulu. Amauri beberapa kali menjadi target umpan-umpan silang para pemain Juve. Pemain belakang Bologna pun menjaga striker kelahiran Brasil itu dengan penuh kewaspadaan. Namun, pada saat yang sama Pavel Nedved tampil mengesankan dan menjadi juru selamat klubnya.

Menit ke-12, dua pemain dilewati Nedved sebelum melepaskan tendangan yang menaklukkan kiper Francesco Antonioli di bawah mistar.

Bologna langsung bangkit mengancam melalui aksi-aksi Davide Bombardini dan Nicola Mingazzini. Saat yang sama, pertahanan tuan rumah tetap direpotkan oleh duet striker Juve, Amauri-Vincenzo Iaquinta. Setengah jam pertandingan, Amauri seharusnya dapat menggandakan keunggulan Bianconeri. Begitupun dengan peluang yang didapat Marco Marchionni. Namun, mereka gagal memaksimalkan peluang.

Juventus terus mengandalkan permainan umpan silang pada babak kedua. Sundulan Amauri, menyambut umpan silang Nedved, masih membentur mistar pada menit ke-51. Lima menit setelahnya, gelandang senior asal Republik Ceko itu sendiri yang menuntaskan serangan Juve menjadi gol. Umpan silangnya membentur bek Bologna dan mengecoh Antonioli.

Bologna mencari gol balasan melalui beberapa peluang Marco di Vaio. Sang striker sukses menjebol eks timnya itu pada menit ke-74. Sundulan Di Vaio tak dapat ditahan Alex Manninger, dan Bologna bak mendapat nafas baru.

Namun, hingga empat menit injury time yang diberikan wasit, tuan rumah gagal mendulang gol penyeimbang. Beban masih enggan pergi dari bahu Daniele Arrigoni, sedangkan Ranieri pelan-pelan mulai bernafas lega.(goal)

Susunan pemain:
Bologna
Antonioli; Zenoni / Marchini (46'), Moras, Bombardini, Terzi; Lavecchia / Bernacci (89'), Mudingayi, Castellini, Mingazzini / Carrus (67'); Marazzina, Di Vaio.
Juventus Manninger; Mellberg, Chiellini, Knezevic, Molinaro; Tiago / Camoranesi (84'), Sissoko / Ekdal (60'), Marchionni, Nedved; Iaquinta, Amauri / Giovinco (70').





Bryan Tarore

Wednesday, October 29, 2008

Piero Dan Legro Absen

JUVENTUS tidak akan diperkuat oleh dua pemain intinya, Alessandro del Piero dan Nicola Legrottaglie saat bertandang ke Bologna.

Pelatih Claudio Ranieri akan memberikan Del Piero masa istirahat setelah ia melewati dua pertandingan penting di Serie A dan Real Madrid dalam lanjutan Liga Champions.

Keputusan The Tinkerman untuk mengistirahatkan 'Pinturicchio' di bangku cadangan akan memberikan kesempatan kepada Vincenzo Iaquinta untuk berlaga di samping Amauri.

Nicola Legrottaglie juga sebenarnya sudah masuk dalam rancangan Ranieri, namun cedera yang dialami oleh pemain bertahan tersebut saat latihan membuat Ranieri tidak menurunkannya di laga melawan Bologna.

Mauro Camoranesi, yang baru saja sembuh dari cedera, akan ikut bertanding meski sebagai pemain pengganti. Itu pun jika Ranieri merasa perlu memasukkannya.

Juve, selama sepuluh tahun terakhir, tidak pernah mengalami kekalahan dari Bologna, karenanya mereka yakin bisa mencuri poin dari skuad asuhan Daniele Arrigoni.

Mereka bertekad untuk memperkecil jarak dengan pimpinan puncak klasemen Udinese yang hanya berbeda lima poin saja.(goal)




Bryan Tarore

Moggi Siap Kejutkan Sepakbola Italia

SETELAH memenangkan banding di Pengadilan Federal, mantan direktur Juventus Luciano Moggi kini dapat memanfaatkan celah untuk kembali terlibat di sepakbola Italia.

Menurut La Nazione, Pengadilan Federal Italia memenangkan banding yang diajukan pengacara Paolo D'Onofrio terhadap larangan 14 bulan terlibat dalam sepakbola Italia.

Luciano dihukum Komisi Disiplin Asosiasi Sepakbola Italia FIGC, beserta beberapa mantan wasit, karena keterlibatan mereka dalam membuat sistem komunikasi kompleks dengan menggunakan nomor ponsel Swiss.

Moggi, 71, pun dapat kembali terjun ke kancah sepakbola Italia karena ia tak lagi menjadi anggota FIGC saat dihukum, sehingga ia mungkin memanfaatkan celah sebagai konsultan transfer sewaan untuk tim Serie A Italia.

Karena ia tak terlibat secara langsung dalam sebuah klub, mungkin ia dapat terhindar dari hukuman Pengadilan Olahraga Italia.

Suporter Juve menyatakan kekecewaan mereka terhadap kepergian Moggi pekan lalu, setelah direktur olahraga Bianconeri Alessio Secco banyak dikritik karena dinilai gagal dalam soal transfer pemain.

Namun tetap saja, apakah Nyonya Tua bersedia untuk menaruh nasibnya ke tangan orang yang menyebabkan degradasi pertama ke Serie B dalam sejarah mereka yang gemilang?

Patut kita tunggu.






Bryan Tarore

Camoranesi Siap Bela Juve Lagi

KRISIS pemain cedera yang dialami Juventus berangsur-angsur mulai pudar. Salah satu pemain yang sudah sembuh dan akan segera tampil adalah Mauro Camoranesi.

Inkonsistensi Juventus tak terlepas dari kendala cedera beberapa pemain. Sejumlah pemain penting harus absen dalam waktu yang relatif lama.

Allenatore Juve, Claudio Ranieri, sepertinya sudah terbiasa dengan kondisi ini sehingga bisa meramu tim dengan susunan skuad 'seadanya'. Kemenangan pun bisa dipetik Juve dalam dua laga terakhir, yaitu saat menundukkan Real Madrid di ajang Liga Champions dan Torino di event Serie A Italia.

Akan tetapi masalah kembali datang. Beberapa pemain tersisa kembali dibebat cedera. Mereka antara lain Hasan Salihamidzic, Zdenek Grygera dan Paulo de Ceglie.

Namun Ranieri patut berlega hati. Di saat beberapa pemainnya cedera dan dipastikan absen, pemain yang terlebih dulu dibebat cedera kini sudah sembuh dan siap diturunkan. Salah satu pemain yang akan segera tampil adalah Mauro Camoranesi.

Gelandang Italia berdarah Argentina itu pulih dari cedera lutut yang membuatnya absen tiga minggu. Kini ia mulai bisa berlatih dan kemungkinan baru akan diturunkan saat melawan Bologna minggu ini.(goal)







Bryan Tarore

Tuesday, October 28, 2008

Amauri: Juventus Adalah Negaraku

TURIN, SELASA - Striker Juventus, Amauri, sudah tak peduli lagi apakah akan dipakai tim nasional Italia atau Brasil. Saat ini, dia mengaku sudah puas membela Juventus dan menilai klub itulah tim nasionalnya.
Amauri memang keturunan Brasil. Dia dalam proses pindah warga negara Italia. Dia berharap masuk timnas Brasil. Namun jika tak dipanggil, dia berharap masuk timnas Italia. Sebab itu dia berusaha mendapatkan kewarganegaraan Italia.
Namun, respon pelatih Italia, Marcello Lippi tak juga jelas. Sementara pelatih timnas Brasil, Gunga, juga mengisyaratkan kurang tertarik kepadanya.
"Aku merasa bahwa Juventus merupakan satu-satunya tim nasionalku pada saat ini," jawabnya kepada Datasport.it.
Amauri sudah mencetak 3 gol di Liga Serie-A musim ini. Secara keseluruhan, dia juga sudah mengemas 5 gol di semua kompetisi.
"Mencetak gol saat pertandingan derby lawan Turino lalu sangat menyenangkan. Sebab, itu pertandingan spesial. Pavel Nedved juga pantas mendapat pujian, karena membuat assist yang bagus," katanya.
"Setelah mengalahkan Real Madrid dan Torino, aku bisa dengan tegas mengatakan, Juventus sekarang tak takut kepada siapa pun," tambahnya. (kcm)






Bryan Tarore

Wednesday, October 22, 2008

Awal Kebangkitan Juventus

TURIN - Juventus akhirnya menemukan titik cerah setelah mengalami sejumlah kekalahan di ajang Serie A. Secara mengejutkan, tim besutan Claudio Ranieri itu berhasil menghempaskan raksasa Spanyol, Real Madrid 2-1 pada lanjutan Liga Champions, Rabu (22/10/2008).

Meskipun tampil di stadion kebanggaannya, Stadion Olimpico, Juve tidak diunggulkan untuk menang. Wajar memang, jika mengingat penampilan buruk Bianconerri di ajang Serie A.

Namun, tak disangka Alessandro Del Piero dkk menunjukkan permainan yang solid pada pertandingan kali ini.

Juve tampil menyerang sejak pertandingan dimulai. Bahkan, Juve hanya butuh waktu lima menit sebelum akhirnya mencetak keunggulan pertama atas El Real.

Kerjasama antara duo striker, Del Piero dan Amauri berbuah manis. Setelah menerima umpan dari Amauri, Del Piero langsung menjebol gawang Iker Casillas dengan tendangan jarak jauh yang fantastis. Keunggulan 1-0 untuk Juventus.

Los Blancos tampaknya sedikit terguncang dengan gol tersebut. Terbukti, counter attack yang dilancarkan Raul dkk terlihat terburu-buru, sehingga sejumlah peluang gagal dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, penjagaan ketat barisan pertahanan Bianconerri pun cukup menyusahkan pemain El Real.

Skor 1-0 pun tidak berubah hingga turun minum.

Juventus kembali menyerang dengan cepat di babak kedua. Kali ini, umpan Pavel Nedved kepada Amauri berhasil diselesaikan dengan sempurna. Header dari Amauri kembali menggetarkan gawang Casillas di menit ke-48. 2-0 Juve memimpin.

Madrid berusaha keras untuk bangkit. Pelatih Bernd Schuster menurunkan Arjen Robben untuk menggantikan Gonzalo Higuain.

Robben terbukti efektif dalam meningkatkan serangan El Real. Hanya berselang satu menit setelah turun ke lapangan, Robben nyaris menciptakan gol balasan dengan melayangkan umpan silang manis kepada Rafael van der Vaart. Sayang, sundulan Van der Vaart masih memantul di mistar gawang Ales Manninger.

Kesempatan Madrid menyusul Juve akhirnya dating di menit ke-65. Umpan silang Gabriel Heinze menemukan bomber Ruud van Nistelrooy yang, secara mengejutkan, tidak dikawal para defender Bianconerri. Nistelrooy pun dengan mulus menyundul umpan Heinze ke gawang Manninger.

Dalam sisa waktu pertandingan, Madrid terus berusaha mengejar ketinggalan. Namun, pertahanan solid Juve serta performa Manninger yang luar biasa dalam menjaga gawang membuyarkan impian Madrid.

Pada menit ke 94, wasit akhirnya menghentikan pertandingan dan menandai kemenangan 2-1 untuk Juventus.

Susunan Pemain:

Juventus: Alex Manninger, Cristian Molinaro, Giorgio Chiellini, Nicola Legrottaglie (Olof Mellberg), Zdenek Grygera, Pavel Nedved, Claudio Marchisio (Hasan Salihamidzic), Mohammed Sissoko, Marco Marchionni, Alessandro Del Piero, Amauri (Vincenzo Iaquinta)

Real Madrid: Iker Casillas, Sergio Ramos, Pepe, Fabio Cannavaro, Gabriel Heinze, Gonzalo Higuain (Arjen Robben), Fernando Gago, Raul, Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart (Roysten Drenthe) , Ruud van Nistelrooy








Bryan Tarore

Del Piero Fantastis!

TURIN - Kemenangan Juventus atas Real Madrid pada lanjutan Liga Champions, Rabu (22/10/2008) tidak diragukan lagi membuat pelatih Claudio Ranieri bersukacita. Ia pun memuji sang kapten, Alessandro Del Piero atas permainannya yang impresif.

"Saya sangat senang dengan hasil ini, ini adalah hasil yang bagus untuk Juventus," ucap Ranieri seperti disitat Sky Sports.

"Del Piero? Dia sungguh fantastis. Dia selalu ingin menjadi yang pertama, dia ingin menjadi juara. Itu sangat bagus," lanjut mantan pelatih Chelsea dan Valencia itu.

Ditanya mengenai kepastian posisinya sebagai pelatih di Bianconerri, Ranieri tetap optimis dapat bertahan di Stadion Olimpico.

"Mengenai pekerjaan saya, kadang itu aman, kadang tidak. Tapi, semua orang tahu saya pantang menyerah, dan saya akan terus berjuang," pungkasnya.

Kemenangan ini membawa Juventus memuncaki klasemen Grup H dengan perolehan tujuh poin dan menjadi kandidat favorit, bersama El Real untuk lolos ke babak knockout.





Bryan Tarore

Ranieri Aman?

Turin - Claudio Ranieri sanggup memenuhi ekspektasi manajemen Juventus untuk memenangi duel melawan Real Madrid. Namun masih ada kemungkinan ia terlempar dari kursi pelatih. Kok?

Seperti diwartakan beberapa media Italia, Ranieri kabarnya dituntut manajemen La Vecchia Signora memenangi matchday ketiga Liga Champions melawan Real Madrid, jika ingin mengamankan posisinya. Pada akhirnya tuntutan tersebut dipenuhi Ranieri dengan kemenangan 2-1.

Walau demikian, isu pemecatan belum sepenuhnya reda. Kubu Juve dikabarkan sudah melakukan pembicaraan khusus dengan Roberto Mancini yang disiapkan untuk menggantikan Ranieri.

Diklaim calciomercarto.com, Mancini sudah melakukan pertemuan dengan ofisial Juventus. Pertemuan itu dikemas berlangsung antara Mancini dengan presiden Juventus Giovanni Cobolli Gigli dan chief executive Jean Claude Blanc. Hasil dari pertemuan tersebut, kedua pihak sudah melakukan kesepakatan secara verbal, yaitu Mancini siap ditugaskan dan bersedia menerima pemotongan gaji untuk menggantikan Ranieri.

Benarkah demikian? Belum ada kejelasan mengingat kubu Juve belum melakukan klarifikasi. Adapun Ranieri lebih memilih bersikap menunggu ketimbang panik.

"Kadangkala aman tapi juga terkadang tidak," ujarnya saat diwawancara Sky Sports seusai pertandingan. "Tapi semua orang tahu saya adalah seorang petarung dan saya akan terus berusaha (mengamankan posisi saya)."





Bryan Tarore

Sunday, October 19, 2008

Hari yang aneh

Tepat Pukul 04.01 WITA, teriakanku begitu nyaring....setelah gol Amauri di menit ke 61.....tapi sayang suasana itu hanya bertahan 3 menit setelah Napoli mampu membalas lewat gol Marek Hamsik.
Tenang dan penuh pengharapan kembali terjadi dalam pikiranku. Pertandingan menjadi membosankan setelah Napoli mampu membalikan keadaan 10 menit sebelum bubaran melalui gol Ezequiel Lavezzi memanfaatkan kebodohan bek Juventus.
Terdiam, bingung.....dalam pikiranku hanya tiga kata
"Hari yang aneh".





Bryan Tarore

Saturday, October 18, 2008

Ranieri: Nggak Ada Masalah

Pelatih Juventus Claudio Ranieri menyangkal timmya berada di dalam krisis meski kalah dari Napoli.

Juventus kembali menderita kekalahan di tangan Napoli. Meski demikian, pelatih Claudio Ranieri tidak berfikir, Juve tengah berada di dalam krisis. Ia masih merasa, posisinya aman.

“Saya merasa aman, kami hanya melewati masa-masa sulit, namun kami tidak berada di dalam krisis,” ujarnya paska kekalahan 2-1 dari Napoli. “Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh pihak klub. Namun, saya rasa kami akan tetap kompak dan mendiskusikan situasi ini dengan tenang.”

Ranieri mengakui, ada beberapa kesalahan mendasar yang dilakukan anak asuhnya sehingga tidak mampu mempertahankan kemenangan yang sudah diraih melalui gol Amauri.

Terkait dengan penggantian kapten Alessandro Del Piero dengan defender Paolo De Ceglie, yang menimbulkan banyak kritik, Ranieri mengatakan: "Saya berfikir tentang pertandingan ke depan melawan Real Madrid, karenanya, saya memutuskan untuk menggantikan sang kapten dan membawa masuk Marco Marchionni untuk menggantikan Hasan Salihamidzic dengan tujuan menekan mereka dari arah sayap. Namun, Christian Poulsen menderita cedera, karenanya saya harus membuat perubahan.”

"De Ceglie adalah seorang full back, namun punya naluri menyerang, dan pergerakan Pavel Nedved akan menutupi kekosongan di lini tengah.”

Melihat kondisi tersebut, Ranieri juga berfikir saat itu, bermain imbang sudah cukup. Dengan kekalahan ini, Juventus harus puas dengan posisi ke-11, dan mengantongi sembilan poin.



Bryan Tarore

Friday, October 10, 2008

Siapa Bilang Kami Pecah?

Turin – Striker Juventus Carvalho Amauri membantah timnya telah terpecah belah menyusul hasil buruk I Bianconeri awal musim Seri A ini.
Pemain kelahiran Brasil ini berharap timnya bisa mengubah situasi sulit ini secepatnya, sebelum segala sesuatunya menjadi lebih parah.
Selama tiga pekan terakhir, penampilan skuad Claudio Ranieri jauh dari harapan. Terakhir mereka terpaksa harus mengakui bekas klub Amauri, Palermo.
Kekalahan Juventus dari Palermo ini menjadi pukulan telak setelah sebelumnya bermain imbang melawan Catania, Sampdoria di Seri A dan bermain imbang dengan BATE Borisov di pentas Liga Champions.
Bahkan, ada kabar, Ranieri akan dipecat oleh manajemen Juventus, namun Amauri yakin, masalah ini terlalu dibesar-besarkan saja oleh media.
“Krisis ini tidak sebesar yang terlihat oleh orang luar. Saat ini mungkin bukan waktu yang tepat, tapi juga ada tim lain yang masih mengincar gelar scudetto dan mereka juga tidak dalam permainan terbaiknya,” sanggah Amauri.
Menurut Amauri, timnya masih memiliki pemain-pemain dengan segudang pengalaman dan mereka masih tetap bersatu.
“Kami akan kalem saja melalui situasi sulit ini. Pemain-pemain senior selalu memberi kami sesuatu yang lebih. Dan saya bisa menjamin Anda, tidak ada perpecahan di ruang ganti kami,” tegasnya.
Amauri menambahkan, sebagai tim, tentunya Juventus ingin meraih semua gelar dan setelah sempat bermain di Seri B, hal itu membuat Juventus semakin kuat.
“Bermain di Seri B memberi contoh, apa yang seharusnya dilakukan sebagai seorang pemain Juventus. Kami juga memiliki pemain muda seperti Sebastian Giovinco, yang menunjukkan betapa bagusnya dia, dia akan menuai masa depan sebagai pemain sayap atau sebagai striker kedua,” kata Amauri lagi.
Tujuan Juventus, menurut Amauri, masih terus mengincar final Liga Champions yang akan digelar di Roma.
“Tapi selain itu, kami juga akan berjuang untuk meraih gelar scudetto,” tambahnya.(ini)




Bryan Tarore

Secco Siapkan €38 Juta Untuk Modric

Seperti halnya Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris, penampilan Juventus tak terlalu gemilang di Serie A Italia. Masalah mereka banyak disebabkan macetnya alur serangan yang dimulai dari lini tengah tim.
Direktur olahraga Alessio Secco sudah membidik serangkaian pemain di Inggris, seperti pemain Liverpool Xabi Alonso. Tapi perhatian kini dialihkan ke White Hart Lane, tempat Luka Modric gagal memberikan bukti kepantasan dirinya saat dibeli Spurs £16 juta dari Dinamo Zagreb pada bursa transfer lalu.
Secco dikenal sebagai pengagum pemain timnas Kroasia itu dan dia siap bertarung memperebutkan tanda tangan Modric dengan tawaran senilai €38 juta.
Fans Juve sudah mengungkapkan kekecewaan mereka atas kebijakan dan upaya Secco saat mendatangkan pemain baru. Langkah ini dipercaya menjadi upaya meredam kekecewaan itu, namun fans malah berpendapat uang sebanyak itu seharusnya dapat dipergunakan untuk mendatangkan pemain sekelas Frank Lampard atau Steven Gerrard ke Vinovo.
Pelatih Claudio Ranieri belum berkomentar tentang rencana ini. Secco pun bersiap mengumpulkan pundi-pundi untuk berangkat ke London untuk mewujudkan keinginannya.(zbl)



Bryan Tarore

Alonso Terlalu Lamban Bagi Ranieri

Alasan utama dibalik kegagalan pemain Spanyol Xabi Alonso untuk pindah ke Juventus di jendela transfer pemain yang lalu terungkap sudah.
Pelatih Bianconeri Claudio Ranieri mengungkapkan kalau ia batal membeli Alonso karena pemain tengah itu terlalu lamban pergerakannya.
“Alonso memang pemain yang kami inginkan. Tetapi walaupun ia pemain yang luar biasa dan profesional yang hebat, saya dibuat heran oleh pergerakannya yang lamban di lapangan tengah.”
“Ia cocok berada di lapangan tengah Liverpool di mana para pemainnya rajin turun ke belakang untuk membantu pertahanan. Namun bila ia berada di Juventus, akan sulit baginya untuk turun bertahan karena Mauro Camoranesi dan Pavel Nedved adalah bukan tipe pemain yang dapat mundur bertahan,” ujar Ranieri.
Kubu Liverpool dan Juventus sebelumnya telah melakukan negosiasi harga bagi Alonso, dan sobat Mikel Arteta itu juga mengatakan kalau ia mau pindah ke Turin.
Akhirnya Juventus menghentikan perundingan dan kegagalan itu juga menyebabkan Gareth Barry yang diinginkan Rafa Benitez menggantikan Alonso tetap berada di Aston Villa.(zbl)


Bryan Tarore

Thursday, October 9, 2008

Ranieri Bantah Berselisih dengan Pemain

Pelatih Juventus Claudio Ranieri membantah kabar yang beredar di Italia yang menyatakan bila ada perselisihan di antara pemain senior dengan dirinya.

Juventus tampil buruk di awal musim 2008/2009 karena pada pekan lalu dikalahkan Palermo 2-1 setelah tiga laga sebelumnya cuma mampu bermain imbang.

Hasil buruk tersebut membuat posisi Ranieri terancam dan menurut kabar yang beredar ia dikabarkan bakal segera didepak dari posisinya, meski akhirnya pengurus Juve membantah bakal memecat mantan arsitek Chelsea itu.

Apalagi beberapa pemain senior Juve semacam Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, Pavel Nedved dan David Trezeguet dikabarkan berselisih dengan Ranieri.

Namun Ranieri menegaskan bila ia masih mendapat dukungan dari pemainnya dan tidak ada keributan di ruang ganti timnya seperti yang diberitakan media Italia.

"Saya tidak cemas karena ruang ganti kami. Saya akan meyakinkan anda bila tidak ada keributan melawan saya di sini," tukas Ranieri.

Ranieri mengakui bila saat ini merupakan momen yang sulit bagi Juve, tapi percaya mereka akan dapat bangkit pada laga selanjutnya.

"Saya meyakinkan bila kami akan baik. Satu-satunya hal yang mencemaskan saya pada saat ini adalah cedera dan tidak memiliki pemain yang pergi bersama tim nasional mereka," papar Ranieri.



Bryan Tarore

Juve Krisis karena Salah Beli Pemain

Pemain legendaris Italia Paolo Rossi menilai hasil-hasil buruk yang didapat Juventus belakangan ini dikarenakan kesalahan mereka pada bursa transfer musim panas lalu.Juventus saat ini tengah berada dalam keadaan krisis setelah gagal memetik kemenangan dalam empat laga terakhir. Bahkan akhir pekan lalu mereka ditekuk Palermo setelah tiga hasil imbang beruntun.

Hasil buruk tersebut membuat posisi pelatih Claudio Ranieri dalam tekanan yang mana dalam beberapa hari terakhir ia gencar dikabarkan bakal didepak.

Krisis yang dihadapi Juve itu menarik perhatian Rossi, yang pernah menjadi pahlawan I Bianconeri pada era 1980-an. Menurutnya Juve melakukan beberapa kesalahan dalam membeli pemain di musim panas lalu. Rossi menilai pembelian Olof Mellberg dan Christian Poulsen sebagai kegagalan.

"Saya terkejut dengan krisis ini di Juventus tapi itu hanya sedikit. Selain Amauri, Juve tidak melakukan pembelian pemain berkualitas lainnya. Poulsen dan Mellberg merupakan pemain yang tidak dapat merubah masalah di tim," tukas Rossi.

Namun demikian Rossi masih memberikan dukungan penuh kepada Ranieri. Apalagi Juve juga gagal mendatangkan pemain tengah berkelas semacam Alberto Aquilani, Rafael van der Vaart dan Xabi Alonso di bursa transfer musim panas lalu.

"Saya tidak berpikir adil untuk berbicara mengenai pemecatan Ranieri. Barangkali banyak dari pemain yang ingin ia beli tidak diwujudkan Juve. Tapi saya tidak berpikir ia harus disalahkan atas semua ini."

"Juve kehilangan kualitas di lini tengah. Mereka hampir mendapatkan Rafael van der Vaart dan Xabi Alonso tapi Juve menyerah terhadap mereka dan itu memalukan," tegas Rossi.


Bryan Tarore

Giovinco Selangkah Lagi Perpanjang Kontrak

Menurut kabar yang dilansir La Gazzetta dello Sport, bintang muda Juventus Sebastian Giovinco sudah setuju untuk memperpanjang kontraknya yang mana penandatangannya akan dilakukan setelah jeda internasional.

Giovinco saat ini disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda terbaik yang dimiliki Italia setelah tampil memukau dalam beberapa penampilannya.

Musim lalu, Giovinco dipinjamkan ke Empoli dan bermain gemilang sehingga Juve memutuskan untuk memanggilnya kembali di musim ini.

Setelah di awal musim lebih sering dicadangkan, Giovinco belakangan ini mulai mendapat kesempatan untuk bermain sebagai starter. Ternyata Giovinco membayar kepercayaan itu dengan tampil memukau.

Karenanya Juve ingin segera memberikan kontrak baru kepada Giovinco. Apalagi Arsenal diketahui tertarik untuk menggunakan tenaga Giovinco.

Sayangnya negosiasi perpanjangan kontrak menemui jalan terjal karena Giovinco diketahui meminta kenaikan gaji dan Juve enggan memberikan gaji terlalu besar.

Negosiasi saat ini masih berlangsung dan menurut La Gazzetta dello Sport, Giovinco akan meneken perpanjangan kontrak pekan depan setelah selesai membela Italia U-21.

Nantinya Giovinco akan meneken kontrak hingga tahun 2013 dengan bayaran satu juta euro per musimnya.




Bryan Tarore

Moggi Kritik Juve

Turin - Aktor utama skandal calciopoli Juventus, Luciano Moggi, ikut bersuara melihat krisis yang dialami mantan klubnya itu. Ia mengkritik kebijakan transfer Bianconeri.

Seperti diklaim kalangan media Eropa, Juventus dinilai sedang krisis saat ini. Rujukannya adalah hasil pertandingan dalam beberapa laga terakhir.

Catat saja, dalam empat laga terakhir, Juve hanya mampu mengoleksi tiga angka. Bahkan saat menjamu Palermo akhir pekan lalu, Alessandro del Piero dipaksa menahan malu usai takluk 2-1. Imbas dari semua ini, posisi Claudio Ranieri jadi terancam, walaupun banyak dukungan masih mengalir untuk allenatore Juve itu.

Terkait dengan kondisi tersebut, Luciano Moggi tak ketinggalan untuk menyampaikan pendapatnya. Secara umum, ia mengkritik kebijakan transfer yang menjadi alasan utama keterpurukan Juve saat ini.

"Tim ini akan menjalani musim kompetisi yang bagus bila memanfaatkan potensi mereka. Mereka harusnya menahan Adrian Mutu dan tidak mendatangkan Amauri, pemain yang tidak dibutuhkan Juve," ucapnya kepada Libero.

"Mereka bisa lebih menghemat pengeluaran, agar bisa mendatangkan bek yang bagus, terutama gelandang yang bisa mengatur tempo agar bisa mencegah Mauro Camoranesi bermain di luar porsinya."

"Bila mereka melakukannya, mereka akan mendapat skuad yang kompetitif, tapi malahan terlibat dalam jual beli pemain yang cukup aneh," tandasnya.

Adapun Juve sudah mendatangkan delapan pemain sejauh ini, untuk menambal tujuh pemain yang hengkang ke klub lain. Dari delapan pemain tersebut, ada empat yang memiliki nama cukup mentereng, yaitu Amauri, Olaf Mellberg, Sebastian Giovinco dan Cristian Poulsen. Empat pemain lainnya adalah Albin Ekdal, Claudio Marchisio, Paolo de Ceglie dan Dario Knezevic.



Bryan Tarore

Juventus Gelar Rapat Darurat

Hasil yang diperoleh Juventus dalam beberapa pertandingan terakhir, menyiratkan krisis sedang terjadi di kubu Biamconerri. Sang pelatih, Claudio Ranieri, pun menjadi sasaran tembak. Tekanan untuknya datang bertubi-tubi, dari Juventini, serta dari media Italia. Santer terdengar kalau ia akan segera didongkel dari posisinya tersebut.

Manajemen Juventus pun melakukan rapat darurat di tempat latihan tim, Vinovo, pada Rabu (8/10) pagi waktu setempat. Dalam rapat tersebut, hadir CEO Juventus, Jean-Claude Blanc, Chairman Giovanni Cobolli Gigli, Direktur Olahraga Alessio Secco, dan para pemain.

Untuk sementara, Ranieri boleh bernafas lega. Sebab manajemen tim masih menaruh kepercayaan padanya. “Ranieri dipilih untuk memimpin tim ini dalam proyek jangka panjang. Hal ini masih berlaku. Kami akan duduk bersama dengannya serta seluruh pendukungnya, untuk menganalisa situasi dan berusaha mencari solusi terbaik,” papar Cobolli Gigli seperti dikutip Channel 4.

Sebelumnya, Secco dan Blanc yang datang lebih awal di kompleks latihan Juventus, telah melakukan pembicaraan sekitar 45 menit dengan Ranieri dan para pemain yang tidak sedang dalam persiapan timnas negaranya masing-masing. Namun ada sedikit fakta menarik saat keduanya melakukan pembicaraan dengan para pemain. Yakni dua pemain senior Juventus, Alessandro Del Piero dan Pavel Nedved, memberi sinyal kalau mereka menginginkan pelatih baru.


Bryan Tarore

Monday, October 6, 2008

Ranieri Bakal Hebatkan Juve

Meski gagal membawa Juventus kembali ke performa terbaiknya, Claudio Ranieri masih mendapat dukungan presiden Giovanni Cobolli Gigli.


Juve menunjukkan performa yang jauh menurun bila dibandingkan pada awal musim atau tahun lalu. Bahkan pada empat laga terakhir, Bianconeri hanya bisa membukukan tiga angka.

Malahan pada laga melawan Palermo di Olympico, Turin kemarin, Juve takluk dengan skor 2-1. Kekalahan itu secara otomatis makin memanaskan spekulasi Ranieri bakal didepak dalam waktu dekat.

Walau kalangan media dan fans sudah mendesaknya untuk lengser, manajemen Juve sepertinya lebih memilih bersikap sebaliknya. Ranieri masih mendapat dukungan untuk meneruskan tugasnya di Juve, setidaknya dari presiden klub Cobolli Gigli.

"Juventus percaya kepada tim dan pelatih," bukanya kepada Tuttosport.

"Seluruh anggota tim telah menunjukkan mereka akan keluar dari masalah ini. Ini juga bukan kesalahan Ranieri bagaimanapun jalan ceritanya. Kita juga harus tidak lupa, Ranieri membawa kami ke Liga Champions."

"Bulan September adalah bulan yang cukup sulit bagi kami dan tidak mengarah ke jalan yang kami harapkan. Namun, tidak ada pembelaan atas semua ini. Saya yakin Ranieri dan jajaran staffnya akan bisa membawa Juventus kembali hebat," papar Gigli.(goal)



Bryan Tarore

Madrid Tentukan Nasib Ranieri

Menurut harian Tuttosport, posisi Claudio Ranieri sebagai pelatih Juventus akan ditentukan saat menghadapi Real Madrid, meski presiden Giovanni Cobolli Gigli menyatakan posisi Ranieri aman. Kegagalan Juventus untuk meraih kemenangan dalam empat pertandingan terakhir membuat posisi mantan pelatih Parma itu terancam.

Meski Gigli telah menyatakan kursi pelatih La Vecchia Signora akan tetap aman setidaknya hingga akhir musim, namun dua partai Liga Champions mendatang dikabarkan akan menjadi penentuan nasib Ranieri.

Napoli, Torino, dan Roma akan menjadi lawan berikut yang menanti Juventus, tetapi dua laga menghadapi Real Madrid tampaknya menjadi pertaruhan posisi Ranieri.

Gianluca Vialli, Ciro Ferrara, Frank Rikjaard, dan Roberto Donadoni diunggulkan untuk menjadi pelatih baru Juventus.

Untungnya, sejarah tampaknya memihak pada Ranieri. Bianconeri hanya pernah mengganti pelatih selama satu kali saat musim sedang berjalan, itu pun Marcello Lippi yang berinisiatif untuk mengundurkan diri dan bukan dipecat pada musim 1998/99.

Ranieri harus segera menemukan cara mengasah lini depan Juventus, yang hanya mencatat skor 1-0 sebagai keunggulan terbesar mereka musim ini, jika ingin bertahan di Turin.





Bryan Tarore

Ranieri Tensi Tinggi

Turin - Juventus memang baru satu kali menelan kekalahan di musim ini, namun performa "Si Zebra" pun dinilai jauh dari memuaskan. Inilah momen-momen menegangkan buat sang pelatih, Claudio Ranieri.

Belakangan ini pria berusia 57 tahun itu mulai dikutak-katik kedudukannya sebagai allenatore Juventus. Banyak media massa setempat menyebutkan ia tidak memuaskan para petinggi "Si Nyonya Tua".

Statistik pertandingan yang telah dilakoni Alessandro del Piero dkk di awal musim ini adalah tolok ukurnya. Dari enam partai di Seri A, jumlah kemenangan yang mampu mereka dulang hanya dua, sedangkan hasil seri malah lebih banyak, yakni tiga kali.

Dari tiga pertandingan terakhirnya, berturut-turut Juventus tak mampu menang, termasuk pertengahan pekan lalu melawan tim gurem dari Belarusia, BATE Borisov, di kancah Liga Champions.

Pertandingan tadi malam, Minggu (5/10/2008), memberi kekalahan pertama buat Juventini. Di kandang sendiri, publik Stadio Olimpico Grande Torino menyaksikan tim kesayangannya menderita kekalahan 1-2 dari Palermo.

Dijebol lebih dulu oleh Fabrizio Miccoli di menit 24, Del Piero sempat menyamakan skor di menit 39. Namun, sejak Momo Sissoko di-espulso di menit 41, Juve pun bermain dengan 10 pemain. Di 10 menit terakhir pertandingan Palermo mencetak gol kemenangannya lewat kaki Levan Mchedlidze.

"Ini momen yang sulit," aku Ranieri tentang kondisi tim dan dirinya saat ini. "Tapi kami ingin terus berjuang dan melakukan apa saja yang dibutuhkan. Anak-anak sudah melakukan apa yang mereka mampu."

Periode yang sulit itu juga disebutkan presiden klub, Giovanni Coboli Gigli. Namun ia mengatakan bahwa pihaknya tidak berencana memecat Ranieri, sebagaimana diisukan bahwa beberapa "sesepuh" menginginkan Ciro Ferrara mengambil alih tempat Ranieri.

"Kami tak punya keraguan pada pelatih (Ranieri). Ini memang momen yang sulit, tapi Anda kami menyaksikan bahwa kami akan segera bangkit. Kami harus kompak dan dekat dengan Ranieri. Skuad ini masih sangat valid dengan kualitas luar biasa," tutur Coboli Gigli.

"Saya membantah keras jika ada yang bilang klub ini punya masalah dengan Ranieri. Susah untuk menjawab apakah tim ini memiliki banyak isu. Yang jelas, secara pribadi saya tak sanggup meladeni 25 orang yang berbeda."

Ranieri punya cukup banyak waktu untuk mengembalikan moral timnya, sekaligus kepercayaan Coboli Gigli. Setelah kompetisi lokal jeda untuk agenda internasional, berikutnya Juve akan menghadapi Real Madrid di Liga Champions.


Bryan Tarore

Juve Kehilangan Tiga Poin Di Turin

Dengan sepuluh pemain, Si Nyonya Tua tidak mampu mempertahankan hasil imbang. Gol Levan Mchedlidze mengantarkan Palermo unggul 2-1 atas Juventus.


Juventus yang telah melewati tiga permainan imbang tengah mengalami permasalah cedera serius. Mereka tampil tanpa diperkuat oleh Andrade, Zanetti, Zebina, Trezeguet, Legrottaglie, dan Iaquinta. Giorgio Chiellini juga tidak dipasang di lini belakang dan posisinya diambil alih oleh Dario Knezevic. Claudio Ranieri memasang Sebastian Giovinco tepat di belakang Alessandro Del Piero dan Amauri, sementara Gianluigi Buffon sudah pulih dan siap berdiri dibawah mistar.

Sementara Palermo tidak diperkuat oleh tiga pemain mereka: Budan, Fontana, dan Succi. Fabrizio Miccoli berada di depan bersama dengan Edison Cavani, dan diharapkan mampu melanjutkan penampilan manisnya melawan klub lamanya.

Babak Pertama

Juventus mengawali pertandingan dengan tekanan tatkala Del Piero melakukan tendangan bebas pisang yang langsung mengarah kepada Marco Amelia. Giovinco juga mencicipi asyiknya menyerang meski kemudian berhasil dihalau oleh Moris Carrozzieri, sementara heading Zdenek Grygera hasil umpan pojok masih terlalu melebar dan melewati gawang.

Usaha Palermo dimulai saat pertandingan berlangsung pada menit ke-15, Fabio Simplicio melesakkan tendangan setengah voli dari jarak 25 yards yang langsung melambung di atas gawang. Teror kembali muncul saat Mattia Cassani melakukan terobosan dari arah kanan, berhasil menembus pertahanan Juventus di jarak enam yards. Untung lini belakang Juve masih terkunci rapat. Usaha pun berakhir sia-sia.

Kerja sama Giovinco dan Amauri juga terlihat membahayakan dari sayap kiri, umpan Giovinco terlalu lemah disundul oleh Amauri.

Claudio Ranieri terkejut saat Palermo membungkam pemain Juventus pada menit ke-23. Tendangan bebas yang langsung diolah oleh Cavani berhasil diselamatkan oleh Buffon, namun Miccoli beraksi cepat dengan menggunakan bola liar tersebut. Palermo menmimpin sementara. 1-0.

Miccoli hampir saja membuat kejutan kedua setelah berhasil melewati Knezevic. Sayangnya, tendangan voli dari pemain tersebut melebar meski sudah berada pada posisi tepat. Usaha tersebut menjadi usah aterakhir Miccoli lantaran ia mengalami cedera dan langsung digantikan oleh Giulio Migliaccio.

Juventus sejauh ini belum melakukan serangan membahayakan. Tendangan bebas Giovinco masih mengarah tepat ke tubuh Amelia. Keadaan bertambah buruk lantaran Olof Mellberg, pada menit ke-33 mengalami cedera, dan Hasan Salihamidzic harus masuk menggantikan posisinya.

The Bianconeri berhasil menyamakan kedudukan tepat pada menit ke-38 melalui tendangan khas Del Piero melalui tendangan bebas. Tendangan pisang itu berhasil mengecoh kiper Amelia. Kedudukan berubah, 1-1.

Semangat Juve yang sedang naik tiba-tiba harus dikejutkan lantaran Momo Sissoko melakukan tackling keras. Pemain yang sudah mendapat kartu kuning sebelumnya ini harus rela keluar lapangan, meninggalkan sepuluh temannya berjuang menahan laju serang Palermo. .

Peluit wasit berbunyi tanda babak pertama berakhir.

Babak Kedua

Palermo langsung memulai babak kedua dengan melakukan serangan. Adalah Antonio Nocerino mencoba melakukan ujian kepada Buffon dengan tendangan jarak jauhnya. Cesare Bovo juga melakukan usaha yang sama melalui tendangan bebas. Buffon masih terlalu disiplin menjaga gawang.

Giovinco melakukan terobosan solo, memberikan hadiah tendangan bebas buat Juventus dari jarak 25 yard. Sayang Del Piero tida bisa mengulang kembali kisah suksesnya pada babak pertama. Bola terlalu jauh dari jarak gawang Palermo.

Menit ke-59, pemain Palermo Bresciano mengalami cedera dan langsung digantikan olej Mchedlidze.

Claudio Ranieri menyadari bahwa Juve butuh kreativitas dan suplai bola dari lini tengah. Karenanya, ia mengorbankan Poulsen dan memasukkan Mauro Camoranesi. Sayang, belum banyak perubahan terjadi dikubu Juventus.

Menit ke-75 minutes, Palermo kembali membangun serangan, meski Cavani sudah terjebak offside

Melihat serangan Palermo, Ranieri membuat perubahan pemain dengan memainkan Nedved guna menggantikan Giovinco, yang pada pertandingan tersebut bermain cukup baik. Tidak lama semenjak pergantian, Palermo kembali memimpin pertandingan. Pemain pengganti Mchedlidze berhasil dengan mudah merobek jala Buffon. Kedudukan berubah menjadi 2-1 untuk tim tamu.

Juve terus mendesak, meski waktu lebih cepat berlalu. Hasil tersebut bertahan hingga peluit panjang berbunyi.

Susunan Pemain:
Juventus: Buffon, Grygera, Mellberg (Salihamidzic 33), Knezevic, De Ceglie, Marchisio, Poulsen (Camoranesi 64), Sissoko, Giovinco (Nedved 79), Amauri, Del Piero

Palermo: Amelia, Cassani, Carrozzieri, Bovo, Balzaretti, Nocerino (Tedesco 78), Liverani, Simplicio, Bresciano (Mchedlidze 59), Cavani, Miccoli (Migliaccio 29)

Gol: Fabrizio Micoli (Palermo, 24'), Alessandro Del Piero (Juventus, 38'), Levan Mchedlidze (Palermo, 81').

Bryan Tarore

Ranieri: Kami Tidak Beruntung

Pelatih Juventus Claudio Ranieri merasa timnya kurang beruntung sehingga kalah 2-1 dari Palermo. Nasib Ranieri sebagai pelatih terancam dengan hasil mengecewakan ini.


Ada kabar yang beredar di Italia, jika Juve tak bisa mengalahkan Palermo hari ini maka Claudio Ranieri akan dipecat.

Spekulasi ini dipastikan akan semakin gencar setelah Juventus ditumbangkan Palermo 2-1 di Stadio Olimpico lewat gol-gol dari Fabrizio Miccoli dan Levan Mchedlidze.

Alessandro Del Piero mencetak satu-satunya gol Bianconeri yang tampil mengecewakan sepanjang pertandingan, ditambah lagi dengan kartu merah yang diterima Momo Sissoko sebelum turun minum.

"Kalah dikandang tak bisa dipungkiri memang menyakitkan, terutama setelah tiga kali imbang," kata Ranieri.

"Kami ingin menang, anak-anak berusaha semaksimal mungkin tapi Palermo bisa mencetak gol dari satu-satunya peluang mereka di babak kedua.

"Bermain dengan sepuluh orang jelas lebih sulit, tapi di babak kedua walaupun kalah jumlah kami bermain lebih baik dari Rosanero, dan kami hanya terhukum lewat serangan balik.

"Laga ini pada umumnya satu arah. Mereka berhasil mencetak gol terlebih dulu lewat permainan yang cukup baik, kemudian mereka bertahan dengan baik."

Juventus kini melorot ke posisi 11 klasemen sementara Serie A dan petinggi-petinggi Juve mungkin saat ini sedang mendiskusikan nasib sang pelatih.


Bryan Tarore

Sunday, October 5, 2008

Buffon: Ayo Dukung Ranieri!

Gigi Buffon berpendapat skuad dan manajemen Juventus kini wajib mensolidkan barisan untuk laga berikutnya dan mengesampingkan masalah internal.

Juventus kini sedang dihantam masalah karena minimnya kesuksesan diraih dalam tiga laga terakhir. Semua itu merupakan imbas dari banyaknya kabar tidak sedap yang beredar di lingkungan internal klub.

Rumor yang ada antara lain bakal segera dipecatnya Claudio Ranieri dari posisi pelatih. Selain itu spekulasi yang beredar di kalangan media adalah sedang terjadi perselisihan di internal Juve antara pemain dengan jajaran staff kepelatihan.

Semua kabar itulah yang membuat Buffon terusik untuk memberikan saran untuk tim. Menurutnya hal seperti tidak sepatutnya menganggu kerja tim secara keseluruhan mengingat tujuan semuanya adalah satu, yaitu memetik kemenangan.

"Kami harus kembali ke jalur kemenangan secepatnya," ungkap Buffon kepada Tuttosport.

"Bisa mendapat poin saat melawan Palermo merupakan hal yang penting, pertama kami butuh kemenangan dan kemudian kami bisa duduk bersama dan berbicara mengenai berbagai masalah yang mempengaruhi performa kami saat ini," tandasnya.


Bryan Tarore

Lippi: Conte Pantas Untuk Juve

Kabar segera didepaknya Claudio Ranieri sampai juga ke telinga Marcelo Lippi. Bila memang terjadi, mantan pelatih Juventus itu menjagokan Antonio Conte sebagai arsitek berikutnya.


Ranieri dikabarkan Tuttosport terancam akan segera kehilangan posisinya. Pertimbangannya, ia dianggap gagal menukangi Juve dengan hasil di tiga laga terakhir Il Bianconeri sebagai acuannya.

Meski belum pasti, banyak pihak yang sudah memunculkan kandidatnya masing-masing. Khusus untuk Lippi, ia menunjuk mantan gelandang Juve Antonio Conte sebagai pengganti Ranieri.

"Dia adalah Juventus man," terangnya kepada Tuttosport.

"Saya sangat berharap ia akan menangani tim karena bisa membawahi klub seperti Juve adalah luar biasa. Ia sempat menjadi kapten di sana dan ia kerap mengibarkan bendera kejayaan Juve di banyak musim kompetisi."

Lippi bukannya tanpa alasan menjagokan Conte sebagai penerus kerja Ranieri. Menurutnya, mantan pemain asuhannya itu memiliki kriteria sebagai pelatih handal.

"Dia adalah salah satu pemain penting ketika saya berada di sana dan kami mencatat kesuksesan bersama. Apa yang sudah dicapainya adalah bentuk kualitasnya dan ia menularkan kepada semua pemainnya. Ia memiliki mental positif di lapangan dan ia memiliki rencana besar sebagai pelatih profesional," promo Lippi.

Bagaimana, Juve?



Bryan Tarore